Part 1

1.4K 43 2
                                    

Aku adalah seseorang yang sangat menyukai K-pop terutama BTS. Grup yang beranggotakan lima orang itu membuatku jatuh hati semenjak mereka debut dengan performnya yang sangat bagus.

Terkadang aku selalu menghadiri fansignnya kalau tidak ada halangan.

Aku selalu hidup seperti itu. Tidak peduli dengan apapun yang terjadi. Tidak peduli terhadap kehidupan orang lain. Aku selalu menyukai mereka.

Bahkan saking sukanya aku jadi jarang berkumpul dengan teman-temanku kecuali di sekolah. Terkadang teman-temanku selalu menghela nafas ketika melihatku dengan semangatnya bercerita tentang biasku.

Tentu saja mereka malas. Mereka tidak menyukai Kpop. Mereka hanya memandangnya biasa saja. Itulah kenapa aku jarang berkumpul bersama mereka karena kesukaan kami berbeda. Tapi terkadang aku juga menyempatkan waktuku untuk berkumpul bersama mereka. Seperti saat ini.

"Kook"aku hanya bergumam sambil memainkan ponselku ketika temanku memanggilku. Terkadang menyebalkan juga berkumpul bersama mereka. Mereka selalu menceritakan tentang kekasihnya. Sedangkan aku. Dari dulu aku bahkan tidak pernah merasakan yang namanya pacaran.

"Kau tahu sebenarnya taehyung sangat menyukaimu"aku menolehkan wajahku pada bambam temanku.

Aku adalah seseorang yang mungkin tidak peduli terhadap kehidupan orang lain. Aku hanya memikirkan diriku sendiri.

"Taehyung?"ucapku sambil mengerutkan keningku. Bambam mengangguk.

"Siapa dia?"tanyaku. Bambam hanya menatapku dengan wajah blanknya begitupun dengan temanku yang lain. Ada apa dengan raut wajahnya?

"Kau tidak tahu Kim taehyung?"aku hanya menggeleng pelan ketika jaehyun bicara padaku.

"Benar kau tidak tahu?"tanyanya serius.
"Tentu saja! Memangnya aku bercanda?!"

"Astaga Jeon jungkook! Kau kemana saja sampai tidak mengenal tetanggamu sendiri"ucap mingyu

"Tetangga?"
"Iya! Bahkan rumah kalian bersebelahan"

"Aku tidak tahu"
"Tentu saja kau tidak tahu! Di otakmu hanya memikirkan bias saja!"aku hanya mencibir ketika mendengar perkataan bambam. Dia selalu bicara seperti itu ketika aku tidak tahu tentang apapun.

"Memangnya itu mengganggumu? Percuma saja aku kesini!"ucapku hendak pergi namun bambam menahannya.

"Yya! kau mau kemana? Jangan pergi. Tadi aku hanya bercanda. Maafkan aku yah"ucapnya sambil memohon. Masih dengan wajah kesalku aku melepas tangannya dan pergi begitu saja.

"Sudahlah biarkan saja. Dia memang selalu seperti itu jika kita mengaitkan dengan biasnya"ucap mingyu.

"Seharusnya aku tidak mengatakannya tadi. Ah! mulutku ini"ucap bambam sambil menepuk pelan mulutnya. Setelah apa yang dilakukannya bambam merasa tidak enak. Biasanya jungkook tidak marah jika bambam mengatakannya. Tapi kali ini sepertinya dia sangat marah.

Walau bagaimanapun ia merasa tidak enak padanya. Sudah sejak kecil mereka berteman dan selalu bersama. Dan saat sekolah SMP mereka juga sama-sama menyukai Kpop. Tapi bambam berhenti menyukainya ketika ia berpacaran dengan mark. Perlahan rasa sukanya pada kpop menghilang. Ia tidak seperti jungkook yang selalu berlebihan menyukainya. Terlebih biasnya. Bahkan saking sukanya jungkook sering menolak namja yang menyukainya hanya karena ia tak suka di tambah ia lebih menyukai biasnya.

*******************

Aku berjalan sambil sesekali menendang kerikil yang ada di hadapanku. Aku masih kesal dengan perkataan bambam. Sudah berapa kali aku bersabar dengan perkataannya itu. Tapi dia terus saja mengatakannya seolah itu hanya sebuah candaan.

LUV IN SKOOL: VKOOK COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang