#1 Flashback

51 3 0
                                    

#Flashback

Seoul, 23 Februari 2007

-Kim Seokjin/16 tahun-
Seorang Namja tampan yang memiliki hati lembut, bukan hanya hati tapi sikapnya juga benar-benar lembut, selalu bertingkah manis, Memiliki mata yang tajam, hidung mancung, bibir tebal yang seksih, dan jangan lupakan bahu lebarnya yang membuat Yeoja manapun tergila-gila padanya.

-Kang Dae mi (as you)/14 tahun-
Seorang Yeoja cerewet, rewel, cengeng, manja, dan jangan lupakan sikap jahilnya yang membuat seseorang tak banyak berteman dengannya. Namun dia juga menggemaskan, bertingkah imut dan paling suka berageyo.

#Author pov

"Jin oppa, kembalikan bonekaku" teriak yeoja kecil itu sambil berlari mengejar seorang namja yang lebih tua darinya.

"Kau ingin boneka ini, ayo kejar aku kalau kau bisa" Ejek seorang namja bernama Seokjin itu.

"Ayolah Oppa, aku lelah berlari" rengek Daemi sambil terus berlari mengejar Seokjin.

"Dae-ya kau berlari sangat pelan seperti kura-kura, ayoo palii kejar aku" Sahut Seokjin sambil mengejek Daemi dan terus melanjutkan acara berlarinya.

BRUGH!..

"Yak, Aigoo, Dae-ya gweanchana?" ucap seokjin sambil menghampiri yeoja yg biasa ia panggil Dae ini.

"Hiks..hiks.. oppa kakiku berdarah, lihatlah ini sangat perih" ucap Dae dgn suara rintih karna menangis.

'Terlihat raut kekhawatiran diwajah seokjin saat melihat Dae menangis. "Mianhe Dae, aku tak akan mengulanginya lagi" ucap seokjin dengan suara pelan sambil meniup luka dikaki Daemi.

Setelah sekian lama Dae menangis, akhirnya dengan hati-hati Seokjin pun menyuruh Dae untuk naik ke punggungnya untuk mengantarkan dae pulang kerumah. "Oppa tak apa..hiks, aku masih bisa berjalan, aku pa..sti sangat berat"ucap dae sambil terus terisak

"Haish, kau ini naik saja, aku akan mengantarkanmu sampai kerumah" Jawab Seokjin dengan lembut sambil membantu Dae untuk menaiki punggungnya.

"Tapi Ak-..."| "ayolah Dae, naiklah, hari sudah senja" potong seokjin dengan sedikit memohon. "N-ne, baiklah Oppa" Akhirnya Dae naik ke punggung seokjin dan mereka langsung pergi menuju rumah Daemi.

'Saat diperjalanan, Dae terus menerus bernyanyi, jika ia bosan, dia akan menenggelamkan wajahnya dipundak Jin. Sambil bernyanyi Dae tak henti hentinya mengganggu dan menggoda Seokjin.

"kom semariga han chibeyiso-... Eoh oppa telingamu terlihat merah, apa kau sakit?" Ucap Dae saat melihat telinga seokjin memerah.

"Eoh A-an..dwae, aku hanya kedinginan" jawab seokjin dengan suara geglapan.
"Benarkah?? Tapi Eomma bilang, jika telinga seseorang memerah tandanya dia sedang jatuh cinta, apakah Jin oppa sedang menyukai seseorang? Siapa dia?" Tanya Dae penasaran sambil menggerak-gerakan kakinya menunggu jawaban Seokjin.

Tak kunjung mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, Dae tak sadar kalau dia sudah sampai didepan halaman rumahnya.

"Se-kar..ang sud..ah samp-ai, tidur..dan bermi..mpi inda..hlah. Sam..pai Jum-pa" tutur Seokjin dengan nada gemetar sambil menurunkan Dae dari gendongannya, lalu seokjin berlari secepat kilat meninggalkan Dae yang hanya diam melihat tingkah seokjin yang terlihat gugup berbicara padanya.

"Seokjin oppa.....! Kau belum menjawab pertanyaanku, haish menyebalkan, sekarang dia benar-benar aneh" gerutu dae sambil mengerucutkan bibirnya.

"Eomma~ Dae pulangg" teriak dae sambil berjalan pencang masuk kedalam rumahnya.

=○=○=○=

🕢05.15
Tok tok.... (suara ketukan pintu)
"Eh siapa yg dtg sepagi ini" pikir Ny.kang ketika mendengar suara ketukan pintu rumahnya.

Ketika pintu dibuka terlihat seoarang namja yang berpakaian rapi dan tersenyum ke arah Ny.kang "Seokjin, kenapa datang pagi sekali, kau mencari Dae?" Tanya Ny.kang setelah tau jika seokjin yang datang.

"Annyeong Ajhuma~ Mianhe Seokjin datang terlalu pagi, Ne. Seokjin mencari Dae, apakah Dae sudah bangun? Aku-.." ketika Seokjin sedang berbicara pada Ny.kang, tiba-tiba datanglah daemi dengan muka khas bangun tidurnya.

"Hoaam..Seokjin Oppa, kenapa datang pagi sekali?" Tanya Dae bingung. "Dae, mari kita bicara di taman belakang rumahmu" ajak seokjin cepat sambil menarik tangan Daemi menuju taman belakang rumah tanpa menjawab pertanyaan Daemi terlebih dahulu.

"Ada apa oppa, mengapa terburu-buru, bahkan ini masih pagi, dan kenapa setiap aku bertanya tak pernah oppa jawab, hish menyebalkan" omel Dae sambil mengerucutkan bibirnya pura-pura kesal.

"Dae, maafkan oppa" Ucap seokjin dengan suara sangat pelan sampai-sampai Daemi tak dapat mendengarnya secara jelas.

"Eoh kenapa oppa terlihat sedih?" Tanya Daemi sambil memiringkan kepalanya mencoba menatap mata Seokjin yang terlihat ingin menangis.

"Dae, ap..a kau menya..yangiku? Tanya seokjin gugup..

"Eoh..Dae sangat menyayangi Seokjin Oppa, sangat.. sangat...sangat sayang" jawab Daemi dengan semangat, terukir senyum diwajah seokjin, lalu Jin bertanya kembali "Dae. Kau menyayangiku sebagai seorang apa?" Daemi mengerutkan keningnya, lalu perlahan ia memegang tangan seokjin.

"Sebagai seorang Oppa yang sangat menyayangiku dan selalu menjagaku" jawab Daemi antusias.

'Jin bertanya lagi "Apakah hanya sebagai seorang oppa?"

Daemi terlihat sangat bingung dengan sikap jin yg benar-benar aneh padanya "Ne Oppa" jawabnya.

Mendengar jawaban Daemi, raut wajah Jin berubah drastis, dia terlihat kusam, terlepas sudah genggaman tangan mereka.

"Oppa kenapa? Mengapa oppa tak bersemangat?" Tanya Dae saat melihat Jin menunduk sedih seperti ini.

"Tak apa, eoh dae-ya, kau harus menjaga dirimu baik-baik, carilah teman yang banyak, jangan terlalu jahil, arraseo?" Ucap seokjin tulus sambil mengusap kepala Daemi.

"Ne, Ar...raseo" Jawab Daemi dengan nada gelisah.

"Aku merasakan hal aneh akan terjadi....."-Daemi

"Dae-ya, mungkin kau tak melihat tapi tak kah kau merasakan jika aku mencintaimu sangatlah besar, bahkan sekarang cintaku lebih besar dari kemarin, dan akan semakin besar dihari esok. Dan akan bertambah seterusnya. Jadi biarkan aku jauh darimu agar rasa cinta ini tak bertambah besar, karna cinta ini hanya akan membuatku sakit" -Seokjin

#TBC

Mianhe kalo ada kesalahan buatnya😂

Sorry [BTS Jungkook] End✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang