Part 1

766 68 74
                                        

Pagi ini di kota Daegu, Korea Selatan, sepasang manusia bernama Yoo Sijin dan Kang Moyeon sedang sibuk membereskan barang mereka masing2. Tidak ada yang berbicara diantara mereka berdua. Hanya ada suara gesekan2 barang yang sedang mereka masukan ke dalam box mereka masing2. Box milik moyeon bertuliskan Moyeon's dan box milik sijin yang bertuliskan Sijin's. Suasana di dalam apartment ini benar2 tegang bahkan lebih menegangkan dari pada ruang sidang. Hingga akhirnya, sijin memecahkan keheningan.

"Kau lihat dimana bingkai foto yang diberikan eommaku pada KITA waktu itu?" dia memberi penekanan pada kata "kita" disana.

"A..aniyo." jawab moyeon ragu, sebenarnya dia tau dimana bingkai itu. Karna dia lah yang mengambil bingkai itu dan memasukannya ke dalam moyeon's box.

Sijin sangat mengetahui mantan pacarnya itu. Mereka sudah tinggal bersama selama 3 tahun, mulai dari mereka lulus kuliah sampai mereka putus beberapa bulan lalu. Jadi dia tau kapan moyeon berbohong dan kapan moyeon berkata jujur.

"Moyeon-ah... Aku serius. Aku mau. Bingkai itu. Sekarang." tegas sijin

"Mau kau apakan bingkai itu?" tanya moyeon

"Ya tentu aku bawa pulang bersamaku. Bingkai itu dari eommaku, jadi aku lah yang berhak membawanya pulang bersamaku." jawab sijin

"Andwae!! (moyeon tidak sengaja berteriak) maksudku.. Tidak.. Aku akan membawa bingkai itu bersamaku. Eommamu memberikan untuk KITA, jadi aku juga berhak mendapatkan bingkai itu."

"Aku tidak akan membiarkan dia membawa bingkai yang satu ini. Bukan karna bingkainya sangat bagus dan mahal. Tapi karna ada foto kita berdua disana. Foto kencan pertama kita. Aku tidak akan membiarkannya membawa foto itu!" batin Moyeon.

 Aku tidak akan membiarkannya membawa foto itu!" batin Moyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sijin menaikan alisnya karna bingung dengan sikap moyeon. Sijin pun akhirnya berjalan menghampiri moyeon dengan tatapan tajamnya. Moyeon pun menundukkan kepalanya dan berjalan mundur karna tatapan tajam sijin.

"Berikan bingkai itu." ujar sijin

"Shireo!"

"Moyeon-ah... Aku bilang.. Berikan bingkai itu." sijin berusaha menahan amarahnya.

"Shireo! Aku yang akan membawa bingkai itu."

"Moyeon-ah, jangan sampai kesabaranku habis. Ayo berikan bingkai itu."

"Langkahi dulu mayatku!"

Sijin pun berjalan mendekati moyeon dan moyeon berjalan mundur untuk menghindari sijin. Terus. Terus. Terus. Sampai akhirnya moyeon terjatuh ke kasurnya karna sudah tidak ada tempat lagi untuk mundur.
Moyeon memeluk box miliknya agar sijin tidak bisa merebutnya. Tapi badan kecil moyeon sangat tidak sebanding dengan badan sijin. Dengan mudah sijin merebut box milik moyeon dan mengeluarkan segala isinya.

"Yak!! Yoo Sijin! Apa yang kau lakukan?!!"

Mata sijin membulat saat melihat beberapa barang pribadi miliknya ada didalam box milik moyeon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Belle et MonstreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang