"Selain untuk merayakan ulang tahun istri saya, pesta malam ini digelar sekaligus sebagai pesta pertunangan putri kami, Sato Miharu dan Inoo Kei."
Ditempatnya, Miharu terdiam shock sambil memandang kedua orang tuanya. Apa yang tadi dikatakan ayahnya?
"A...apa?!"
"Untuk Miharu dan Kei silahkan naik ke atas panggung" ucap ayah Miharu dan di sambut tepukan tangan dari para tamu undangan.
Kei membuka setengah tangan sebelahnya bermaksud untuk mengandeng Miharu, senyum tak lepas dari pria itu. Tapi Miharu hanya diam sambil terus memberikan tatapan tajam ke arah pria bermarga Inoo di sampingnya.
Karena geram, Ibu Miharu memaksa anaknya untuk menggandeng Kei dengan tatapan tajamnya, dan akhirnya Miharu menurut, setelah di rasa sudah cukup barulah kedua pasangan itu naik ke atas panggung.
Kei tersenyum dan Miharu memasang tampang cemberutnya. Tapi tamu undangan terus saja bertepuk tangan hingga mereka sampai di atas panggung.
"Senyum Miharu" bisik Kei.
Dengan paksaan Miharu sedikit tersenyum dan mencoba untuk tampak mesra bersama Kei di hadapan para tamu, ia melihat ibunya tersenyum senang.
"Nah inilah mereka berdua. Karena kalian sudah ada disini, apa yang akan kau katakan dengan calon tunangan mu Kei?" Tanya ayah Miharu memberi isyarat agar Kei segera melamar putri nya.
Kei melepas gandengan tangan Miharu lalu berlutut di hadapan gadis itu sambil mengulurkan sebuah cincin yang berada di dalam kotak merah berbentuk hati.
"Untuk Sato Miharu... Sahabat kecil ku..." Ayah Miharu mengarahkan sebuah mic ke dekat mulut Kei "banyak hal yang sudah kita lewati bersama, senang, sedih, aku berusaha selalu berada di samping mu. Dan setelah kita beranjak dewas, apalagi dua tahun aku tidak menemui mu, aku merasakan rindu terhadap mu di setiap harinya.."
"...hingga suatu hari aku menyadari kalau aku ternyata menyukai mu, aku mencintai mu Miharu" sebelah tangan Kei meraih tangan kanan Miharu "maukah kau menikah dengan ku?" kata-kata terakhir Kei sontak membuat semuanya berseru, Kei menatap mata Miharu dengan penuh harap.
Semua tamu undangan bersorak agar Miharu menerima lamaran Kei, Miharu melihat ke arah Ibunya dan tepat saat itu ibu Miharu mengisyaratkan agar Miharu menerima nya.
Jujur, Miharu tidak mau bertunangan dengan pria menyebalkan di hadapannya ini. Dia tidak punya hasrat lagi terhadap pria.
Dia malah kepikiran dengan keadaan Miki saat ini, namun saat itu Miharu kaget karena Kei mengeratkan genggamannya membuat Miharu sedikit kesakitan.
"Ya... Aku mau" ucap Miharu singkat, jelas, dan padat.
Tepat setelah itu Kei langsung memasangkan cincin ke jari manis Miharu lalu mencium tangan gadis itu.
Sorak sorai dari tamu undangan kini bergema di ruang tamu megah rumah Miharu.
Terkutuklah kau Miharu. Makinya dalam hati.
........
Selesai acara inti, Miharu menyingkir dari kerumunan orang. Pernikahannya akan digelar 3 hari dari sekarang, dan yang ada didalam pikirannya saat ini adalah Miki.
Gadis itu mencoba menghubungi Miki namun sama sekali tidak diangkat. Miharu mendadak cemas sambil mengutuk apa yang sudah terjadi pada dirinya.
"Ayolah Miki, angkat telponnya. Hidup matiku sedang dipertaruhkan disini." gumam Miharu sambil menghubungi gadis itu.
"Siapa yang mau mati?" Miharu langsung berbalik saat mendengar seseorang mendekatinya. Namun langsung mendelik saat melihat siapa yang datang. Inoo Kei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible Love
FanfictionMeninggalnya sang kekasih membuat Miharu jadi membenci seluruh pria yang ada di dunia, kecuali ayahnya, dan menyukai sahabat perempuannya, yaitu Miki. Namun keadaan berubah saat tiba-tiba keluarganya secara sepihak mengadakan acara pertunangan antar...