Aku tidak mencintainya.. Aku tidak mencintainya.. Aku tidak mencintainya..
Aku berusaha meyakinkan diriku bahwa aku tidak mencintainya.. Ingin sekali aku lepas dari rasa yang menyiksa ini.. Aku tidak boleh mencintainya! Aku harus bisa melupakannya. Aku.. Aku....
" Rissa.. Rissa.. Kumohon.. Sadarlah.. Ku mohon.. Tolong.. Jangan lakukan ini padaku..!!! "
Seseorang sedang bicara padaku. Aku mendengarnya tentu. Aku juga mengenali suara itu. Suara orang yang paling ku cintai, paling ku rindukan, paling ingin ku lupakan..
Aku tidak ingin melihatnya. Aku tidak ingin menemuinya. Aku akan diam saja.. Aku tak ingin ia tahu aku mendengarnya..
" Rissa..!!Ku mohon... Ku MOHON.....!! "
Kali ini lebih lantang dan memaksa.. Ia terdengar putus asa.. Tidak. Tidak. Aku tidak akan tertipu. Aku tidak akan menemuinya..
" Sudahlah Mars.. Dia koma.... "
Suara laki-laki itu terdengar panik dan cemas. Seseorang lain sedang berusaha menghentikannya membangunkanku. Itu bagus. Kini aku tidak perlu berpura-pura lagi.
" Mars..! Ayolah.. Kita keluar dari sini sebelum ada yang datang..! "
Seru laki-laki tadi. Eh? Apa maksudnya? Tapi sudahlah.. Aku juga ingin dia pergi..
" Mars..!!! "
Sepertinya Mars sudah lelah mencoba bicara padaku, sehingga ia mungkin pasrah saja di seret pergi. Terdengar suara pintu menutup. Pasti sekarang mereka sudah pergi. Syukurlah..
KAMU SEDANG MEMBACA
MARS
FantasyBagaimana jika orang yang kau cintai adalah seorang pembunuh bersenjata? Dengan revolver 45 Mars telah menjadi salah satu pembunuh terbaik di Kota Ahura. Namun ketika ia jatuh cinta, semua orang menjadi musuhnya, bahkan sang Ayah. Mampukah ia bertah...