Prolog

182 6 0
                                    

Author..
Febriana adalah siswa pintar, ceria, akan tetapi tidak mudah bergaul. Ia benci keramian, ia lebih suka kesunyian sambil memutar mp3 favoritnya. Sekarang ia lagi di belakang area sekolah sambil membaca novel romance sambil mendengarkan lagu kesukaanya "spring day" by BTS.

Boyband asal korea yang mulai di sukainya sejak setahun terakhir ini, yaa ia lebih suka ketenangan, bersembunyi dari keramian untuk menikmati dunia nya  sendiri.

Febriana sebenarnya anak yang ceria, cerewet, aktif, akan tetapi semuanya berubah setelah ia mengerti segalanya. Mengerti bahwa dirinya hanyalah beban untuk keluarganya dan di tambah kekecewaanya terhadap sang bunda.

Febi merebahkan dirinya di rumput taman belakang sekolah di bawah pohon yang tidak terlalu rindang, ia menatap langit sambil menaruh novel yang belum habis di bacanya itu di atas perutnya dan kemudian berbicara di dalam sendiri di dalam hati.

"sangat indah.... Hmmmm seandainya situasiku bisa seindah dan setenang langit yang tidak terganggu dengan awan awan yang melintas, yang menghalangi dirinya terlihat indah. Aku berharap kisah ku seperti novel-novel yang aku baca, yang mempunyai ending yaang bahagia walaupun bagaimanapun konflik yang menerpa di awal, seandinya begitu aku akan sangat bersemabgat menghadapi konflik-konflik itu untuk menanti bahagia itu. akablah ending ku akan bahagia? "

Ia pun tertawa kecil sambil bangun dan bersandar di batang pohon dan melanjutkan membaca novel.
Tiba tiba seseorang mengagetkannya dari balik pohon, " sumpah kaget aku"  ucapnya sambil Sontak  melempar novel yang ada di tanya ke orang yang mengetkanya.

Aduuuuuhhhh suara rintihan seorang dari sampinya sambil memegang keningnya, Febi berkata, " siapa suruh ngagetin gue, rasain itu" tanpa menoleh ke orang yang ia katai.

"Kan cuma becanda " ucap orang yang ada di sebelahnya. febi menarik nafas panjang lalu berkata, " Aliiiiii kan gue udah sering bilang jangan pernah ngaetin gue lagi, lo sendiri tau kan kalo gue itu paling kagak bisa di gituin. Bagaimana kalau gue jantungan, lo mau tanggung jawab" sambil melototin cowok di sampingnya itu. "Tapi kan lo gak jantungan " jawab ali sok polos. Febi menghela nafas lagi, dan berkata "jadi lo mau gue jantungan gitu" sambil berdecak pinggang. Ali menjitak jidat febi " mau nya sih gitu" ucapnya sambil terkekeh.

Febi berdiri dan memukul lengan ali" sialan lo ya alii.... Cewek secantik gue sebahenol gue mati cepet gitu, hahahaha ntar lo nyesel, nagis sebulan kalo gue mati". Ali memajukan telunjuknya sambil memutarkanya di wajah febi dan berkata "wajah kayak bakpao ini cantik, hahahaha kagak salah tu, masih cantikan juga guru matematika kita dari pada lo" ha ha ha ha febi ketawa di buat di buat,"kagak lucu kitty,, masak aku di bandingin sama tante tua gitooh, awas kalo lo jatuh cinta sama gue, bakakan gue tolak mentah mentah besok" serunyA Sambil menunjuk ke arah ali.

"Gue jatuh cinta sana lo, ihhhhh kagak deh, mendingam gue jones permanen dari pada sama nenek lampir". febi mengambil novelnya dan berkata "kita liat aja nanti" sambil melambaikan tangannya dan pergi menjauh dari ali.

Ali menatap febi yang mulai menjauh dan tersenyum.

Ali mahendra adalah siswi yang selalu menggangu febi, entah kapan ali dan febi akrab, ali hanya ingin menganggu febi karena dia tau, febi itu sangat kesepian walaupun di luarnya febi kelihatan ceria tanpa beban, tapi ali tahu febi mempunyai beban berat sampe dia lebih menyembunyikan diri dari kermaian.

       .........

Sepulang sekolah febi mampir dulu di MD's untuk membeli ace cream kesukaanya di sebual mall dan duduk sebentar lalu kemudian pulang.

Sesampainya di rumah, ia langsung memarkirkan motornya di samping rumah dan kemudian membuka pintu, ia menghela nafas panjang dan berkata sendiri" sepiii... gue heran ini rumah apa kuburan, tiap hari gak adA orang, gue berasa makhluk gaib yang menunggu rumah ini"

Ia berjalan menuju kamarnya akan tetapi ia menghentikan langkahnya dan menatap frime foto keluarganya. Raut wajah menjadi sendu, tangannya menyentuh foto seorang perempuan paruh baya yang tak lain adalah ibunya, ia meneteskan air mata dan berkata " kenapa kau tinggalkan aku sendiri bunda, kenapa kau tidak membawa aku bersama mu, aku sangat kesepian, aku sangat igin bersama mu, aku ingin makan bersama mu, aku ingin bunda menyisir rambutku, berbelanja bersamaku, menonton tv bersama mu, aku ingin menceritakan hal hal kecil yang aku alami kepamu bunda."

air matanya semakin deras, ia berjalan lemas menuju kamaru kamarnya, di bukanya pintu lalu meletakkan tasnya di meja belajar dan membanting dirinya di tempat tidur dan menagis sejadi jadinya.

Febi adalah gadis yabg sangat kesepian, yang merindukan kasih sayang orang tuanya. Yang menangis setiap saat bila mengingat kesendiriannya yang di tinggalkan ayah dan ibunya yang memilih kehidupan masing - masing dan meninggalkanya di tempat nenek dan kakeknya sejak umur 3 tahun.

Makasih yang sudah baca, jangan lupa vote ya😊😊


My Neglected PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang