"K-kau" ucapku sambil menunjuk dirinya
.
.
.Dan yang ditunjuk hanya memberikan ekspresi datarnya.
"Jadi kalian sudah saling kenal?" Sahut Min ahjumma.
"Aku tidak mengenalnya, sudahlah aku mau tidur lagi" balasnya dan kembali lagi kekamar.
"Sudahlah jangan di ambil hati, aisshh~ anak itu" ucap Min ahjumma.
"Ayo silahkan duduk" ucap jaesuk ahjussi dengan ramah. Akupun duduk bersebelahan dengan appaku.
"Jaesuk-ah kau tahu bukan rumahku hancur terkena tiang listrik?" Ucap appaku yang dibalas dengan ucapan "ya,aku tahu" dari Jaesuk ahjussi
"Jadi, bolehkah kami tinggal sementara disini?" Tambah appaku, dan dibalas dengan pekikan nyaring dari Min ahjumma.
"Tentu saja kalian boleh tinggal disini kapanpun kalian mau,ya kan sayang?" Ucap Min ahjumma dengan semangat sambil menatap suaminya."Baiklah, Tapi kami hanya mempunyai 1 kamar tamu yang mempunyai tempat tidur untuk satu orang" ucap jaesuk ahjussi.
"Tidak apa ahjussi, aku bisa tidur disofa saja" ucapku
"Mwo? Kau sebaiknya tidur bersama di kamar yoongi saja jimin" balas Min ahjumma
'Mwoya? Aku? Harus sekamar dengan manusia es itu?' Ucap batinku
"Bagaimana?" Senggol Min ahjumma yang membuyarkan lamunanku
"B-baiklah"ucapku
"Selamat datang dirumah kami jimin-ah~ akhirnya aku mempunyai anak yang ceria dan juga punya hati" balas Min ahjumma sambil memelukku dengan erat. Dan akupun hanya bisa berharap agar aku tidak mati di pelukan Min ahjumma.
.
.
.
.'Cklek' *anggap aja suara pintu*
'Kamarnya bersih juga' ucap batinku sambil melihat sekeliling kamarnya"Siapa yang menyuruhmu masuk kesini?" Tanyanya dengan dingin
"Tentu saja umma mu" jawabku dengan wajah polos
"Jangan pernah berharap kau bisa tidur sekasur dengan ku. Kau tidur saja di sofa" ucapnya
"Lagi pula siapa yang mau tidur dengan manusia es sepertimu? Huh tidak punya hati" dengusku sambil menaruh tasku di atas sofa.
"Siapa yang tidak punya hati?" Ucapnya lagi dengan nada yang meninggi
"Tentu saja kau! Ah sudahlah aku pusing" balasku dengan suara yang tak jauh lebih tinggi dari yoongi dan langsung pergi keluar dari kamar monster itu
Jimin pov end
-Yoongi Pov -
Dia terlihat makin menggemaskan jika sedang marah. Aku bersyukur karna ia tinggal dirumahku walau katanya hanya sementara.
"Yoongi, turunlah ayo makan malam~" teriak ummaku dari lantai bawah, akupun langsung keluar dari kamarku dan menuju meja makan. Aku mengambil tempat tepat di hadapannya, dia tidak mempedulikan keberadaanku dia hanya mempedulikan makanan yang telah dihidangkan di meja makan. Lalu ia mengambil makanannya begitupun dengan ku. Ia hanya fokus memperhatikan makanannya dan aku fokus memperhatikan dirinya. Lihatlah pipi bulatnya yang sedang mengunyah, mata sipitnya juga indah oh satu lagi jangan lupakan bibir tebalnya yang berwarna merah seakan akan menggodaku untuk menciumnya.
"Yoongi perhatikan makananmu jika sedang makan, kenapa kau malah memperhatikan jimin hm?" Goda ummaku yang berhasil membuyarkan lamunanku tentang jimin. Dan jimin hanya menatapku sekilas kurasa ia marah.
-yoongi's room-
*ralat
-yoongi & jimin's room-
'
Cklek'
"Dia benar-benar tidur disofa" gumamku. Akupun langsung menghampirinya dan membawanya kekasur ku, dan aku? Tentu saja aku tidur di sebelahnya.
-yoongi pov end-
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonMin Love Story
Fiksi Penggemarkumpulan cerita yoonmin baik rate M maupun T :v hope u like it~