Promise ~ Lai Guan Lin 🎓

2.5K 200 4
                                    

"(y/n) bangun, apa kamu ga akan sekolah?" Teriak omma ke gue dari lantai bawah tepatnya berasal dari dapur seraya menyiapkan sarapan.

Gue yang mendengernya langsung melihat jam, tepat pukul pukul 07.00 dalam 15 menit upacara akan dimulai.

Gue langsung bergegas ke kamar mandi lalu bersiap berangkat sekolah.

"Makan dulu sedikit sebelum pergi" kata omma ke gue cemas melihat gue sedikit pucat.

"Aku udah terlambat omma, aku pergi" kata gue lalu pergi ke sekolah dengan langkah yang dipercepat.

Sial

Sesampainya didepan gerbang sekolah, pintu gerbang sudah tertutup rapat, dan terdengar upacara sudah dimulai.

Tidak ada harapan bisa melewati gerbang yang sudah tertutup, lalu gue mutusin buat pulang dengan wajah yang sangat lesu.

Gue berjalan menyusuri jalanan trotoar pinggir sekolah,

*Bruk*

Namun tanpa gue ketahui gue menabrak orang yang juga berjalan di depan gue

"Maaf" kataku singkat tanpa melihat siapa orang yang gue tabrak, lalu kembali berjalan seperti semula dengan menunduk.

"Lu mau kemana?"

Suara kya familiar

Guan lin?

ku tersadar dan langsung menoleh ke belakang, yang terlihat dia melambaikan tangannya seraya tersenyum.

Bagaimana dia bisa tersenyum disaat seperti ini?

Apa dia ga akan sekolah sama gue?

Pikir pendek gue. Lalu dia memajukan langkah nya mendekati gue.

"Lu ga sekolah?"

"Gimana gue mau sekolah?Pintu gerbang udah tertutup. Gue ga akan bisa masuk."

"Bisa ko, ayo ikut ma gue" Katanya seraya menarik sebelah tangan gue nunjukin jalan yang ga pernah gue ketahui.

Tangan gue yang ditarik lari lari ma dia akhirnya sampe kapan di suatu tempat sepi dan sempit.

Gue cuman liat sekeliling yang semuanya ditutupi dengan tembok tinggi yang hampir setumggi tubuh gue.

"Ngapain lu ?cepetan naik" Katanya ke gue yang gue liat dia udah bungkukin badannya mendekat tembok.

"Apa?Naik?" Kata gue terkejut mendengar perintahnya.

"Iya, cepet naik"

"Ngga! Gue ga bisa"

"Udah naek aja, lu mau sekolah kga?"

Tanpa pikir panjang gue langsung naik ke badannya melewati tembok hati-hati.

Sesampainya di balik tembok belakang sekolah.

"Lu gimana?"

"Gue juga bakal naek" Ujarnya dengan senyum kekanakannya.

Impossible Dreams | WANNA ONE × YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang