03. END

260 32 9
                                    


"Apa perlu kau mendengar jawabanku? Astaga! Aku terlambat, Akashi kaichou pasti akan menambah hukumanku~" decakku begitu saja berlari meninggalkan Tetsu yang masih terdiam dibelakang sana. Tetsu kumohon jangan menyulitkanku untuk melupakanmu.

Normal P.O.V

Sendiri. Sendiri. Dan sendiri. Semua terasa semakin sepi saat Tetsuya tak berada dijangkauan atensi seorang Yukina Lyn. Hanya helaan nafas pelan mengisi keheningan disekitarnya, Tetsuya memang benar –benar telah menguasai dunia seorang Yukina Lyn. Saat tangannya akan meraih gagang pintu pagar rumahnya, sebuah suara yang sangat dikenalnya membuatnya terhenti sejenak dan menatap sang objek yang tadi menyerukan namanya.

"Tetsuya?"

"Tetsu –kun, siapa dia?" tanya gadis bersurai merah muda tersebut dengan senyuman ramahnya.

Bahkan kini panggilan –ku diambil oleh gadis itu. Apakah mengambil Tetsu dari atensiku masih kurang, senpai? –decak inner Lyn dengan kesalnya.

"Dia temanku, kenalkan dia Yukina Lyn." Gumam Tetsuya dengan suara lembutnya. Gadis bersurai gelombang dihadapan pria bermata aquamarine tersebut hanya bergeming.

"Yoroshiku senpai"ujar Lyn berusaha seramah mungkin.

Grep!
Seketika saja Lyn merasakan sebuah dekapan yang begitu erat mengungkung tubuhnya. Senpai bersurai pink dihadapannya saat ini sangat menggila karena tengah mendekapnya begitu erat tanpa memikirkan sedikitpun bahwa dirinya bisa saja mati karena kekurangan oksigen.

"Satsuki, Lyn bisa kehabisan nafas karena dekapanmu itu" peringat pria bersurai babyblue kepada sang kekasih. Momoi segera saja merenggangkan dekapannya namun, masih membuat Lyn terkungkung  dalam kuasa gadis bersurai panjang tersebut.

"Tetsu –kun, Lyn –chan sangat imut sekali. Bolehkah aku bawa pulang~" ujar Momoi dengan wajah berbinar –binarnya yang sontak saja membuat Lyn sweetdrop seketika.

"Dia bukan boneka Barbie seperti koleksi –koleksimu Satsuki, jadi menyerahlah" Tetsuya menarik pelan lengan Momoi sehingga gadis itu kini telah berada disisi dekapannya.

"Mou~ Tetsu –kun pelit!" rajuk Momoi saat keinginannya tak dituruti oleh sang kekasih babyblue nya.

"Aku duluan yah Tetsuya, senpai~" ucap Lyn yang mencela diantara percakapan pasangan kekasih penuh romansa tersebut.

"Makan malamlah dirumahku, kebetulan Satsuki akan memasak untukku, dan kurasa Satsuki tak akan keberatan jika mengajakmu bergabung dengan kami. Bukankah begitu Sastuki?" tanya Tetsuya dengan senyuman teduhnya, hal itu sontak saja direspon dengan anggukan antusias oleh sang kekasih.

"Lyn –chan bergabunglah dengan kami, oke?"Momoi menatap Lyn dengan tatapan penuh harap yang membuatnya sulit untuk menolak keinginan sang senpai.

"Baiklah, lagi pula aku tak bisa menolak keinginan dari kekasih tersayang sahabat kecilku" kekeh gadis bersurai gelombang tersebut yang sontak saja membuat sang senpai jadi tersipu malu mendengarnya.

Momoi memasuki rumah Tetsuya lebih dahulu dan meninggalkan dua sahabat tersebut dengan keheningan didalamnya. "Kali ini hal seperti apa yang ingin kau tunjukkan agar aku menyerah mengenaimu Kuroko?" decak Lyn pada pria bluesky disamping nya. Tetsuya hanya bergeming mendengar penuturan gadis bersurai silver tersebut.

"Kau jelek tanpa make up, Lyn" sontak saja mendengar ucapan dari pria berkulit putih susu tersebut membuat Lyn menghentikan langkahnya. Ia kembangkan sebuah senyuman tipis untuk menghiasi wajah pucat pasi nya.

"Bukankah memang begitu, tanpa polesan 'ajaib'mu aku bukanlah apa –apa, aku hanya gadis yang sangat biasa ..."

"Momoi senpai sangat cantik, seperti biasa selera Tetsuya selalu high class yah~" lanjut Lyn dengan kekehan pelannya dan masuk menyusul senpai nya yang sudah terlebih dahulu berada didalam.

Unlucky Girl✔ | Kuroko TetsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang