1.5

8.5K 1.4K 165
                                    

Mature content







---



"I miss you."

Setelah Sehun bilang kayak gitu, dia langsung meluk gue erat sambil mengelus punggung dan rambut gue bergantian. Gue merasakan kehangatan menyengat tubuh gue saat tangan besar Sehun mengelus punggung gue pelan. Suatu kenyamanan yang gak pernah gue tau apa artinya itu. Sehun ngelepasin pelukannya, tapi dia tetep ngedeketin wajahnya ke wajah gue.

"Sha, gue kangen."

Cukup Hun, gue takut baper sama lo.

Mungkin saat ini yang bisa gue lakuin cuma diem aja, gue aja bingung mau bales perkataan dia apa.

"Tapi gak gitu kangen sih."

"Loh kok gitu?"

Tiba-tiba Sehun ketawa pelan, dan gue baru sadar kalau gue salah ngomong tadi.

Bodoh banget anjir gue!

"Gitu gimana hm?"

Mampus mampus.

"Gak gimana gimana. Salah ngomong." Gue menjauh dari jangkauan Sehun, pura-pura sibuk biar dia gak sadar kalau detak jantung gue sekarang udah kayak abis lari marathon.

Bisa gue rasain Sehun lagi senyum, entahlah mungkin gue sekarang punya indera ke-7 bisa ngerasain apa yang gak gue liat.

"Kan gue bisa liat lo walaupun kita gak ketemu." Kata Sehun tiba-tiba yang bikin gue diem sebentar buat mikir.

Dia bilang dia bisa liat gue walaupun gak ketemu? Emang dia cenayang? Gue diemin aja omongan dia yang gak masuk akal.

"Gak kangen sama gue hm?"

Seminggu gak ketemu, Sehun jadi makin sering menggunakan kata hm. Bukan apa-apa, tapi menurut gue kalau cowok nambahin hm di akhir kalimatnya tuh selalu buat gue merinding sendiri.

"Gak." Jawab gue singkat.

Kenapa gue ngerasa kalau jawaban gue tadi gak sama kayak apa yang hati gue katakan.

"Yakin?" Katanya lagi dan gue natap dia tajam sekarang. Dia malah mengulum senyumnya yang sialnya gue kangenin itu.

"Bisa diem gak sih lo? Bacot banget. Ngapain sih di sini? Pergi sana." Gue ngedorong bahu Sehun kenceng ke arah pintu biar dia pergi, tapi dia malah narik tangan gue dan ngebanting tubuh gue ke pintu dan mengurung gue dengan keadaan tangan kirinya di taruh di sebelah kepala gue dan tangan kanannya memeluk pinggang gue seduktif.

"Gak mau pergi."

"Kenapa? Gue tuan rumah jadi kalau gue bilang pergi ya pergi!" Teriak gue karena jujur gue udah gak bisa nutupin rasa gugup gue sekarang! Posisi kayak gini cuma buat gue makin deg-deg an dan gak bisa ngontrol emosi gue sendiri.

"Tapi gue kan udah bilang kalo gue kangen lo." Katanya lagi sambil mendekatkan wajahnya, "I miss you. I miss your your soft voice, your eyes, your nose, your lips," Sehun menyentuh mata, hidung, dan bibir gue secara bergantian. "And also i miss your kiss."

Setelah itu dia mencium gue dengan lembut, tanpa ada paksaan dalam ciuman itu. Yang ada cuma Sehun mencium gue dengan lembut namun menuntut.

Gue mulai terbawa suasana dan membalas ciuman lembut yang Sehun berikan.

Setelah kurang lebih tiga menit kita berciuman, gue memukul dada Sehun pelan dan dia melepaskan pagutan kita.

Enrapture ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang