01

86 16 0
                                    

Gadis itu menendang kursi di depannya sejauh beberapa meter, menciptakan suasana memekakkan telinga bagi siapa saja yang mendengarnya. 'Sepertinya teman-teman ku tak masalah dengan keadaan seperti ini? Ah, peduli apa!? Bodoo amat! Galau nih' ia tampak berpikir sejenak, menunggu otaknya merespon kata- kata nya tadi, apakah kursi yang ke-enam ini bisa menghilangkan kegundahan di hatinya? Jawabannya iya. Otaknya bekerja sama dengannya sekarang.
Ia pindah mencari posisi lain, mencari kursi kosong menendangnya kemudian merapikannya kembali.
Kebiasaan yang aneh

"Anum! Kamu kenapa sih?! kok ngeribut aja dari tadi, bising tau" kini salah satu temannya menyadari aktifitas aneh yang dilakukan oleh gadis bernama Anum itu.

"Gaada, bosan aja" ia membalas singkat,padat, dan jelas. (Yaa kali-_)

"MasyaAllah num, kalau bosan yaa baca qur'an dong" kini suara temannya melembut, entah kenapa?

"Galau nihh, lagi butuh pelipur lara"
Bibirnya sedikit mengerucut.

"Butuh pelipur lara? Sholat lah, minta jawabannya sama Allah! Itu baru pelipur lara abadi" temannya membalas mantap, sedangkan anum hanya memutar malas bola matanya.

"Elleh, gayaa" kini logat dari kotanya asalnya anum keluar.

"Kan Ana betul, kan? temannya balas membanggakan diri.

Hanum kembali memutar malas bola matanya. Teman temannya yang lain hanya angguk-angguk mendengarkan percakapan mereka berdua.

"Kalian lagi debat? Hmm" salah satu temannya yang baru datang menghampiri suasana percakapan tersebut.

"Lagi malas ngomong nih, rin anti jelasin deh!" karin hanya mengangguk membalas ucapan anum.

"Hmm, jadi gini.... " karin bercerita panjang lebar mengenai percakapannya dengan anum tadi.
.
.
.
.
"Oooh, jadi ceritanya si anum lagi galau nih?" temannya menyenggol bahu anum,menggodanya.
Anum hanya mengeluarkan ekspresi malasnya, membuat semua orang lemas kalau melihat ekspresinya itu.

"Oiya num! Ana baru ingat, Ana kan kesini disuruh buat manggil anti!! Astaghfirullah sampai kelupaan" temannya yang bernama tahya itu baru ingat tujuannya kekelas mereka.
"Tayaa, tayaa, dipanggil guru bk?" anum sudah menebak siapa yang akan memanggil nya ketika waktu istirahat pagi, sudah seperti sarapan pagi saja bagi dirinya.

"Yap, tepat sekali! Salamat berjuang!!" tahya mengedipkan matanya pada anum. 'Makasih banget yaa tay, makasih banget!! Cinta ku sama kamu:)'


Anum melangkahkan kakinya dangan malas menuju lorong depan kelasnya, dengan langkah gontai ia melewati kelas demi kelas, dan tibalah di tempat favoritnya itu.
'

Huuh, magernya lagii'

di hadapannya kini sudah ada tulisan dengan huruf besar semua bertuliskan 'RUANGAN BIMBINGAN KONSELING (BK)'
'kenyanglah perutnya karena mendapatkan sarapan pagi grastis pagi ini, apa pagi ini ia membuat kesalahan?

Assalamu'alaikum semua, maaf telat update dan maaf kalau ada typo, dan maaf juga ada penyusunan kata yang berantakan, maklum masih pemula:) enjoy and happy reading ajaa yaa:)
Oiya btw, cerita ini islami yaa jadi ada masukan bahasa arabnya dikit
Misal:
Ana= saya
Anti= dia permpuan
Ok,Sekian dari saya terimakasih sudah singgah!! Assalamu'alaikum
See you again~

Save the dateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang