Chapter 4

349 29 3
                                    



Just Love Me


"Mianhae, Yoongie. Yoongie pasti sedang mencariku sekarang. Hiks, temukan aku Yoongie-yah...aku takut."


Yoona POV

Aku berlari ke arah mobilku seperti orang gila. Tak ada yang terlintas di pikiranku selain Miyoung Eonnie. Hujan turun serta udara berubah dingin dan kakakku sendirian di luar sana! Aku tidak akan memaafkan diriku jika tidak segera menemukannya. Aku mendengar derap kaki yang tak kalah buru-buru di belakangku. Aku baru ingat ternyata aku bersama Siwon.

"Yoona-ssi, aku akan ikut mencarinya. Dengan mobilku saja!" tukasnya. Aku berhenti sejenak sebelum membuka pintu mobilku.

"Siwon-ssi, lebih baik kita berpencar, ne! Aku akan mencari di sekitar sekolah Soojung, kau coba mencarinya di dekat sini."

"Tapi—ehm, baiklah."

Mian Siwon-ssi, aku menghargai kebaikanmu. Tapi aku ingin mencari Miyoung Eonnie sendiri. Aku pun masuk mobil dan bersiap tancap gas. Miyoung Eonnie, tunggulah! Aku pasti akan menemukanmu.

Soojung POV

Pemuda bernama DongYoo dan Kang Woo itu menyekap kami di sebuah gudang tua. Aku melihat Jong In sedang berhadapan dengan seorang pria yang lebih tua dari mereka. Kami memang tidak diikat oleh mereka, tetapi gerak-gerik keempat laki-laki itu membuatku curiga. Pria yang lebih tua dan mengenakan kacamata hitam itu menyerahkan beberapa bungkusan kepada Jong In. Aku sempat terkejut tatkala melihat satu pukulan dari pria tersebut tepat ke hidung Jong In, tapi teman baruku itu tidak melawan! For God sake, sebenarnya apa 'bisnis' mereka?!

Ini semua salah Jong In. Andai saja tadi aku tidak ikut dengannya, saat ini aku pasti sudah duduk santai di rumah. Eomma dan Yoona Eonnie pasti akan mengomeliku nanti. Aku memandang sekeliling, tidak ada pintu keluar. Sial!

Aku memutuskan untuk mendekati keempat laki-laki yang berbicara di sebuah ruangan kecil di gudang itu. Aku bisa melihat saat ini Jong In sedang dipegangi oleh DongYoo serta Kang Woo, sementara pria berkacamata hitam itu tengah berbicara serius. Aku bersembunyi di balik dinding untuk mencuri dengar pembicaraan mereka.

"Dengar, Kai! Kali ini aku masih memberimu kesempatan untuk memperbaiki kesalahanmu. Pastikan paket ini sampai ke tangan pelangganku malam ini juga dan berikan uangnya kepada DongYoo besok pagi. Apa kau mengerti?!"

"Aku bilang aku tidak bekerja lagi denganmu, Martin!" bantah Jong In.

"Apa kau ingin kupukul lagi, Kai? Aku akan menghabisimi jika sekali lagi melanggar aturanku. Ditambah lagi, kau akan melihat kekasihmu itu kusiksa. Apa kau mau?!"

Aku menelan ludah. Ini tidak benar. Aku tidak ingin terlibat dalam masalah Jong In.

Aku harus keluar dari tempat ini. Aku melangkah mundur dan membalikkan tubuh. Ruangan ini redup sekali. Aku hati-hati melangkah agar mereka tidak mendengarnya. Aku ingat saat tadi dibawa ke tempat ini, ada pintu kecil di sebelah barat. Sepertinya itu pintu tempat keluar masuknya anjing. Aku rasa tubuhku muat melaluinya.

Huh, mimpi apa aku tadi malam sehingga mengalami hari yang sangat buruk seperti sekarang? Setelah kejadian ini aku akan meminta penjelasan pada Jong In. Apa pekerjaan dan siapa ia sebenarnya. Dilihat dari gelagat dan tempat yang aneh seperti ini, aku rasa Jong In terlibat pekerjaan illegal.

Aku sampai di pintu yang aku cari. Itu dia pintunya terletak di bawah. Aku berjongkok dan menarik pintu itu ke atas. Terbuka! Ah, kenapa lebih kecil dari perkiraanku tadi? Jika kepalaku dapat melaluinya, apakah bahuku akan tersangkut?

Ebook sifanyWhere stories live. Discover now