Last Part

3K 106 6
                                    

~Happy Ending~

3 Tahun Kemudian...

Aldi POV

"Daddy!!" Teriak Raffi sambil langsung berlari saat melihatku pulang.

"Daddy, daddy, daddy!!!" Revie pun tidak mau kalah.

Aku membungkukkan badan dan memeluk mereka berdua saat mereka sudah menghampiriku. Lalu aku mencium kedua pipi mereka masing- masing.

"Mommy mana??" Tanyaku kepada mereka.

"Mommy's cooking." Jawab Raffi.

"Daddy, gendong..." Pinta Revie sambil menjulurkan kedua lengannya.

"Oke Revie." Aku pun mengangkat badannya dan menggendongnya dengan tangan kananku.

"Aku juga...." Rengek Raffi yang minta digendong juga. Aku pun menurutinya dan menggendongnya dengan tangan kiriku. Jadi, baik Raffi dan Revie sama-sama ada di gendonganku.

"Kalian berdua lapar??" Tanyaku kepada si kembar. Mereka berdua sama-sama mengangguk pelan. "Ayo kita liat Mommy masak apa." Aku berjalan ke dapur sambil menggendong si kembar.

Salsha, sedang sibuk di depan kompor. Namun gerakannya agak sedikit lamban karena ukuran perutnya yang sudah besar. Aku berjalan menghampirinya.

"Sayang..." Panggilku. Salsha menoleh, lalu tersenyum. Aku menunduk sedikit untuk mencium pipinya.

"Masak apa?" Tanyaku.

"Ayam goreng sama capcai." Jawabnya.

"Mommy... Lapar..." Kata Raffi.

"Aku juga..." Kata Revie.

Salsha tertawa kecil melihat mereka yang merengek kelaparan. "Sabar ya sayang, sebentar lagi selesai..." Kata Salsha. "Sayang, kamu bawa mereka siap-siap ya."

"Oke." Aku menunduk lagi dan mencium bibirnya sekilas. "Cepetan ya, aku juga lapar." Kataku. Salsha mengangguk pelan sambil tersenyum manis.

Aku pun membawa si kembar untuk cuci tangan, lalu kami duduk di kursi meja makan untuk menunggu Salsha menyiapkan makanan. Tak lama kemudian, ia datang sambil menaruh masakan yang dibuatnya tadi. Setelah semua siap, makan malam dimulai. Salsha duduk di samping Revie untuk membantunya makan, sedangkan aku membantu Raffi.

Biasanya sih kami gantian, supaya si kembar sama-sama merasakan perhatian orang tuanya.

Tapi kalau ada aku, si kembar pasti jadi lebih manja. Aku dan Salsha juga tidak tahu kenapa, tapi menurut kami mungkin karena hampir setiap hari aku bekerja dari pagi dan baru bisa berkumpul dengan mereka sore hari. Atau kalau aku sedang sibuk, kadang aku pulang malam dan menemukan si kembar sudah tertidur. Kalau sudah begitu, aku merasa sedih karena kurang meluangkan waktu bersama mereka. Tapi Salsha selalu mendukungku, dia bilang kalau itu hal yang wajar mengingat aku sebagai kepala rumah tangga memang bertugas untuk mencari nafkah.

Selesai makan malam, aku mengajak si kembar untuk menyikat gigi. Sedangkan Salsha membersihkan makan malam kami. Setelah menyikat gigi, mencuci tangan dan kaki, aku membawa si kembar ke kamar mereka untuk memakai piyama.

Pertama aku membantu Raffi dulu memakai baju piyama favoritnya yang bergambar Superman, dan Revie yang menunggu gilirannya, loncat-loncat di atas tempat tidur sambil terus memanggil-manggilku.

"Sabar ya sayang, sebentar lagi kakakmu selesai." Kataku kepada Revie sambil mengancingkan kancing terakhir piyama Raffi. Beres dengan Revie, aku langsung menghampiri Ravie dan membantunya memakai piyama favoritnya yang bergambar Captain America.

"Done... Ayo sekarang kalian berdua baring ya..." Kataku. Raffi dan Revie menurut dan merebahkan tubuh mereka di atas tempat tidur.

Aku duduk di tepi ranjang dan menarik selimut untuk menutup tubuh mereka berdua. Setelah itu, aku bercanda sebentar degan mereka, tak lama kemudian mereka tertidur. Aku mematikan lampu kamar, lalu keluar untuk menghampiri Salsha yang masih mencuci piring di dapur.

My Love My Enemies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang