Waktu

20.3K 102 3
                                    

"KRIIIIIINGGGG!!!!!! "
suara alarm yg berasal dari ponsel ku berkali kali membangunkan ku seperti enggan berhenti sebelum mata sial ini terbuka seutuh nyaa.
Ku angkat benda mati sialan yg mengeluarkan bunyi menyebalkan itu ku usap agar dia berhenti bernyanyi, tetapi hey itu bukan suara alarm itu suara panggilan masuk,ku usap warna hijau yg tertera di layar ponsel ku, aku tidak bersuara rasa ngantuk ini mengalahkan segalanya termasuk mengalahkan kekepoan ku untuk mengetahui siapa yg nlp pagi pagi buta..
"curut bangun lu, dasar kebo gak kerja lu bangun lu"
Terdengar suara dari seberang yg memekakkan telinga ku.
"brisik!!  Gua masih ngantuk"
"mandi sono, jorok lu udah kemaren kaga mandi juga"
"dih sok tau banget sih lu..  siapa sih lu? "
"makanya bangun biar sadar Hamis daud nlp lu"
"Hamis daud"?
Kesadaran ku terkumpul penuh,  ku lirik layar ponsel dan hanya nama si iblis ku temui di sana.
"lu mah Amis bukan Hamis"
"hahaha" dia tertawa renyah.
Ku tekan bulatan merah di layar ponsel, jujur saja aku udah mulai terbiasa dengan semuanya,  dengan sifat nya,  dengan keanehannya,  dengan keras kepalanya,  aku mulai menerima semua nya.
Ku paksa tubuh lemah tak berdaya ini ke arah kamar mandi yg berada di luar kamar ku, saat pintu yg menyekat antara luar kamar dan kamar ku terbuka aku mendapatinya,  mendapati ciuman lembut di keningku,  tepat di keningku.
"selamat pagi" ucap nya tepat di telinga kanan ku.
Ku tatap wajah nya lekat lekat,  ah jujur saja aku merindukan nya,  aku mulai merindukan sosok aneh ini,  aku mulai nyaman dengan sgala hal yg di perbuatnya.
Hanya senyum tipis yg ku tampilkan
"mis u tutu" ujarnya dengan senyuman ya Tuhan jantung ku berdegub dengan kencang nya, dari mana dia bisa tau aku merindukan nya,  ah bodoh muka ini pasti berbicara,  itu hal yg menyebalkan, aku membenci nya.
"apaan sih lu??  Gua mo mandi,  sono. . "
"dasar galak"
"dasar aneh"

Ku basuh badan lemah ini agar segera fresh kembali, bersentuhan langsung dengan sabun sambil membayangkan wajah gagah nya,  ah gagah?  Tidak dia tidak terlalu gagah dia hanya.. Dia cuma..  Tapi dia berhasil menarik hati ku, bukan ini bukan pengakuan cuma.. Yah.... aku mulai terbiasa dengan segalanya bersama dia.
Ku sentuh bagian sensitif ku dengan sabun ah ini gila,  aku membayangkan bahwa jari jari lembut nya yg melakukan, aku terbawa suasan entah suasana apa yg jelas aku mulai menyukai ini, ku lakukan berkali kali sampai
"curuuut,  lama banget,  mandi apa ngitung titik air yg jatuh"
Aku tersentak terbangun dari lamunan gilak ku cepat ku bilas dan ku selesaikan ritual mandi ini.
Aku sudah siap, ya siap berangkat ke kantor bersama lelaki ini,  lelaki yg mendapat tempat di otak ku mungkin sekarang di hati ku..
Baik lah tolong di catat ini bukan pengakuan cuma sekedar....
Ah sudah lupakan saja.
"sarapan dulu"
Lagi lagi aku tersihir, bukan lagi lagi tapi selalu saja aku tersihir aku mengikuti apa yg dia mau.
Sesekali ku mencuri untuk memandangi laki laki yg berada di depan ku,  makan bubur bersama ku dia menawan, mengagumkan dia sangat menarik.
"uhuk uhuk" dia batuk tertahan dan sigap mengambil air mineral lalu menegaknya,  ah ku perhatikan leher jenjang itu.. Seksi..  Yah..  Aku bergairah, aku menyukai hal itu aku sangat sangat menyukainya.
Aku bagaikan masuk ke alam dongeng seperti semua bergerak dengan lambatnya,  banyak kupu kupu yg berterbangan di mana mana.
Ku sungging kan senyum tipis sebisa mungkin jangan sampai dia melihat nya
"lu kenapa dah? "
"kenapa?  Emang gua kenapa? "
"dari tadi lu senyum senyum kaga jelas"
"senang aja liat lu keselek"
"dasar kejam, ayo pergi"
"tapi bubur ku belom...."
"ini udah jam berapa?  Telat tauk"
Argh...!!!
Org ini selalu seenak hatinya aja,  gak pernah memikirkan org lain,  kau tau manusia ini ingin ku bunuh..

Embrace the devilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang