Prewedding; ongniel

Bagian Kedua

Daniel melihat ke arah luar jendela, terlihat ramai lalu-lalang orang lewat. Mengingat sekarang jam 12 siang, orang yang lalu-lalang kebanyakan memakai baju kerjaㅡjam istirahat makan siang.

Disini lah Daniel, duduk sendirian disalah satu meja bundar di cafe yang sudah dipesan beberapa waktu yang lalu. Jika bertanya bagaimana bisa Daniel berada disini, tentu saja Hyunbin yang mengantarkannya, dan jika bertanya dimana Hyunbin dia sedang menjemput 'ratu'nya yang berumah tidak jauh dari cafe ini.

Seperti perkataan Hyunbin semalam, mereka mengadakan 'reuni' teman masa sekolah, dan katanya juga sebagai penyambutan kepulangan Daniel dari Canada. Daniel memang jarang sekali dapat kesempatan untuk datang ke Korea seperti sekarang, dikarenakan jadwal kerjanya yang padat. Dan lagi Daniel tentu saja masih khawatir jika ia tidak bisa mengikuti arah pembicaraan teman sejawatnya nanti. Apalagi setelah insiden dulu, Daniel mendadak pergi tanpa ada yang tahu, bahkan selama satu bulan ia tidak ada komunikasi bersama para sahabat. Namun selama 8 tahun ini, hanya Kim Jaehwanㅡ teman semasa sekolah dan kelasnyaㅡ yang masih aktif berkirim pesan dengannya ya walau dibalas hampir satu minggu sekali. Sedangkan Hyunbin? Daniel dan Hyunbin hanya saling likes pada post di instragam, sesekali mereka chat lewat direct message yang hanya berisi pesan singkat dan tidak penting, mereka berdua sesama sibuk. Seorang CEO dan Seorang Model papan atas.

Kwon Hyunbin seorang model, bukan hal yang mengejutkan bagi Daniel, walaupun Hyunbin mempunyai perilaku yang 180 derajat berbeda dengan profesinya, namun Hyunbin akan benar-benar menjadi seseorang yang profesional jika menyangkut tentang model. Daniel bahkan tahu perjalanan Hyunbin, yang memang semenjak kelas satu sekolah menengah atas sudah menginginkan menjadi seorang model, namun saat mengikuti audisi, dia malah lulus casting menjadi bintang iklan, iklan wafer.

Daniel ingat, dan tertawa sendiri mengingat kejadian dulu. Mungkin orang-orang di cafe sudah melihat aneh padanya, namun ia menghiraukannya. Dulu produser yang menangani Hyunbin berkata, jika dia bagus dalam pengambilan iklan wafer ini, maka Hyunbin akan menjadi seorang model, dan ya tanpa pikir panjang Hyunbin langsung meng'iya'kan. Daniel tertawa karena ingat sesuatu, tergambar jelas di bayang Daniel mengingat Hyunbin yang di rias menjadi seorang zombie ㅡceritanya ada seseorang lari-lari membawa wafer, dan para zombie mengikuti, ingin wafer juga maksudnyaㅡ iklan aneh pikir Daniel saat melihat konsepnya, ia ikut menemani adik kelasnya itu saat syuting, jadi saat melihat Hyunbin sudah dirias jadi zombie, ia tertawa bagaimana tidak riasan zombie Hyunbin sangat buruk menurutnya, dan lagi saat iklan sudah di rilis di televisi, Hyunbin hampir tidak dapat sorotan, mungkin sekitar 1 detik sorotan yang di dapatnya. Alhasil Hyunbin hampir menyerah menjadi model.

Namun beberapa hyung kembali menyemangatinya, dan bisa dilihat sekarang, dia menjadi model papan atas yang terkenal kebanyakan menjadi model majalah, dan pakaian. Daniel masih saja terkikik pelan sambil menggeleng kepalanya.

"Hei."

Seseorang menepuk salah satu bahu Daniel, Daniel hanya melihat sekilas namun ia masih tertawa mengingat Hyunbin.

"Kau kenapa?"

Orang yang menepuk bahunya kini sudah duduk disalah satu kursi kosong, Daniel masih saja tertawa dan melambaikan tangannya pada orang itu bermaksudㅡabaikan saja akuㅡ.

"Aish, sudah menjadi CEO masih saja memiliki kebiasaan buruk." lelaki itu berguman sendiri.

Telinga Daniel memerah, ia mencoba meredam tawanya. Tangannya menutup bibirnya sendiri, matanya menyipit.

"Apa yang lucu? Kebiasaanmu masih sama saja. Tertawa sendiri, tanpa alasan."

Lelaki di sampingnya kembali bergumam, kemudian meminta pelayan untuk menuliskan pesanannya.