Pertemuan

296 15 12
                                    

Pesan penulis :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pesan penulis :

Terimakasih banyak sudah meluangkan waktu membaca karya pertama Saya, terharu dan nggak nyangka karena sudah di view sama 40 pembaca huhu.  Semoga kalian menikmati ceritanya.. Aamiin

Berhubung hari ini masih suasana lebaran idul adha, mohon maaf lahir batin ya. Part 2 akan update hari senin.

Salam hangat, dari Saya yang selalu menunggu Kamu meluangkan waktu untuk membaca setiap jengkal tulisan dalam cerita seri "MENUNGGU."

_______________________________________________________________________________

Kamu hanya perlu tahu, Aku menerima segalamu pada detik pertama Kamu menatapku dalam hening yang semesta ciptakan – Aldila Dharma Wijaya

"Hey mas, sudah lama?"

"Oh.. baru saja sampai kok. Kamu sudah makan?"

"Belum nih. Hotel sudah dipesan Mas?"

"Sudah Nduk, tinggal check in. Kita ke hotel untuk check in lalu cari makan ya, Mas juga belum makan, laper. Sini tas mu biar Mas yang bawa, berat kan?"

Aku hanya tersenyum. Kuperhatikan dari belakang punggung tegap dan tangan kokoh yang menggenggam tanganku hari ini. Sudah lima tahun kami bersama. Menjalin kasih, membangun impian dengan membentuk keluarga kecil yang belum kunjung bertambah anggotanya.

Hari ini kami bertemu di stasiun Tugu, Yogyakarta. Kebetulan kami berdua baru saja pulang dari tugas dinas di kota yang berbeda dan janjian untuk bertemu di Yogya.

Menikmati sedikit waktu sebelum kembali bekerja dan menapaki hiruk pikuk Jakarta bersama.

Kami memilih kota ini bukan tanpa alasan. Yogya adalah kota yang penuh dengan kenangan untukku maupun untuk suamiku. Tak peduli seberapa manis atau pahit cerita yang ditorehkan, Yogya selalu menarik kami kembali kesini.

***

Kalau diingat lagi, dulu sebelum menikah, kami sering sekali menghabiskan waktu disini. Bersama teman-teman semasa kuliah.

Kami pertamakali bertemu dalam sebuah kegiatan charity di kampus, di daerah Purwokerto. Hingga kemudian karena sering bertemu untuk mengurus kegiatan yang sama, kami dan teman-teman memutuskan untuk berlibur ke Yogyakarta.

Yogya adalah tempat pertama kali hati kami dipertemukan. Tempat pertamaku menerimanya sebagai pacar dan tunangan. Tempat pertama petualanganku dimulai.

***

"Nduk, kok kamu malah melongo tho? Ayo taxinya sudah menunggu.

Dia sibuk membantu supir taxi memasukkan tas kami ke bagasi, kemudian membukakan pintu untukku.

"Kamu kenapa tho Nduk?"

"Eh, nggak apa-apa Mas. Ingat pertama kali berlibur bersama ke Yogya. Jadi kangen teman-teman semasa kuliah dulu ya Mas."

"Iya juga ya Nduk. Setelah bekerja dan menikah, kita jarang sekali bertemu dengan mereka. Kapan-kapan kita adakan reuni bareng di Yogya sama mereka ya Nduk."

Dia terus menggenggam tanganku. Sudah lama kami menikah, tapi Aku merasa tak ada yang berubah sejak kami pacaran dulu. Bahkan kami jadi lebih dekat secara emosional dan suamiku jadi lebih perhatian.

***

Kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 18.00, langit jingga berubah kehitaman. Lampu-lampu pertokoan mulai dinyalakan. Semakin malam suanasa Yogya semakin ramai dan hangat.

Motor, mobil, pejalan kaki, warga, turis lokal maupun mancanegara bercampur baur. Mereka terlihat sedang bersenda gurau sambil berjalan. Bahkan angkringanpun terlihat penuh, pengunjungnya asyik menikmati jahe hangat, nasi kucing, dan kue terang bulan sambil mengobrol.

Jalanan Yogya terlihat cukup padat, mengingat hari ini adalah hari sabtu dan musim libur.

Mobil terus meluncur dari Stasiun Tugu ke Jalan Pawirotaman, melewati Jalan Brigjen Katamso. Deret lampu dari pertokoan tampak semakin indah dilihat dari kaca mobil kehitaman, menemani perjalanan singkat kami.

Dari Jalan Brigjen Katamso kami kemudian berbelok ke arah Jalan Gerilya, tempat hotel yang akan kami tinggali selama beberapa hari berada. Butuh waktu kira-kira 20 menit hingga kami benar-benar tiba di hotel.

Hotel ini berada dijalan kecil sehingga kami tidak akan begitu terganggu dengan suara lalu-lalang kendaraan.  Bangunan megah dengan warna putih dan lampu kristal besar berwarna kekuningan yang menghiasi setiap ruangan menambah kesan hangat dan elegan.

***

"Selamat malam Pak, selamat datang di Hotel kami." Dengan sigap dan sopan, seorang Bellboy berperawakan kecil dan bersih menghampiri dan membantu kami check in, juga membawakan barang-barang kami hingga kamar hotel.

Cukup membantu, ditambah kondisi Mas Hadi yang juga sudah terlihat lelah dan ingin beristirahat.

Kami sempat ingin memberi tips, tapi dia menolak dengan alasan bahwa itu sudah menjadi kewajibannya.

***

Mas Huda, suamiku, terlihat sibuk melihat isi kamar, bertingkah seperti seorang auditor. 

Aku sendiri sibuk menyiapkan baju Mas Huda. Kupikir kami harus mandi terlebih dahulu sebelum mencari makanan dan menelusuri kota Yogya dimalam hari.  

Tiba-tiba Mas Huda, memelukku dari belakang. Badan tegapnya, wangi tubuhnya, dan sikap hangatnya tak pernah gagal membuat aku merasa nyaman dan dicintai.

"Kenapa tho Mas?"

"Aku kangen Nduk, sudah berapa lama ya kita berpisah."

"Mas ini, jangan lebay ah. Kita kan cuma berpisah seminggu karena tugas tho." Aku mencubit lengannya manja. Rasanya aku juga rindu kamu Mas. 

Hembusan nafasnya yang hangat menyapu tengkukku.

"Udah lepas ah Mas, Kita mandi dulu. Katanya mau cari makan?"

"Mandi bareng ya Nduk." Jawabnya menggodaku.

"Ish.. sembarangan Mas ini, nanti kita nggak jadi makan kalau Mas begini terus. Aku laper lho Mas." Dia kemudian tertawa dan membalikkan badanku. Bibir hangatnya mendarat dikening lebar ini.

"Duh Nduk, kamu nggak mandi berapa lama? Bau Asem. Mandi gih." Dia mulai menggodaku lagi, cukup ampuh untuk membuatku bersungut-sungut.

"Iya.. Aku mandi, awas ya nanti."

Diapun tertawa melihat aku yang mencoba mengancam dan kemudian kembali sibuk membuat ittenerary untuk perjalanan kami besok pagi.

****

Lagi-lagi, kali ini Yogya menjadi tempat kami bertemu. Tempatku melepas rindu padamu, suasana kota ini, dan kenangan masa lalu kita, atau aku? 

MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang