Chapter 4. Tetesan darah.

20 2 1
                                    

   Tak berapa lama kemudian terdengarlah isak tangis seseorang yang memekakkan indra pendengaran. Hawa disekitarnya dibuat mencekam dan ngeri.

   Tetesan demi tetesan darah mengalir hebat dipermukaan kulit berkolaborasi indah dengan deraian butiran krisral yang begitu derasnya membasuh jalan yang dilaluinya.

   "Bibel..kan ibu udah bilang juga...

   "Udahlah bu...jangan marahin bibel, udah terjadi juga..lagian bibelnya kan..

   "Gimana ibu nggak marah yah..jari mungil anak kesayangan ibu terluka yah..." isak angelina.

    Diusapnya jari mungil itu sambil menahan deraian air mata yang mengalir deras membasahi pipinya. Ia pun sibuk dengam membalut jari yang terluka itu dan membersihkan noda merah kental yang menemaninya.

   "Bibel lain kali..dengerin kata ibu dan ayah ya..." jelas michael.

   Dibelainya surai hitam legam itu dengan penuh kasih dan mengecupnya.

   Angelina sudah selesai mengobati jari mungil yang terluka itu dan mengusap pucuk kepala anaknya.

   "Bibel lain kali jangan ulangi lagi ya nak...

   Michella sedari tadi hanya diam seribu bahasa tanpa mengeluarkan deretan kata. Ia merasa bersalah atas perbuatanya barusan.

   Perlahan lahan genangan kristal mulai menumpuk di ujung matanya, hingga tak bisa dibendung lagi dan mulai luruh membasahi pipinya.

   Melihat ada apa dengan michella, angelina pun memeluk erat tubuh mungil itu memberikan kehangatn dan kenyamanan untuk anak semata wayangnya.

   Michael pun juga ikutan memberikan kehangatan pada michella dan menenangkanya.

   "Sayang...jangan nangis gitu dong..kalau kamu kek gitu ayah juga ikutan nangis lho...

   Isakan kecil itupun seketika berubah menjadi tangisan hebat. Guyuran kristal membanjiri daerah sekitarnya.

   "Sayang udah....kan udah di...

   "Ibu ayah maafin aku ya....aku udah membuat ayah ama ibu khawatir..

   "Iya sayang..nggak apa apa kok...

   Merekapun Sama-sama mencurahkan kasih sayang satu sama lain.

   "Oh ya..ngomong-ngomong tentang kepergian ayah ama ibu besok..jangan..

   "Kami nggak akan lama sayang..kami secepatnya akan pulang usai melakukanya.

  "Baguslah kalau begitu..setidaknya mereka sudah mengerti kalau aku takut sendirian. Takut kalau mereka tidak ada disisiku" lirih michella dalam hati.

   Tuhan terima kasih telah memberikan orang tua seperti mereka. Aku sangat menyayangi keduanya. Mereka seperti oksigen yang aku butuhkan. Tolong jaga mereka ya Tuhanku. Aku sangat mencintai dan menyayangi mereka.

   Ayah..ibu...terima kasih atas semua yang kalian berikan kepadaku..

    Seulas senyuman mengembang di wajah michella...rasa sakit yang terluka di jarinya itu seketika ditelan oleh hawa keharmonisan sebuah keluarga kecil yang damai dan hangat.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Apa kabar gaes...semoga sehat selalu ya...

Oh ya..gimana ceritanya? Semoga kalian suka ya...

Gaes jangan lupa tinggalkan jejak kalian....

Vomment kalian adalah penyemangatku...

Stay terus ama story aku ya...

Jumpa lagi pada chapter selanjutnya gaes...

To be continued 

  

What Does It Mean?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang