"Ini rahasia kita berdua. Sssssttt!" desis Miyoung seraya menempelkan jari telunjuk di depan bibirnya.
"B-baiklah."
Author POV
"Sampai jumpa besok!"
"Bye!"
Soojung berjalan sambil memeriksa pesan di ponselnya. Ia baru saja keluar dari sekolah dan sekarang berjalan menuju halte bis. Ada satu pesan dari Yoona yang menyuruhnya langsung pulang ke rumah setelah pelajaran usai. Soojung tidak ingin berlama-lama menunggu bis. Ia memutuskan untuk memanggil sebuah taksi.
"Aish, andai saja aku diperbolehkan menyetir sendiri. Aku kan tidak perlu repot-repot menunggu taksi atau bis umum," gerutu Soojung sambil terus berdiri resah di halte bis.
"Saat usiaku genap 18 tahun dan aku akan berusaha lulus di tes mengemudi. Bagaimanapun caranya aku harus diperbolehkan membawa mobil sendiri!" lanjut Soojung.
"Ya! Hwang Soojung!"
Soojung tersentak ketika seseorang memukul pelan bahunya dari belakang. Otomatis ia membalikkan badan. Alangkah terkejutnya Soojung melihat siapa yang kini berada di hadapannya. Kakinya dengan cepat melangkah mundur namun seseorang yang ternyata Kim Jong In itu menarik lengannya.
"K-kau?"
Jong In menelengkan kepalanya seraya menampilkan segaris senyum jahil. Wajah tampan pemuda itu penuh dengan lebam. Terutama di bagian bibirnya. Tanpa sadar Soojung mengangkat tangannya kemudian menutup mulutnya sendiri. Hal itu membuat Jong In tertawa.
"Wae? Kau takut aku akan menciummu lagi? Atau kau malu kalau kita melakukannya di tempat umum seperti ini?" desis Jong In.
"Apa maumu? Kau belum puas ya sudah dibuat babak belur oleh teman-temanku?" balas Soojung dari balik tangannya.
"Justru karena memar-memar inilah aku mencarimu. Aku harus membalasnya," ancam Jong In. Soojung menelan ludah. Tatapan tajam pemuda itu sangat berbahaya. Dari ciuman selembut tempo hari, apakah Jong In tega menyakiti Soojung? Soojung sendiri meragukannya.
"Kau ti-tidak akan tega. Lagipula bukan aku yang menghajarmu,"gagap Soojung. Tangan Jong In merenggut kedua tangan Soojung agar tidak lagi menutupi mulutnya.
"Aku tega membalasnya padamu. Tapi...dengan cara lain. Caranya terserah padaku," ucap Jong In lalu menyeringai.
Soojung menggeleng kuat-kuat. Ia melirik kanan kiri. Sial! Kenapa tidak ada siapapun di halte? Kemudian Soojung menatap Jong In dengan tatapan mengiba. Ia tidak ingin dilecehkan oleh pemuda nakal ini. Tapi Soojung tidak mempunyai tenaga untuk melepaskan diri dari cengkraman Jong In.
"Jebal, kakakku sedang sakit di rumah. Tidak ada yang menemaninya. Aku khawatir dia membutuhkan sesuatu saat ini. Lepaskan aku, Jong In-ssi."
Seketika tatapan Jong In melembut. Soojung tidak tampak seperti orang yang sedang berbohong. Cengkramannya sedikit melonggar tapi Jong In tetap tidak melepasnya.
"Jinjja? Kau tidak bohong, kan?" tanyanya menyelidik.
"Aku bukan temanmu atau mengenalmu, jadi untuk apa berbohong. Kakakku yang lain menyuruhku segera pulang untuk menjaganya. Kalau tidak mungkin aku akan dimutilasi," tambah Soojung meyakinkan. Jong In mendengus lalu melepaskan tangan Soojung dengan kasar.

YOU ARE READING
Ebook sifany
FanfictionTeaser ebook sifany "Just Love Me" original 11 chapter. Yang penasaran baca beberapa chapternya, silahkan dibaca :)