part 3

344 42 7
                                    

Cahaya pagi berhamburan masuk ke sebuah ruangan mewah saat gorden dibalik jendela itu terbuka sempurna, Suara mesin kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya pun juga sudah mulai terdengar bersamaan dengan jendela kaca yang sengaja dibuka dengan lebar. Namun, kedua hal itu seolah tak menjadi masalah besar bagi sesosok lelaki yang baru saja menenggelamkan seluruh tubuhnya kedalam selimut. Teriakan alarm yang berada dimeja nakas tepat disamping ranjangnya pun belum mampu mengembalikan lelaki itu ke dalam dunia nyata, mimpinya terlalu indah untuk ditinggalkan.

Jin kyu menghela nafas sembari berkacak pinggang menatap gundukan selimut didepannya itu dengan kesal. Dia sudah tidak tahu lagi dengan cara apa agar lelaki yang masih mendengkur dibalik selimut tebalnya itu membuka mata dan segera enyah dari ranjangnya. "Hah! Benar saja jika Siwon harus berlaku keras padamu" gerutunya seraya berjalan menuju meja nakas tempat dimana ponselnya baru saja berbunyi.

Satu panggilan masuk.

Choi Siwon

Ini bukan kali pertamanya lelaki yang bernama Choi siwon itu mengusik ponselnya dengan beberapa panggilan semenjak kejadian tadi malam ketika Chanyeol melarikan diri dari rumah. Dan parahnya, tak satupun panggilan dari lelaki itu yang dijawab oleh Jin kyu. Setelah berpikir dengan keras, Jin kyu menggeser simbol telepone berwarna hijau itu ke arah kanan.

"Apa kau sengaja mengabaikan ku oh jin kyu!"

Jin kyu menjauhkan ponsel itu dari telinganya ketika orang diseberang sana berteriak dengan keras. Setelah beberapa detik, ia kembali mendekatkan ponsel itu untuk mendengarkan kembali apa yang akan dikatakan oleh orang itu. "Telingaku hampir tuli"

"Dimana bocah itu?! Aku tahu dia ada bersamamu"

Jin kyu melirik Chanyeol yang masih terbaring di ranjang sebelum berjalan menuju jendela. "Kau tak perlu khawatir, dia aman bersamaku"

"Dimana dia sekarang? Aku sendiri yang akan menjemputnya"

"Tidak perlu, mulai sekarang dia akan tinggal bersamaku" Setelah mengatakan itu, Jin kyu langsung memutuskan panggilan secara sepihak. Ia mengusap wajahnya frustasi dan menghembuskan nafasnya dengan kasar ketika bayangan masa lalu tiba tiba melintas di pikirannya.

...

"Hyung"

Jin kyu mengerjapkan matanya berkali kali ketika sebuah suara membuyarkan pikirannya. Ia berbalik dan mendapati sesosok Chanyeol yang sudah rapi dengan kaos polos putih berbalut kemeja pendek berwarna biru laut, celana jeans hitam dan sepatu vans yang biasa ia pakai. Ada sesuatu yang mengganjal di indera penciuman milik Jin kyu ketika semakin dekat dengan tubuh Chanyeol. Bau harum yang melekat di tubuh Chanyeol, sama persis dengan bau parfume yang Jin kyu sukai. Jin kyu berjalan menuju meja tempat dimana dia biasa melihat pantulan dirinya dalam cermin. Sebuah botol kaca parfume berwarna hijau menyita perhatiannya. "Kau memakai parfume ku?" Jin kyu berkata lemas sembari melihat isi dalam botol yang sudah kosong.

"Sedikit, lagi pula itu hanya beberapa semprot" jawab Chanyeol seakan tak peduli.

"Benar, hanya tinggal beberapa semprot saja, dan sekarang botol ini sudah kosong" Jin kyu menunduk lesu membuat Chanyeol sedikit keheranan.

"Hyung, itu hanya sebuah parfume, tidak perlu berlebihan"

"Limited edition, dan itu yang terakhir"

Benar, Chanyeol lupa bahwa lelaki yang lebih tua beberapa tahun yang berdiri didepannya ini sungguh sangat mengutamakan penampilan. Kerap kali Jin kyu memprotes apa yang dikenakan oleh Chanyeol tidaklah sesuai style masa kini. Seperti beberapa hari yang lalu saat Chanyeol hanya menggunakan sandal jepit ketika pergi ke supermarket, atau ketika Chanyeol mengenakan celana jeans pendek yang berpadu dengan kaos panjang bergambar kepala bajak laut saat makan di restoran favoritnya. Itu adalah hal sepele, tapi sangat penting bagi seorang Jin kyu. Oh jin kyu lebih tepatnya, sama seperti seseorang yang bernama Siwon, Chanyeol juga telah menganggapnya sebagai kakak.

Who Are You? [PCY-KSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang