; " kalo ga banci, ya bangsat. "

1.1K 312 23
                                    

" terusss???? "

gue mengangkat kedua bahu barengan, hana mengerucutkan bibirnya, ditegaknya cappucinno coffee itu sampai habis.

" trus jihoon? dia ga bilang apa apa gitu waktu tau lo dibawa kabur haknyeon? "

" biasa aja, ga kenapa napa. " gue menjawab.

hana mengangguk sambil sibuk mengaduk ngaduk pasta dagingnya.
dari sudut kafe, suara tawa seorang perempuan menggelegar.

jauh, tapi cukup kedengeran di telinga gue.

kayak pernah denger deh ini suara.

mata gue menelusur ke meja di pojok kafe, seorang wanita dan seorang pria sedang menikmati waktu makan siang nya berdua.

si wanita menghadap ke arah yang berlawanan sama gue, sementara si cowo, yang ketutupan badan si cewe, duduk didepan.

mata gue menyipit, melihat lebih jelas siapa pria dan wanita diujung sana.

cowo berambut cepak.

ada tas biru dan gantungan pororo.

gue mengerjap sementara waktu, mata gue berusaha menemukan sesuatu yang lebih jelas.

ikat tali sepatu berwarna neon.

" park jihoon? " gue bergumam.

hana menghentikan aktivitasnya kemudian melihat ke arah meja pojok tempat jihoon dan seorang cewe duduk.

ya, itu jihoon.

gue meyakinkan diri gue sendiri, dan sedetik kemudian, jihoon menoleh kearah meja gue dan hana.

matanya membulat, ada nafas tercekat di tenggorokannya.

tidak ada lagi senyum yang pria itu tunjukkan, yang ada hanya raut wajah pucat dengan ekspressi kagetnya.

gue tersenyum, menggelengkan kepala lalu menghampiri kedua pasangan yang sedang terdiam di mejanya itu.

" eh, mau kemana lo? " hana berdiri sambil ngikutin di belakang gue.

jihoon dan perempuannya, chaeyeon, bungkam waktu gue nyamperin mereka yang lagi makan.

dengan semua kekuatan yang gue punya, gue ambil gelas jus jeruk punya chaeyeon dan gue siram ke muka nya jihoon.

disitu.

ditempat itu.

" eh lo ngapain nyiram cowo gue?? dasar cewe sinting. " chaeyeon berdiri dari kursinya.

jihoon diem, gaada kata kata apapun yang keluar dari mulutnya.

gue senyum, ngambil vas bunga di meja dan gue kasih ke tangan chaeyeon secara paksa.

" lo yang sinting. pukul pala lo pake ini, biar lo sadar, cowo lo ini udah permainin hati cewe dan lo masih aja mau sama dia. "

setelah itu, gue pergi.

jihoon masih diem ditempatnya, sama sekali ga ngelirik ataupun ngelak.

" guanlin emang gapernah salah, semua yang dia bilang, dia pasti tau sebab akibatnya. "

gue berlari tanpa tujuan, membodohi diri gue berkali kali. apa yang selalu setia akan dikhianati pada akhirnya?

emang cowo itu, kalo ga banci ya bangsat.

dan untung, gue belom terlalu jauh ketipu sama si jihoon.

" mei tunggu dong woi. "

gue terus berlari tanpa peduliin teriakan hana di belakang, bahkan gue pun gasadar kalo posisi gue udah berada di tengah jalan raya, dan tiba tiba.

" MEILIN AWAS!! "

gue cuma bisa ngeliat cahaya mobil didepan mata gue sebelum gue tutup mata.

dan setelah itu hening.

tapi gue berasa ada sesuatu yang meluk gue.

hangat.

" nyebrang liat liat dong. bosen idup apa lo? "

gue membuka kedua mata gue, seorang cowo berdiri didepan gue sambil megangin badan gue yang ternyata dia tarik ke trotoar di ujung jalan.

" kalo lo mau bunuh diri jangan ditempat rame. "

cowo itu ngelepasin pelukannya, kemudian membenarkan posisi tas selempang dan sepedanya yang dia jatuhin di pinggir trotoar.

" ma..makasih " gue masih shock.

hana ngejar dari ujung jalan sambil nangis,

" gue pikir lo mati anjir udah nangis nih gue. "

cowo itu sibuk benerin tas dan bajunya. sementara itu, hana ngebantu gue nenangin diri.

" makasih ya udah nolongin temen gue."

cowo itu ngangguk,

" lain kali bilangin temen lo, kalo mau bunuh diri di jembatan aja noh tinggal lurus dari sini ada jembatan sama sungai deres. loncat aja disana jangan disini. " pelan tapi cukup nyebelin didengernya.

hana diem sambil terus ngeliatin itu cowo, sementara gue malah fokus sama tumpukan susu kotak yang ada di kardus kecil yang dia bawa di sepedanya.

" tumpah ga susunya? "

" hah? " cowo itu ngeliat ke arah kotak kotak susunya, " oh, engga "

" kalopun tumpah, lo yang ganti "

cowo ini emang ganteng, gigi kelincinya lucu, tapi ngeselin.

" gue duluan. awas, jagain temen lo ini"

cowo itu ngomong ke hana sambil ngelirik gue, dia naikin sepeda nya lagi, dan hilang di ujung jalan.


" ganteng ya, mirip mirip oppa oppa korea mei. untung lo jatoh kalo engga gaakan kita ketemu cowo kayak dia "

sambil benerin baju seragam, gue ngelirik hana sekilas,

" lo yang gue lempar biar ketabrak. "

kembar. + 관린 [ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang