RASA YANG KONYOL

57 7 2
                                    

Jam beker berbunyi kencang tapi Senja masih saja di dalam gulungan selimutnya, semalaman tadi dia tak bisa tidur karna memikirkan langit, entah lah dia pun sangat mengherankan bagai mana bisa ia kepikiran sama orang yang baru ia kenal, dia berusaha memejamkan mata namun tetap saja hatinya menolak, al hasil pagi ini dia masih sangat ngantuk.
   Tak lama mamanya mengetuk pintu kamarnya, "sayang sarapan dulu yuk!" ucapnya dengan nada lembut,
namun ia menghiraukannya karna matanya masih mengantuk, tapi mamahnya tidak mengabaikan ya begitu saja, "sayang ada orang yang nyari kamu nih kayanya cowo yang kemarin malem nganterin kamu pulang deh." ucapnya berusaha serius.
mata senja langaung melotot entah kenapa rasa ngantuk itu hilang seketika, dia langsung beranjak dan membuka pintu "aku mandi dulu ya mah, suruh dia tunggu bentar!" jawabnya dengan singkat lalu menutup pintunya kembali dan memutus omongan mamahnya. mamahnya tersenyum melihat kelakuan anak kesayangan nya pagi itu.
      Setelah beberapa saat brlalu, Senja turun dari kamarnya, clinga-celinguk matanya seolah mencari sesuatu, "cari apa Ja?, sini sarapan bareng mamah yuk!" ajak mamahnya aeolah tak berdosa.
"Orang yang nyari aku tadi mana mah?" tanyanya dengan mata yang membingungkan.
mamahnya tertawa lalu melanjutkan ucapannya "orang yang mana? gak ada yang nyari kamu ko, orang mamah tadi itu kekamar kamu nyuruh sarapan bukan nyamperin orang, kamu mimpi kali!" sindirnya di akhiri dengan tawa kecil.
Muka Senja memerah, hatinya bertanya dia seolah tak percaya kalo itu ternyata hanya mimpi, dia yakin bahwa tadi itu benar-benar ucapan mamahnya, "mamahhhh, aku serius nih!" ucapnya sambil menghampiri mamahnya dengan muka kesal.

"Ia deh tadi mamah emang bilang gitu, tapi itu cuma akal-akalan mamah aja biar kamu bangun." ucapnya merasa tak berdosa di akhiri dengan tawa kecil.
Mata Senja langsung menoleh ke arahnya lalu menghela nafas "oh jadi sekarang udah berani ya ngisengin anak sendiri?" Ucapnya sambil menyindir dengan mata melotot.

suasana makan pagi waktu itu menjadi sangat rame karna candaan mereka berdua, setelah beberapa lama terdengar bunyi bel dari luar pintu, mereka langsung trdiam dan menatap satu sama lain sambil menebak-nebak siapa yang berkunjung kerumahnya, lalu Senja beranjak dari tempat duduknya "aku aja yang buka!" dengan semangat 45 lalu beranjak menuju pintu, mamahnya hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap anak kesayangan nya sangt aneh pagi itu.
   Senja menghela nafas lalu membuka pintu pelan dengan senyum manis... Ternyata hanya'TUKANG PAKET' senyumnya menipis entah kenapa hatinya merasa kecewa, lalu dia kembali ke meja makan dan menyodorkan barang yang di terima tadi "cuma tukang paket!".ucapnya dengan raut wajah kecewa. mamahnya hanya tersenyum tipis melihat Senja lagi-lagi bersikap aneh.
Senja langsung kembali ke kamar tidak ada rutinitas yang ia lakukan setiap harinya, biasanya ia hanya membaca novel di dalam kamarnya, jangan tanya berapa banyak koleksi novelnya yang jelas sudah tak terhitung. Ya Senja memang di batasi aktivitas nya oleh mamah nya karna kondisi fisik yang memang lemah tapi Ia tak pernah komplain dengan ini karna membaca novel adalah bagian dari moodmasternya, namun entah kenapa kali ini ada sesuatu hal yang dia inginkan selain baca novel entah apa ini benar benar konyol baru kali ini dia berhasil mengabaikan novel-novel nya itu.
    Bel pintu rumahnya kembali berbunyi namun kali ini ia tak mendengarnya karna posisinya terlalu jauh dari kamarnya, kali ini mamahnya yang membuka "siang bu Senjanya ada?" ucapnya dengan nada lembut.
"oh ada!, silahkan masuk kamu temennya senja yang kemaren kan?" bertanya sambil mempersilahkan, Langit mengangguk dan duduk menunggu, mamanya memberi tau senja dengan nada keras.
"jaaa ada yang yari kamu nih!" namun kali ini ia tak sesemangat tadi hatinya mengira-ngira "pasti bulan" hatinya bicara dengan yakin, ia pun menuju ke ruang tamu menghampirinya dengan penampilan yang seadanya lalu "lan kenapa gak langsung ke kamar gue aja sih pake nunggu!"
langit langsung menoleh dan tersenyum tipis, Senja diam seribu bahasa menghenti ucapannya lalu mengedipkan matanya "ini bukan mimpi atau halusi nasi gue kan?"

"Woii ngapa bengong gitu sih? Kaget ya gue maen kesini, lo gak lupa guekan?" tanyanya menyadarkn Senja dari lamunan nya.
"Eh ia sori Lang, gue kira Bulan tadi, soalnya yang suka mampir ke rumah gue dia doang, paling ama kang paket tuh!" jawabnya salting
"Jalan yu!" mengajaknya tanpa basa-basi
"Hah jalan kema? lo kesini buat ngajak gue jalan?"  tanyanya antusias.

"Ia Senjaaa ayo! lo gak mau jalan sama gue, gue ganteng lohh!" Candanya.

"Di apasih, baru tau gue ada dokter yang pdnya selangit kaya lu!"

"Yaudah ayoo!" sambil mengulurkan tangannya.

"Ia gue ganti baju dulu, gak liat apa gue lecek kaya gini juga?" jawab nya sok ketus.

"Yaudah sana, jangan lama yah, padahal gitu juga cantik ko!" di akhiri dengan senyum.

"Ngejek luh!" jawabnya sambil menuju kamar, setelah itu ia langsung kembali menghampiri langit.

"Yuk!" Ajak Langit sambil mengulurkan tangan nya.

"Ia, Mah aku pamit maen duluya?" dengan suara keras karna mamahnya sedang di ruangan lain.

"Yaa hati-hati, awas pulangnya jangan ke maleman ya! " jawab mamanya sambil menghampiri.

"Dah mamah"
Lalu setelah pamit mereka berdua menuju mobil lalu melaju.



Terimakasih udah baca cerita nyaa
lanjut terus yaa!!😊😊

Jangan lupa. Itu yang di bawah pencet yaa

rembulan setelah senja yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang