22

1K 84 2
                                    

"Eomma jangan menangis ceritakan padaku" ucap jimin sedikit keras, member yang tertawa segera melihat jimin dan mendekatinya. Suasana berubah menjadi tegang.

Terdengar isakan tangis dari seberang telefon,seketika ekspresi jimin berubah menjadi berbeda tidak seperti tadi.

Matanya berkaca-kaca nafasnya menderu,bahunya bergetar.

Entah apa jawaban yang ibunya berikan,tapi jawaban itu membuat anak sulungnya menangis.

"Lalu aku harus bagaimana eomma? Suara jimin melemah.

"Eomma harap kau dapat menyempatkan waktumu untuk kemari sebentar." Ucap eomma jimin

"Nde eomma,akan aku usahakan. Aku akan mengusahakannya,jangan menangis eomma." Ucap jimin sembari meremat jarinya menahan tangis. Setelahnya sambungan telefon diakhiri.

Setelah mengangkat telefon,jimin terdiam sejenak ,seakan pikirannya kosong entah kemana.

"Yak jimin." Seokjin membuyarkan lamunan jimin,dan memberikannya segelas minum yang entah didapatnya darimana.

Setelah jimin cukup tenang dan member sudah berkumpul,seokjin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada jimin.

"Ya hyung seperti yang kalian ketahui,adikku jihyun sekarang sedang sakit. Dan tadi ibuku telefon kepadaku bahwa keadaannya memburuk,bahkan tadi dia sempat pingsan. Dan seperti yang kalian ketahui juga,aku tidak bisa seenaknya pulang ke Busan untuk menjenguk adikku." Ujar jimin,membuat member yang lain merasa prihatin.

"Begini saja jim,aku akan mencoba berbicara pada pd-nim. Aku yakin dia akan mengerti." Setelah berbicara seperti itu,namjoon mengeluarkan ponselnya dan menghubungi pd-nim.

"yeoboseyo" terdengar jawaban dari seberang telefon.

"yeoboseyo"

"........"

"........"

"Ya aku mohon."

"........"

"baiklah,telefon aku tutup,gamsahamnida"

Setelah menjawab seperti itu,terukir senyuman pada wajah namjoon. Member yang melihatnya menatap ekspresi namjoon dengan penuh keanehan.

"Jadi?" ujar Suga tanpa basa basi

"Kau boleh menjenguk jihyun jim,tapi besok lusa kau harus kembali." Jelas namjoon singkat.

"Apakah jimin sendirian?" tanya Seokjin penasaran.

"Aish aku melupakannya." Sesal namjoon

" Aku sendirian saja,aku takut akan merepotkan kalian." jimin tersenyum sampai matanya tak terlihat.

"Baiklah ayo aku bantu berkemas." Jin berjalan dibuntuti oleh jimin.

***

Setelah merapikan barang bawaannya. Mereka mengantar jimin ke halte untuk bus arah busan.

Bus? Iya,jangan kalian pikir jimin pergi menggunakan mobil mewah. Uang mereka bahkan belum cukup untuk membeli mobil van.

"Hyung aku harap kau dapat menjaga dirimu,dan kembalilah kemari dengan senyuman." Ujar Jungkook

"Iya itu benar,dan semoga adikmu jihyun lekas sembuh." Ujar hoseok kemudian menepuk bahu jimin.

"sampaikan juga salam kami pada orang tuamu,dan jihyun." Taehyung berujar sembari memeluk ,untuk menguatkan jimin

Jimin hanya dapat menggumamkan kata terimakasih pada ke-7 sahabatnya itu,sampai akhirnya dia masuk ke bus dan menghilang menempuh perjalanan.

"Huhh,sepertinya jimin sangat sedih." Ujar taehyung 

Dream ; BTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang