14] Jogging.

78 15 13
                                    

Tepat pukul 05.30 Allan sudah bangun dari tidurnya dan sudah siap dengan pakaian jogging nya. Sebelum ke rumah Zura ia meluangkan waktu untuk menonton kartun favorite nya yaitu Spongebob Squarepants di televisi. Ia sangat menikmati kartun si kotak kuning itu, dulu ia sering sekali menontonnya bersama Zura.

Sementara, Jevin. Ia masih setengah sadar, ia berdiri di depan kaca kamar mandi sambil menggosok gigi dan membasahi rambutnya. Jevin mengambil kaos berlambangkan logo Adidas dan celana panjang yang bermerk sama. Sebelum ia ke rumah Zura, ia menyempatkan untuk mengirimi Zura pesan dan tak lupa mengingatinya untuk sarapan terlebih dahulu.

Jevin Aditama
Morning Sya. Jgn lupa sarapan dulu kalau mau jogging, bentar lagi gue otw.

Setelah mengirimi Zura pesan, ia segera menuangkan sereal ke dalam mangkuknya dan menikmati sarapan sambil menonton tv.

Setelah siap, Jevin turun untuk mengambil motornya. Perjalanan Jevin selama melewati koridor dan lift disambut ramah oleh pegawai apartment terutama pegawai perempuan.

"Pagi mas Jevin." sapa salah satu pegawai dengan senyum genitnya.

Tampang gua muda, keren, ganteng, tapi dipanggil 'Mas' lu kira gua tukang emas apa? -batin Jevin kesal.

Jevin hanya menyunggingkan senyumnya sebelah, dan berlalu pergi meninggalkan apartment.

"Beruntung gue kerja di sini, kalau ada cogan kaya Jevin." bisik pegawai itu kepada temannya.

"Dingin kayak gitu," balas pegawai satunya.

Jevin mengeluarkan motornya dari barisan parkiran dan segera menuju rumah Zura. Ia menjalankan motornya pelan, ia tak mau merusak momen yang jarang ada di ibukota Jakarta, yaitu sepi.

Di Jakarta itu jauh sekali dari kata sepi, bahkan saat tengah malam saja masih ada yang beraktivitas dan membuat suara riuh.

Sekitar 30 menit ia di jalan, akhirnya ia sampai di depan rumah Zura. Terlihat Allan yang baru menutup pintu rumahnya dan sedang berjalan ke rumah Zura. Dengan cepat Jevin turun dari motornya dan berdiri di depan pintu Zura. Begitu juga dengan Allan, sekarang dua lelaki tampan berdiri di depan pintu rumah Zura yang masih tertutup rapat.

"Zuraa!" teriak Allan

"Tasyaa!" teriak Jevin

Teriakan itu seakan-akan saling menyaut dan berlomba-lomba. Zura yang masih tidur dengan pulasnya pun sekilas mendengar teriakan itu.

Ia melihat jam di ponselnya dan mendapati notifikasi dari Jevin. Ia langsung bangkit dari kasur dan segera ke kamar mandi. Selama di kamar mandi Zura masih mendengar akan teriakan yang memanggil namanya. Buru-buru Zura berbenah diri memakai pakaian jogging dengan cepat. Masalah rambut ia menguncirnya dengan gaya bun tepat di tengah kepalanya.

Setelah semua siap ia segera berlari ke bawah untuk menemui mereka yang sedari tadi berteriak.

"Eh, maaf lama, baru bangun gue." ucap Zura, tatapan kedua lelaki itu hanya bisa terpaku saat melihat Zura berdiri di ambang pintu yang kini terbuka lebar.

Jevin dan Allan melihati Zura dengan tatapan tak biasa, mata mereka menulusuri Zura dari kepala hingga kaki. Zura yang memakai legging hitam dan atasan yang memakai jaket bercorak hitam dan putih, serta sepatu yang membuatnya terlihat cantik.

Pandangan Allan dan Jevin pun terhenti saat terdengar suara Zura berdehem.

"Khilaf gue!" gumam Jevin pelan.

"Gorgeous," gumam Allan ikutan.

"Iye gue tau kalo gue cantik ngalahin Gigi Hadid sama Hailey Baldwin, gausah norak deh," balas Zura meledek, membuat tawa lepas terdengar dari mulut Allan dan Zura.

PréciserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang