“siapa ma?”
“mungkin kamu akan terkejut mendengarnya !” sambil berbisik, mendengarnya Makoto terkejut.
“apa-apan dia, kenapa baru sekarang muncul kemana saja dia selama ini,” makoto marah mendengarnya. Kemarin ia sudah menolak permintaan haru, namun sekarang di berani-beraninya muncul lagi dan dengan lancang melamar haru. Ciih... Brengsek berani-beraninya kau merebut haru dariku, tunggu saja aku akan membuat perhitungan dengan dia.Tak terasa jam menunjukkan pukul 4 sore, akhirnya Makoto meminta izin kembali ke apartemennya sebenarnya haru memaksanya untuk menginap di rumahnya satu malam. Namun takdir berkehendak ia besok harus segera mengurus administrasi kantor yang ada di cabang perusahaan miliknya di Osaka.
“mungkin lain aku menginap, untuk hari ini aku ada date line di kantor cabang".
"Ah... Sokaaa mungkin kamu bisa menginap di sini lain kali," dengan nada agak kecewa, sebenarnya haru ingin mengobrol lebih banyak dengan teman masa kecil, mau bagaimana lagi tugas temannya harus di kerjakan sekarang.
"Mungkin 2 Minggu lagi aku akan menyisihkan cuti untuk kita jalan-jalan di sini, sudah lama kita tidak pergi jalan-jalan," Makoto mencoba menghibur haru.
"Baiklah kalau begitu, aku tunggu," sedikit terhibur dengan jawaban haru, Makato pun pamit undur diri kepada haru dan mamanya.
"Tante saya pulang dulu"
"Iya hati-hati di jalan nak Makoto"Akhirnya makoto pun pergi dari rumah haruka, di tengah perjalanan handphone Makoto pun berdering dengan keras, tak lama ia pun memeriksanya ternyata ia memiliki 20 panggilan tidak terjawab dan 23 pesan masuk. Segera ia membuka pesan ternyata pesan ini dari ibunya.
'makoto kamu pulang ke rumah atau ke apartement'
15.45
'makoto tolong jawab telponnya'
15.50
Melihat semua pesan dari ibunya, ia segera melaju dengan kecepatan penuh untuk sampai ke kediaman orang tuanya."Huft...Akhirnya datang juga", mendengar suara mobil di luar akhirnya ibu makato dengan tergesa-gesa menuju ke depan pintu dan melihat sesosok yang telah lama ia khawatirkan.
"Kamu lama sekali di sana"
"Maaf Bu aku tadi istirahat sebentar di sana"
"Ya sudahlah, yang terpenting kamu sudah pulang," mencoba tenang.
"Ayah mana Bu?"
"Oh... Ayah masih kerja di ruang belajarnya"
"Sokka.... Aku mau ke kamar dulu"
"Eh... Tunggu kamu tidak makan dulu?"
"Aku sudah makan di tempat haru"
"Oh.. ya sudah, mandi dulu baru tidur ke kamar"
"Baiklah" Makoto beranjak ke kamarnya dan segera mandi, tak lupa ia ganti pakaiannya.20 menit kemudian
Selesai ganti pakaian, Makoto mengirim email ke haruka.
'aku sudah sampai di rumah' (Makoto)
17.25
'bukannya kamu di apartemen? Kenapa sekarang di rumah?' (Haruka)
17.26
'tadi aku di suruh pulang ke rumah, jadinya tidak ke apartement' sekarang' (Makoto)
17.27
'oh begitu... kirimkan salamku ke bibi ya, maaf belum bisa main ke sana' (haru)
17.28
'oke akan disampaikan nanti' (Makoto)
17.30
'haru kamu rindu tidak sama aku? Jujur aja haru sebenarnya aku rindu banget'(Makoto)'tadi kan baru ketemu masa rindu lagi😅'(haru)
'iya enggak papa dong, masa rindu enggak boleh' (Makoto)
'😑 aku matiin ya' (haru)
'maaf bercanda haru😥😥, oh iya sampai ketemu 2 Minggu lagi' (Makoto)
'hm' (haru)
TBC.
Oke segitu dulu ya, Mimin lagi gac dapet inspirasi bagus nih. Untuk semua yang nunggu terima kasih supportnya ke Mimin, jujur sebenarnya Mimin enggak pengen lanjutin cerita ini, Mimin merasa malas banget ngelanjutin tapi Mimin juga gac boleh nyerah jadinya aku lanjutin. Maaf ya baru bisa update sekarang.😍😍😍😍😍😍😁
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKOTO DAISUKI
Fanfictionini cerita pertamaku semoga kalian suka, mohon dukungannya cinta pertama Tachibana makoto dengan nanase haruka