5 Tahun kemudian
“Akhirnya sampai juga di Tokyo.”
Sesosok pria tampan dengan tubuh proposional dengan gagahnya turun dari pesawat jurusan Amerika-Tokyo yang mendarat selamat.
“Aku merindukanmu haru-chan, akhirnya penantianku telah berakhir juga,” ucapnya penuh percaya diri tanpa menghiraukan tatapan para manusia yang sedari tadi terpesona dengan ketampanannya.
Sementara itu dibelahan tokyo yang lain, terlihat seorang pria yang sejak tadi selalu terlihat murung dimana pun dia berada.
“Hah... Makoto cepatlah pulang, aku sangat merindukanmu.”
“Ehemm... Haru-chan lagi rindu makoto-kun kan?”
“Mou... Okas-san jangan mengganguku!” dengan nada datarnya.
“Ara.. Haru-chan bisa marah juga.”
“ugh.. memang aku ini muka rata begitu?”
“khuku kamu bisa saja haru-chan cepat jemput makoto, ibu takut mako-chan terlalu lama menunggu di sana.”
“Baiklah aku berangkat dulu“
Akhirnya haruka pergi menjemput makoto dibandara. entah sejak kapan ia merasa ada yang tidak beres hari ini, firasatnya mengatakan hari ini dia akan mendapat kesialan.
“haru-chan......” teriak makoto yang beberapa jam lalu tiba di bandara.
“sumimase, aku lama ya?”
makoto pun tersenyum mendengar permintaan maaf dari haru.
“pftt... haru-chan kau lucu sekali, sebenarnya aku baru tiba 1 jam yang lalu ^_^”
“-_- maaf lama.”
“Iya tidak masalah Haru-chan, kamu tambah pendek lagi haru padahal baru 5 tahun tidak ketemu” katanya mengusap lembut rambut haruka.
Pletak...#*@#
“Itaii..... haru-chan, kamu kejam aku kan cuma bercanda.”
“huh...” desah haruka sambil mengembungkan kedua pipinya.
“Gomen nee haru-chan.”
Haruka menganggukan kepalanya “baiklah tapi dengan 1 syarat, kamu harus mengajakku ke iwatobi club besok.”
“Oke, haru-chan sepertinya kita haru cepat pulang aku khawatir masakan bibi nanti dingin.”
“Ow... Kamu pulang hanya mengkhawatirkan masakan ibuku makoto?”
“Bukan begitu haru-chan hanya saja aku khawatir bibi sendirian di rumah” mencoba menyakinkan haruka.
“hah... Baiklah, niat awalnya hanya menjemputmu bukan berbincang disini kita lanjutkan di rumah.”
“Baiklah.”
Selesai haruka menemui makoto, mereka melesat pergi ke tempat haruka menggunakan mobilnya haruka. Selama perjalanan mereka hanya terdiam tanpa melakukan kontak mata sama sekali, membuat keadaan didalam tegang. Mau tak mau haruka membuka percakapan terlebih dahulu.
“makoto-kun, selama di Amerika apa yang kamu kerjakan ? ”
“Hufh... Hanya menyelesaikan beberapa urusan perusahaan dan rencana pembukaan cabang perusahaan di washington”
“oww... Hanya itu” haru termenung melihat pemandangan sekitar dari dalam mobil.
Makoto mengganguk kepalanya melihat reaksi dari haruka.
“etoo... haru-chan punya pacar belum? Aku penasaran kenapa haru-chan sampai sekarang masih single sampai sekarang.” kata makoto.
“Aku tidak tertarik dengan hal semacam itu, sementara itu aku ingin fokus ke pekerjaan dulu”.
‘Baguslah kalau begitu berarti haru-chan masih bisa jadi milikku’
Makoto tersenyum mendengar jawaban dari haruka.
“makoto menyeramkan”
“ hidoii haru-chan”
Mereka larut dengan percakapan,tanpa mereka sadar telah sampai di depan gerbang rumah haruka.
Tiba-tiba terdengar suara telepon dari saku jas makoto.
“Gomen nee haru-chan kamu masuk dulu, aku masih harus menjawab telepon dari tou san”
“jaa aku masuk dulu makoto-kun, tapi nanti kamu cepat masuk ibuku sejak tadi menunggumu di dalam”. Ucap haruka masuk kedalam.
Makoto pov
Kenapa tousan telepon pada saat tidak tepat sih.
“moshi-moshi tou-san, ada apa?”
“kamu sekarang dimana? Kenapa kamu belum pulang juga.”
“aku di rumah keluarga nanase tousan, besok baru pulang”
“hah.. Tousan tau kalau kamu mencintai haru-chan tapi tousan mohon kamu pulang dulu nak ibumu sangat mengkhawatirkanmu dirumah” keluh tousan.
“iya-iya aku mengerti tousan tetapi aku ingin bertemu haru-chan untuk sekian lama.”
“tapi...”
“hai…hai… tousan, aku akan pulang…”
Tousan bernapas lega setelah mendengar jawabanku, tapi bukan diriku jika pasrah pada perkataan ayah.
“tapi katakan pada okassan kalau aku akan pulang jika okassan memajukan tanggal pernikahanku dengan haru-chan.”
“APA! KAMU GILA MAKOTO MANA MUNGKIN IBUMU SETUJU DENGAN SYARAT YANG KAMU AJUKAN.” teriak tousan.
Seperti dugaanku tousan menolak perjanjian yang aku berikan.
“Baiklah kalau tousan menolak aku tak masalah dengan itu,tetapi ayah harus katakan selamat tinggal pada perusahaan ayah karena sebentar lagi orang-orangku akan mengambil alih kekuasaanmu.”
“Wa..wakatta makoto akan tousan majukan tanggal pernikahanmu tetapi kamu tetap akan pulang ke rumahkan?”
“Oke aku tunggu.” segera akhiri panggilan telpon ayah
Sepertinya aku sedikit keterlaluan kepada ayahku sendiri.
Hah... Tak apalah selama aku bisa memiliki haru-chan tak masalah jika aku harus menggunakan segala cara asalkan aku bisa memilikinya itu cukup.“MAKOTO kamu lama sekali, kami sudah lama menunggumu di ruang makan” haru-chan melambaikan tangannya.
“Hai haru-chan”
Misi pertama berhasil.
Tobe continue.....
Maaf baru bisa update hari ini
Untuk chapter selanjutnya aku bakal lanjut jika kalian memberi 25 vote + 10 comment.
mohon dimaklum buat acuan saya supaya semakin termotivasi kelanjutkan cerita ini. ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKOTO DAISUKI
Fanfictionini cerita pertamaku semoga kalian suka, mohon dukungannya cinta pertama Tachibana makoto dengan nanase haruka