Sudah berjuta-juta kali aku mati... Sebenarnya aku ini apa? Siapa aku sebenarnya? Tempat apa ini? Aku ingin keluar!
"Berhenti menyuapi ku dasar binatang jadi-jadian!!"
Aku melempar bubur yang dipegang wanita itu. Tidak lama setelah mangkuknya jatuh dia berubah ke wujud aslinya yang mengerikan dan menatap tajam ke arahku, ia memegangi kedua tanganku dengan erat lalu memberi liur nya ke arah wajahku.... Bau sekali.
"Dasar anak yang tidak tahu diri!"
Pertama-tama dia menancapkan kukunya yang panjang dan menusuk perutku lalu memotongnya lapisan kulit kemudian dia mengambil ususku yang panjang seperti tali, langsung ditarik begitu saja dan melemparnya kedalam ember.
Walaupun tubuhku dimutilasi tapi aku masih bisa merasakan sakit yang luar biasa pada awalnya namun tak lama aku sudah biasa dimutilasi. Aku menatapnya kaku melihat ia menjilati kepalaku kemudian membuka mulut besar-besar lalu memakan kepalaku dengan sekali telan.
Wanita itu menggerogoti sampai tulang ku, kenapa aku bisa tahu? Karena aku melihat sendiri tubuhku disiksa seperti itu. Aku histeris berkali-kali hingga pita suaraku copot, karena mulutku ditusuk sampai menembus tenggorokan. Walaupun sudah biasa tapi aku tidak bisa membohongi rasa sakit yang luar biasa ini.
............
...........
.........
........
.......
......
.....
....
...
..
."..."
Aku kembali ke tempat semula dengan tubuh sedia kala dan menengok ke arah kananku ya itu si monster yang menyamar menjadi suster. Aku kehabisan kata-kata persaan apa ini? Gemetar, tidak berani menatapnya dan suaraku tidak ingin keluar. Sebenarnya mahkluk seperti apa aku ini? Manusia? Apa wajar jika manusia hidup kembali setelah dibunuh berkali-kali? wajah dan tubuhku manusia seperti dokter Jun... Apakah rumah sakit itu seperti ini semua?
"Nak..."
"Apa."
Aku terus berpikir cara keluar dari rumah sakit atau Labotarium gila ini yang membuatku mati berkali-kali. Apa dengan cara menusuk matanya lalu kabur? tapi ia akan berubah menjadi monster buaya dan mengejarku seperti chetah. Membunuhnya? Sepertinya mustahil apalagi ada suara dengung jika aku keluar.
"Kamu sakit?"
"..."
Aku menggelengkan kepala sambil menunduk. Suster itu menyuapiku dengan wajah busuknya saat itulah aku gigit sendoknya dan melemparnya ke bawah ranjang pasien ku.
"Aduh kamu menjatuhkan sendok...."
Aku melihat dia menunduk ke bawah ranjang untuk mengambil sendok. Ini kesempatan! Aku membuka laci perlahan disamping kiriku sebelumnya aku ingat ada senjata di dalam laci dan lemari. Aku kemudian menyentuh senjatanya dan melompat ke kiri sambil bersiap mengacungkan senjataku ke arahnya.
"Sela---"
Duar!
Saat aku menembaknya di bawah ranjang, peluru terbelah menjadi empat bagian. Diperhatikan lagi di belakang punggunya terjiplak mata yang menyala dan mulut yang merobek pakaiannya. Matanya tersorot ke arahku dengan tajam dan mulut yang tersenyum lebar menunjukan gigi taringnya yang tajam. Saat nyawaku melayang sementara, bulu kuduk berdiri tidak karuan, tangaku bergetar memegang senjata dan tubuhku kaku... Ayolah aku ingin bebas!
Monster itu melancarkan seranganya dengan memotong kaki ranjangnya lalu kukunya memanjang ke arah mataku. Melakukan seribu langkah aku tiarap lalu berguling-guling kebelakang kemudian menambaki kukunya. Sepertinya ini senjata sub mechine. Monster buaya itu melompat ke diatas ranjang lalu tubuh suster itu berubah menjadi lidah yang panjang. Lidah yang penuh liur tertuju ke arahku. Aku pun menghindarinya tapi tangan kiriku terikat oleh lidahnya kemudian aku mengarahkan senjataku ke lidahnya dan menembakinya secara beruntun dengan tangan kananku melobangi tangan kiriku dengan peluru yang tertancap sangat dalam. Aku kemudian menendang kepalanya saat lidahnya terputus dan berdiri menuju lemari. Aku membukanya saat aku lihat hanya ada pistol yang bertulisan 47 US dan dua buah bom flashbank dan peledak. Aku kemudian lari membuka pintu, aku beruntung di lorong tidak ada siapapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unlimited Path
HorrorMohon maaf disini ada kata kasar dan pembunuhan begitu kelewatan. {Arc 00: ?) Namaku Hezel aldi putra, aku tidak tahu siapa diriku dan darimana? aku hanya mengenal kakek-kakek di depanku saja, pada saat itu aku kabur dan tiba-tiba pingsan. aku di to...