Hyungseob jatuh terlalu dalam karena woojin
01
.
.
Hyungseob terus berlari dan berlari , ia tidak peduli kepada pejalan kaki yang memakinya karena tersenggol oleh hyungseob saat dia berlari
Ia lelah , ia terlalu lelah
Mengapa ia masih tetap mencintai woojin disaat ia saja yang memperjuangkan kisah cinta mereka
Air mata yang terus menetes tidak dipedulikan oleh hyungseob. Ia terus berlari sampai batasnya sampai batas ia tak bisa berlari lagi
Ini terlalu sakit
Park woojin sialan!
Brukkk
"kau tidak apa-apa? Maaf, tadi aku tergesa-gesa" tanya pria itu menjulurkan tangannya dihadapan hyungseob
Hyungseob menerima uluran tangan itu dan berdiri dengan bantuan tangan pria itu
"ah- maafkan aku juga tidak melihatmu"
Pria itu terkekeh pelan, dan menghapus air mata hyungseob
"kau pasti sibuk menangis hingga tidak memperhatikan jalan"
Tapi ,sebelum hyungseob membalas perkataan pria itu
"maaf,aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa lain kali" pria itu pergi setelah memberi hyungseob tanda pengenalnya
Pada akhirnya hyungseob kembali jalan tidak tentu arah
Ia tidak berlari lagi karena sudah terlalu lelah
Pandangan matanya telah buram
Dah akhirnya ia pun terjatuh
Ah- bukan ke aspal. Tapi ke tangan seseorang yang telah mengikutinya daritadi.
.
.
.
.
."ughhh" hyungseob mengedarkan pandangan ke ruangan yang ia tiduri saat ini.
'bukan rumahku,ini begitu asing' pikir hyungseob
"kau sudah bangun? Sarapanlah dahulu" ujar pria itu sambil tersenyum
"maaf,ini dimana ya?" tanya hyungseob kebingungan sambil mengucek-ucek matanya
"di apartemenku. Oh iya aku belum mengenalkan diri" pria itu mendekatkan tubuhnya kearah hyungseob dan membisikan sesuatu
"namaku lai guanlin , dan kau?" ujar tak lain adalah guanlin sambil berbisik di telinga hyungseob dan mengelus pipinya
Pipi hyungseob sontak memerah. Telinganya adalah bagian sensitifnya maka sedikit sentuhan saja hyungseob sudah kepayahan. Apalagi deep voice pria itu saja sudah membuat pipi hyungseob memerah
"uh- namaku hyungseob. Ahn hyungseob" suaranya kecil sekali tetapi masih bisa ditangkap guanlin karena tubuh mereka masih berdekatan
"nah hyungseob, mau sarapan bersama?" tanya pria itu sambil melemparkan senyum mautnya. Dan itu membuat pipi hyungseob makin memerah
Ia jadi ingat saat dahulu, woojin juga memperlakukan ia seperti ratu dalam istana
'sial! Itu sudah masa lalu' batin hyungseob sambil meremas baju di bagian dadanya
"hyungseob? Ayo sarapan sebelum semua makanan mendingin" guanlin berkata lagi sambil mengelus kepala hyungseob
Mau tidak mau akhirnya hyungseob bangkit dari kasur ke meja makan disertai tangan guanlin melingkar indah di pinggul kecilnya itu.
MAKASIH LOH YG UDH BACA:)
VOTE JANGAN LUPA YA
KAMU SEDANG MEMBACA
why? ; jinseob , guanseob
Short Story%Mengapa hyungseob masih tetap mencintai woojin disaat ia saja yang memperjuangkan kisah cinta mereka% Discontinued