Hai, aku merindukanmu. Sangat merindukanmu.
Di balkon kamar, gadis itu menatap keluar mencari sesuatu yang bisa mengembalikan mood-nya. Ia bosan. Sedari kemarin sehabis kepulangannya ke Jakarta ia tidak diperbolehkan untuk keluar rumah.
Ia tahu kalau ia masih belum pulih, tetapi ia butuh udara segar. Butuh penyegaran otak karena ia bosan selalu tembok yang ia lihat.
"Yah kalo dikamar terus gini percuma gue pulang." Gadis itu menggerutu, mengerucutkan bibirnya.
"Kapan gue bisa main keluarrrrrr.."
"Bosen ah!" Gadis itu menggerutu lagi. Tak bosan-bosannya melontarkan kata-kata bosan.
Gadis itu lalu masuk ke dalam kamar dan mengambil handphone. Ia menggeser layarnya untuk membuka kunci. Dengan gerakan cepat, Alaya memilih untuk membuka akun Instagramnya. Karena akunnya yang tidak pernah di log out dari handphonenya makanya ia masih membuka akunnya.
Banyak sekali notifikasi masuk, notifikasi itu mengarah ke pemberitahuan bahwa akun Alaya ditandai di beberapa foto. Lalu alaya membuka foto itu satu persatu.
Terlihat figur dirinya bersama dua orang gadis yang sedang selfie di dalam photo box. Ia mengernyitkan dahinya, mereka siapa pikir Alaya.
Lalu ia membaca username yang ada di bagian atas foto itu.
Rachelpramuandhr
Apa dia temen gue? Batin Alaya.
Lalu ia memilih kolom komentar dan mengetik,
Alayacordelia hai rachel☺
Setelah itu, ia membuka foto yang sama tapi dengan username yang berbeda.
Florafarn
Hal yang sama ia lakukan, memilih kolom komentar untuk mengomentari postingan itu.
Alayacordelia hai flora☺
Matanya masih tertuju pada layar handphone. Ia berganti ke postingan selanjutnya.
Biangardapati
Bian? Cowok ini siapa? Ia berpikir keras untuk mengingat sesuatu yang berhubungan dengan nama Bian. Ah, Alaya tidak ingat.
Dia tidak melakukan hal yang sama untuk menuliskan komentar seperti postingan sebelumnya yang sudah ia lihat.
Alaya tidak mau terlalu dekat dengan laki-laki. Ia cukup pemalu.
Lalu ia menutup aplikasi instagram itu. Memilih untuk menyalakan lagu dari dalam handphonenya. I'm The One, lagu yang di nyanyikan oleh Justin Bieber featuring DJ Khaled, Quavo, dan Chance The rapper itu ia nyalakan.
Alaya mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti alunan musik lagu itu. Hanya itu yang bisa alaya lakukan di dalam kamar. Tidur, makan, mendengarkan lagu, menonton tv, bermain ponsel, dan juga duduk di balkon kamarnya.
Mama dan Papa Alaya protektif terhadapnya semenjak kejadian mengerikan itu. Kejadian 1 tahun silam. Setiap Alaya ingin mengingat peristiwa itu seperti apa, ia selalu pusing dan tiba-tiba jatuh pingsan.
Ia tidak ingin mengingatnya lagi. Kejadian yang ia tidak tahu bagaimana persisnya. Kejadian yang dikatakan oleh orang-orang mengerikan. Sebenarnya ia sangat ingin tahu, tapi ia tidak mau jatuh sakit lagi, tidak mau membuat Mama dan Papanya sedih karenanya.
Alaya menghela nafas. Sudah jam 12 siang. Waktunya ia makan siang dan meminum obat rutinnya.
Alaya keluar dari kamarnya dan turun dari lantai dua menuju ruang makan.
Menghela nafas lagi. Sendirian. Ini yang Alaya tidak suka, ditinggalkan sendirian. Sejak kepulangannya ke Jakarta, Mama dan Papanya langsung sibuk mengurus semua pekerjaan mereka. Alaya hanya ditemani seorang pembantu disini, yang selalu memasakkan makanan untuknya.
"Bi Inah, Bi Inah dimana?" Teriak Alaya.
Tak ada tanggapan.
"Bi? Bi Inahhh," sekali lagi ia teriak.
Tak ada sahutan.
Hati Alaya mencelos. Ia benar-benar harus makan sendirian. Wajahnya cemberut menatap makanan yang ada di depannya. Ia tidak tahu kemana Bi Inah pergi.
Mungkin Bi Inah lagi belanja ke pasar kalik ya, Batin Alaya.
Lalu ia pun mulai mengambil secentong nasi dan mengambil lauknya. Ia tutup kembali tudung saji yang ada di meja makan. Alaya membawa makanannya ke kamar. Ya, Alaya lebih memilih memakan makanannya di kamar jika ia sedang sendirian. Ia takut jika harus makan sendirian diruang makan sebesar itu.
Setelah selesai makan, Alaya langsung meminum obatnya dan kembali ke kasur karena kekenyangan.
"Kenyanggg..." ucap Alaya.
Alaya merebahkan tubuhnya di kasur sambil memainkan ponselnya. Karena kekenyangan, ia pun mulai mengantuk. Lalu, tak lama kemudian ia pun tertidur.
***
Dua orang gadis itu sedang duduk di salah satu cafe yang berada di Mall of Indonesia. Mereka berdua hari ini sedang hangout. Karena hari ini hari minggu, jadi mereka menghabiskan waktu diluar. Siapa tau kecantol cowok kece.
"Flo, gue kangen Alaya," ucap Rachel pada Flora sambil menyesap minumannya.
"Gue juga kalik Chel, kangen gue sama bolotnya itu anak."
"Kapan ya dia sembuh terus balik kesini?" Bibir Rachel mengerucut, ia cemberut karena belum tau kabar dari temannya itu.
Drrtttt...
Ada notifikasi masuk dari instagram. Rachel membuka malas notifikasi itu karena ia sudah tau pasti hanya olshop-olshop yang nggak jelas yang mengomentari instagramnya. Contohnya seperti akun peninggi_pelangsing_badan.
Alayacordelia: hai rachel☺
Seketika Rachel membelalakkan mata. Ia terkejut dengan apa yang ia lihat.
"Flo flo, Alaya ngomen ig gue."
"Demi apa Chel? Mana?"
Belum sempat Rachel menunjukkan komentar dari Alaya, ponsel Flora pun juga berbunyi menandakan adanya notifikasi dari instagram
"Eh, bentar Chel," sambung Flora.
Alayacordelia: hai Flora☺
Terkejut menatap ponselnya, dua gadis itu langsung saling tatap.
"Alaya is back." Ucap keduanya berbarengan.
~All is Well~
KAMU SEDANG MEMBACA
All Is Well
Teen FictionKenapa harus memendam rasa jika menyatakannya jauh lebih baik? Bian dan Alaya. Dua sahabat yang terjebak dalam perasaan yang cukup mendalam, yaitu cinta dalam diam. Ketika kamu tahu bahwa hatimu cukup rapuh untuk sadar akan dirimu yang tak pantas be...