part 1

648 62 7
                                    

"Tuan muda, apa yang Anda lakukan di sana? Itu berbahaya! Saya mohon turunlah sekarang." Ekspresi orang orang ber jas itu langsung terlihat khawatir ketika dengan tiba tiba melihat seorang lelaki yang mereka yakini adalah tuannya tengah berdiri bebas diatas pembatas jembatan. "Tuan muda, ayo turunlah," ujar salah satu diantara empat orang ber jas itu, ia memberanikan diri untuk mendekat dan mengulurkan kedua tangannya ke atas supaya lelaki itu bisa meraihnya.

Tapi nihil, lelaki itu hanya diam tak bergeming dan masih setia pada posisinya seakan menantang bentangan air yang luas didepan sana. Pantulan cahaya bulan dan lampu lampu kota pun sungguh terlihat mengesankan. Kedua tangannya yang semula berada di dalam saku celana perlahan Ia keluarkan sebelum merentangkannya ke sisi kanan dan kiri."Tuan muda, kami mohon jangan lakukan hal seperti ini."

Lelaki itu mendesah kesal. Pikirnya, ia hanya ingin memejamkan mata dan mendongakkan kepalanya supaya angin malam dapat menerpa wajahnya dan mengombang ambingkan surai hitam miliknya saat ini sebelum menjalani kehidupan selanjutnya yang lebih damai. Tapi rencananya harus terhenti ditengah jalan hanya karena empat orang berjas hitam yang tengah menatapnya dengan tatapan memohon, hah! Itu menjijikan.

Mudah saja, lelaki itu hanya akan langsung melompat ke bawah sana dan tercebur ke dasar air sebelum merasakan sesak pada paru parunya sampai membuat jantungnya berhenti berdetak dan pada akhirnya semuanya akan selesai. Tapi, bukan itu yang ia harapkan. Ia bukanlah lelaki bodoh yang akan mengakhiri hidupnya secara dramatis. Lagipula yang di maksud lelaki itu hidup dengan damai bukanlah kematian, tapi hidup dengan bebas untuk melakukan apa yang dia inginkan tanpa tekanan. Lelaki itu hanya berencana untuk meninggalkan kota ini ke pulau terpencil atau kemana saja asal itu bisa membuatnya bahagia. Itu saja, dan saat melewati jembatan ini ia sempat berpikir sejenak untuk menikmati udara di kota ini dan mengucapkan salam perpisahannya untuk yang terakhir kali sebelum orang orang suruhan yang menyebalkan ini datang untuk merusak segalanya.

Lelaki itu menurunkan kembali kedua tangannya yang terentang lalu menarik panjang nafasnya dan membuangnya secara perlahan sebelum menatap ke orang orang berjas hitam dibelakangnya. Tatapannya terhenti pada pria paruh baya yang posisinya paling dekat dengan tempatnya berdiri, hanya 2 meter kurang lebihnya. "Ahjussi"

"Y.ya tuan muda" jawab orang itu dengan raut wajah yang masih khawatir.

"Kau berisik sekali" lelaki itu melangkah mundur, bukan ke arah sungai tapi menuju ke ujung pembatas. Tangannya yang kembali ia masukkan ke dalam saku celana membuat keseimbangannya menjadi goyah.

"A.awas, anda bisa jatuh, hati hati!" Setiap langkah mundur yang di ambil lelaki itu, maka pria paruh baya itu akan mengambil satu langkah maju hingga membuat lelaki itu mendesah kesal.

"Aku tidak akan jatuh jika kalian tidak mengikuti ku! Diam dan berhentilah disana!" Teriaknya kesal seraya menunjuk tempat yang dia maksud.

Si pria paruh baya dan tiga orang dibelakangnya seolah terkutuk menjadi batu karena telah melanggar perintah sang majikan. Mereka terdiam ditempat. Lelaki itu kembali melangkahkan kakinya mundur secara perlahan menuju ujung pembatas dan langsung melompat begitu saja ke aspal jalan sebelum berbalik dan langsung mengambil langkah seribu. Kabur? Benar! Itu adalah tujuan awalnya.

"Tuan muda Park! Mau kemana?! Tuan Siwon marah besar! Saya mohon berhenti disana!". Tapi sayang, teriakan pria paruh baya itu hanya dijawab dengan lambaian tangan.

Ini sudah hampir lewat tengah malam, tapi kota ini seakan tak pernah mati dengan gemerlap cahaya gedung gedung tinggi pencakar langit. Lelaki bermarga park itu terus berlari dengan segenap kemampuannya menerobos jalan raya tanpa permisi hingga menimbulkan kepanikan antara pejalan kaki lainnya dengan para pengendara mobil, bahkan teriakan histeris orang orang dan suara klakson dari beberapa mobil seolah hanya menjadi angin lalu. Ia menengok kebelakang tanpa menghentikan ataupun mengurangi kecepatannya.

Who Are You? [PCY-KSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang