Dalam tarian nan penuh lenggak-lenggokkan saringan, taburkan butir-butir putih nan lembut akan sentuh, dianya yang pekat hadirkan kental dalam keterpaduan dengan air yang berikan sejuk.
Akankah kau inginkan kembang dalam artian cantik nan menggoda? Maka, taburkanlah dianya pencipta Carbon Dioksida, yang berikan ruang udara penghadir kembang yang kau damba.
Ibarat tepung terigu dan baking powder, Uchiha Itachi dan Senju Kyuubi, Normality dan penuh kejutan, akankah hadirkan harmoni kehidupan dalam nyata nan egois ini?
======JULIOT ROBBERHEART PRESENT=====
-Book 2 of Panekuk Apel-
Chapter 3: Tepung terigu & Baking powder
Naruto and all character
as always belong to Masashi Kishimoto
little bit of IFK
sligh another
WARN: Standart Warning Applied,
DLDR!
...JULIOT ROBBERHEART PRESENT...
"Siapa namamu, nak?" mungkin ini hanyalah pertanyaan biasa, bagi Kyuubi ini juga bukam masalah lagi. Dia sudah nyaman dengan kehidupannya sekarang ini. Selalu. Dia bangga melantunkan namanya pada siapa saja yang berkenalan dengannya. Namun, kenapa sekarang berbeda? Kenapa sekarang perasaan itu muncul lagi? Kenapa? Perasaan takut pada dirinya sendiri. Bagai ditahan suara Kyuubi nyaris tidak terdengar kala mengucapkan namanya pada kepala keluarga Uchiha.
"S-Senju Kyuubi..." nyaris sama dengan desingan udara yang bertabur disekitarnya. Namun, masih dapat ditangkap oleh kepala keluarga Uchiha. Tanggapan semua orang normal terhadap jawabannya, tapi kenapa dia merasa begitu tidak nyaman?
Ada begitu banyak perasaan yang bercamuk dihatinya. Dia merasa takut, khawatir, kalut dan malu?
Kenapa?
Masih menikmati makan malam yang tersedia, semua orang dalam ruangan sama sekali tidak menangkap kegusaran yang melanda hati dan otak Kyuubi sekarang ini.
"...Kyuu?" jauh sekali Kyuubi merasa ada orang yang memanggilnya.
Puk!
Tepukan dikepala menyadarkan Kyuubi dari lamunan perihal makan malam bersama keluarga Uchiha beserta Naruto tempo hari.
Ouch!
Mendelik tajam pada si pelaku, Kyuubi bersiap memakinya. "Ka—Kushi...na? Apa maksudnya ini!" Kyuubi mengalihkan makiannya menjadi rajukan yang terdengar menyebalkan. Apalagi matanya yang melotot lebar kearah Kushina—Ibu Naruto. "Apa? Haah!" keras, Kushina menghardik Kyuubi yang tampak tidak paham akan kesalahannya. Toleh, Khusina menoleh kearah tangan Kyuubi, "Lihat itu, Kyuuchann!"
Reflek Kyuubi mengikuti instruksi Kushina. Tatap. Kyuubi menatap apa yang ada didepannya.
Caramel! Dimana-mana caramel, caramel menyebar dari kue dan melumeri meja yang menahan kue yang sedang di hias Kyuubi.
"Oh, sial!" cepat Kyuubi menarik tangan kanannya yang menuangkan caramel cair pada kue bantal yang baru selesai dia panggang. Menoleh cepat kearah Kushina, "Hehehehe, Aku akan membereskannya..."
"Sudah seharusnya!" melenggang pergi meninggalkan Kyuubi. Kushina menggeleng pelan atas tingkah konyol Kyuubi. 'Ada apa dengan anak itu? tidak biasanya dia bersikap ceroboh. Seperti Naruto saja! Ha-ah... sudahlah'
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 2 of Panapel: The Ingredients
FanfictionDapat telfon dari nomor baru, sungguh tidak menyenangkan. Terlebih si penelpon yang ternyata tetangga serta tamu tak diundang yang pernah berkunjung kerumah Kyuubi. Menelfon secara membabibuta walau Kyuubi sudah bilang jangan ganggu! Sampai-sampai,K...