Chap 4

213 23 2
                                    


Hari ini adalah hari ke-2 Yerin melaksanakan Masa Orientasi nya, namun hingga detik ini pun dia belum juga menyelesaikan hukumannya, setelah kemarin ketua OSIS mengumumkan bahwa penyelesaian dari hukuman ini berlaku sampai hari MOS berakhir katanya sih ia tidak mau membebani peserta didik barunya jadi dia memberikan sedikit toleransi.

***

Terlihat seorang gadis sedang terdiam mematung mengamati pantulan dirinya yang begitu mengenaskan.

"Kapan aku bisa menemukan orang yg telah berulang tahun dihari kemarin? Rasanya aku ingin segera menyelesaikan hukuman ini. Kau sungguh menyedihkan Yerin nasibmu sungguh buruk" ucapnya dengan nada yg begitu putus asa. Lalu yerin membasuh wajahnya beberapa kali di wastafel, ya sekarang yerin sedang berada di toilet.

"Semangat Yerin kau pasti bisa melalui hukuman ini" gumamnya sambil mengepalkan tangannya keatas, memberi semangat pada dirinya sendiri lalu melangkah pergi menuju ke kelas.

Sesampainya dikelas ia duduk dibangkunya. Lalu tiba tiba ada seorang namja menghampirinya.

"Hey ada apa dengan wajahmu? Kau terlihat murung" ucapnya sambil mendudukan pantatnya dibangku samping yerin.

"Gwaenchana" jawab yerin tanpa melihat pada namja yg bertanya.

"Wae? Kau bisa bercerita padaku, perkenalkan namaku Park Jimin aku tidak senang melihat wajahmu yg murung itu, ayolah bercerita" seketika yerin menolehkan pandangannya pada namja yg bernama jimin tersebut.

"Ah, aku hanya merasa sedikit kesal saja. "

"Apa yg membuatmu merasa kesal? "

"Aku belum bisa menemukan orang yg berulang tahun kemarin."

"Hah? Kemarin? Memangnya siapa yang berulang tahun kemarin?" tanya jimin cengo.

"Aishh pabbo-ya! Jika aku sudah tau orangnya aku tidak akan terlihat mengenaskan seperti ini memikirkan siapa orangnya" jawab yerin dengan kesal.

"Oh iya maafkan aku hehe" ucap jimin menampilkan sederetan gigi rapihnya yg menyebabkan mata sipitnya menghilang membentuk bulan sabit, terlihat lucu memang.
Dan yerin hanya memutarkan bola matanya jengah melihat manusia satu ini yg tidak tau asalnya dari mana.

"Jadi, apa kau bisa membantuku? " tanya yerin

"Hmmm.. Sebentar aku pikir pikir dulu"

"Baik–"

"Aku tau!" jawab jimin antusias sambil menggebrak meja dan dengan refleks ia berdiri.

"Yakk!! Bisakah kau tak mengagetkan ku?!" bentak yerin kesal sambil memberi pelototan pada namja di sampingnya.

"Mian hehe" jimin tersenyum kaku lalu mendudukan dirinya kembali.

"Memang siapa orangnya? Kau bisa memberitahukannya pada ku"

"Namanya Joshua ia berada dikelas sebelah teman smp ku"

"What the hell, jadi dia seangkatan dengan ku? tidak bisa karena dengan sialnya hukuman itu hanya berlaku untuk sunbae disini aku harus menemukan orang yg berulang tahun dengan ketentuan orangnya berada di atas tingkatan kita dan tidak boleh teman seangkatan" ucapnya murung kembali.

"Astaga memangnya kau melakukan kesalahan apa sih?" tanya jimin.

"Hanya terlambat mengikuti kegiatan"

"Hanya kau bilang? Aigoo terserah kau sajalah" jimin terlalu malas untuk berdebat dengan yeoja yg baru dikenalnya beberapa menit lalu.

"Eoh, ayolah bantu aku" mohon yerin dan jimin tak menjawabnya membuat yerin memberenggut kesal.

I Love You SunbaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang