The New Place

44 0 0
                                    

Phoenix, disebut Hoozdo atau "tempat yang panas" dalam bahasa Navajo dan Fiinigis dalam bahasa Apache Barat.
Namanya sendiri unik diambil dari nama spesies mitologi berupa burung api. Phoenix juga merupakan tempat yang padat di wilayah Arizona, Amerika Serikat.

Dan inilah kota tujuanku. Aku sudah sampai di Phoenix saat matahari tepat berada di atas kepalaku. Suhu di Phoenix pada kondisi biasapun sudah melebihi batas normal, ditambah saat ini matahari bersinar begitu terik membuat panas di kota ini naik tiga kali lipat.

Menempuh perjalanan dengan Chev hitam dalam waktu cukup lama membuatku letih. Tapi aku enggan untuk berhenti sebelum sampai pada tempat tujuanku. Aku harus bergegas.

Aku terus memacu mobilku dengan kecepatan tinggi. GPS di ponselku menunjukkan dua buah titik dimana satu titik menunjukkan keberadaanku saat ini, dan titik lainnya tentu saja tempat tujuanku. Jaraknya hanya tinggal satu kilo meter lagi, dan membutuhkan waktu kurang lebih sepuluh menit untuk menempuhnya.

Akhirnya aku berhenti tepat di pinggir jalan gedung terapi psikopat itu. Aku bergegas turun, tentu saja diikuti Gin di sisiku.
Begitu masuk, aku langsung disuguhi senyum ramah seorang pria paruh baya dengan stetoskop yang menggantung di lehernya. Dari seragamnya, nampaknya dia seorang dokter. Juga ada gadis muda yang berdiri di sampingnya, memandangku begitu serius. Aku hanya menatap mereka dingin.

"Permisi, aku Jack Frost. Apakah aku bisa bertemu dengan Dokter Dev? Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan."

Aku memang sudah mengetahui sedikit tentang gedung ini, begitu juga dengan orang-orang di dalamnya. Dari yang aku baca di internet, pemilik gedung ini bernama Dev Longbottom. Dia juga merangkap sebagai dokter yang membantu merawat para psikopat dibantu anaknya yang kutahu namanya adalah Glenn Longbottom. Dia seorang psikolog.

Mungkin orang dihadapanku ini adalah Dev, dan disampingnya bisa jadi adalah Glenn Longbottom. Ya, aku hanya menerka.

"Kau mencariku?" Benar dugaanku. Dokter di hadapanku adalah Dev. Aku mengangguk. Dev memandangku lekat seolah menerka siapa aku ini dan darimana aku berasal. Sesekali aku melirik gadis di sampingnya yang belun juga memperkenalkan diri.

Ah, tidak usah memperkenalkan diripun aku sudah tahu kalau dirimu adalah Glenn Longbottom, nona.

"Silakan duduk." Aku mengikuti instruksi Dev untuk duduk di sofa tepat berada di sudut ruangan. Dev bersama putrinya —sepertinya— ikut duduk di seberangku. Kami hanya dibatasi meja kaca berbentuk bundar berukuran kecil.

"Ini anakku, Glenn." Aku hanya mengangguk ketika Dev memperkenalkan gadis di sampingnya. Aku sudah tahu.

Dev kembali menatapku dengan ketenangan yang membuatku kagum. Mungkin profesinya yang seorang dokter itu melatihnya untuk bersikap tenang dalam situasi apapun. Saat-saat menghadapi 'pasien' bukanlah hal mudah, apalagi dalam hal ini adalah seorang psikopat. Dev harus memiliki ketenangan di atas rata-rata, dan ketenangan itu akhirnya terbawa ke dalam sikap dirinya dalam menghadapi orang, bahkan yang bukan pasien sekalipun.

Sepertinya pemikiranku ini memang masuk akal.

"Apa yang ingin kau tanyakan, Nak?" Tanya Dev lugas.

"Apa Anda pernah merawat seorang psikopat?" Tanyaku langsung. Aku bingung ketika Dev justru melempar tatapan heran ke arahku. Ah, ya. Aku menyadari kata-kataku.

"Ah, maksudku apa kau pernah merawat seorang psikopat disini. Dia orang yang sudah melakukan tindakan mutilasi di Forks, kotaku. Dan korbannya adalah ibuku. Aku datang ke sini untuk mencarinya dan memberinya hukuman." Rinciku secara tegas. Terlihat Dev juga mendengarkan penjelasanku dengan serius.

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang