*
Terhitung sudah 2 minggu acara penyambutan itu di tunda, tapi selama itu pula beredar gosip tentang sosok kepala sekolah baru mereka. Bagaimana sosoknya yang katanya masih muda dan tampan hingga apa alasan hingga calon kepala sekolah baru mereka belum juga datang.Terdengar suara berisik yang berasal dari para gadis yang berada di kelas ShikaNaru. Mereka terlihat bergerombol mengerubungi sebuah meja yang dimana di duduki oleh seorang gadis berambut pirang pucat yang di kuncir poni tyle . ino namanya.
Suara jeritan ala fans girl terdengar memenuhi ruang kelas. Samar-samar Shikamaru bisa mendengar kata-kata seperti ' benarkah ' ' tampannya ' hingga ' he's so sexy ' dll
" ya tuhan... Apa mereka takbisa diam "
Gerutu Shikamaru." engh~ "
Shikamaru menaikkan alisnya dan memutar kepalanya kebelakang, dimana bangku Naruto berada.
" kau kenapa ?"
Ia menatap Naruto yang tengah menumpukan kepalanya pada meja. Wajahnya terlihat meringis menahan sakit. Samar-samar Shikamaru juga melihat tangan Naruto yang mengusap dadanya di balik meja.
" engh~ tak apa. Sshh~ "
" kau tak terlihat baik-baik saja !"
Naruto tak menjawab. Ia tengah bergulat dengan rasa sakitnya, hingga -
" AKH ! Aku tak tahan "
Teriyak Naruto dan berlari keluar kelas. Seluruh siswa/i yang mendengar teriakan cempreng itu #plak# otomatis memandang heran pada sang empu suara.
Bahkan saat Naruto berlari keluar-pun mereka masih memandang punggung sempit itu hingga hilang pada salah satu tikungan.
Kedua pipi Shikamaru memerah saat tak sengaja melihat dada sang Uzumaki yang terdapat titik basah di kedua sisi dimana dada sintal - walau tak sesintal milik wanita- itu berada.
" ingat kiba, Shika... Ingat kekasihmu, sial !"
Rutuk Shikamaru. Bisa-bisanya dia berpikir cabul pada sahabatnya sendiri. Sebenarnya dia bukanlah orang yang mesum #belum maksudnya#uhuk# tapi melihat pemandangan menggiurkan di depannya, pria mana yang tak berpikir mesum.
" oi Shika... Kenapa Naruto ?"
Tanya gadis berkuncir pony tyle ino namanya. Gadis itu mengernyit heran karna tak ada sahutan dari pria nanas itu.
*
*
Naruto menatap pantulan tubuhnya pada cermin di depannya. Seluruh kancing kemejanya sudah terbuka semua memperlihatkan tubuh mulus berkulit tan miliknya. Ia menyibak sisi kiri kemajanya.
Di sana dibagian bawah perut tepatnya bawah pusar, terdapat luka melintang bekas operasi. Ia mengelus luka yang masih sedikit menonjol itu. Sedangkan matanya tak lepas dari kaca yang menampilkan tubuhnya.
Pamannya bilang itu adalah luka bekas operasi usus buntu saat setelah ia keluar dari rumah sakit. Tapi anehnya kenapa harus sepanjang itu.
" apa yang kau sembunyikan paman "
Ujarnya dengan tatapan sendu.*
*
Naruto berjalan kembali ke kelasnya dengan kepala tertunduk. Entahlah, kepalanya pusing. Banyak sekali hal yang berkecamuk di benaknya, dari pamannya yang sepertinya membohonginya hingga-
" ya ya ya ya... Jangan memikirkannya lagi naru, itu memalukan "
Rutuknya, wajahnya bersemu merah saat mengingat pertemuannya dengan orang itu. Apa lagi, apa yang tadi orang itu lihat.
