Biarkan aku jadi yang terhebat
jadilah kamu kekasih yang kuat
Genggam tanganku bernyanyi bersama
Karna kamu kekasih terhebat(Anji - Kekasih Terhebat)
******
Bandara Soekarno - Hatta
"udahan ah sedihnya, kalo kamu masih sedih kaya gini mana tega si aku ninggalin kamu." Ujar lelaki tersebut berusaha tersenyum, meskipun pada kenyataan nya ia sedih sekaligus merasa berat untuk meninggalkan wanita yang sangat dicintainya saat ini.
"Aku pasti bakalan kangen banget sama kamu, kangen diperhatiin kamu, kangen ketawa kamu, kangen bawelnya kamu, kangen manjanya kamu. Pokoknya semuanya aku pasti bakalan kangennn bangeeeet ..," Lelaki tersebut tersenyum sedih mendengarkan celotehan yg keluar dari bibir wanita yang ada dihadapannya saat ini.
Perempuan itu menatap laki-laki yang ada dihadapannya sedih. "Tapi aku bisa apaa? aku ga bisa ngelarang-larang kamu. Aku gamau kamu jadi anak durhaka yang ga nurutin apa kata orang tua, aku gamau nanti pas dijalan tiba-tiba kamu kesamber petir trus nanti kita masuk koran gara - gara kamu lebih pilih pacar kamu dari pada orang tua kamu sendiri, kan galucu" lanjut perempuan tersebut cemberut. Sementara itu laki-laki yang ada dihadapannya justru malah menahan tawa mendengar celotehan gadis pujaannya itu.
"Kok kamu malah ketawa sih, aku ga lagi ngelenong ya Gavin!" ketus perempuan tersebut sambil menekan kata-kata diakhir kalimatnya.
lelaki yang diketahui bernama gavin itu masih berusaha menahan tawanya. "yang bilang kamu lagi ngelenong siapa sayang?"
"tau ah!" perempuan tersebut melipat tangannya didepan dada dan memalingkan wajahnya kesamping, ia merasa kesal dengan pacarnya saat ini.
Gavin memandang perempuan yang kini mulai marah kepadanya, wajahnya yang cemberut menahan kesal, hidungnya yang merah dan matanya yang sedikit sembab. Entah mengapa ia sangat merasa gemas sekali melihat tinggah pacarnya saat ini. Rasanya ia tidak ingin bahkan sangat tidak ingin untuk meninggalkan wanitanya itu.
Kedua tangan Gavin yang berada didalam saku kini mulai beranjak naik dan mencoba untuk memalingkan wajah perempuan itu kehadapannya. ditatapnya wanita yang ada dihadapannya saat ini dengan kedua tangan yang masih memegang wajahnya.
"Jesica sayang .. , denger yaaa walaupun aku jauh, aku akan tetep sayang sama kamu, dan aku bakalan tetep cinta sama kamu. Dan kamu juga harus seperti itu. Aku tau mungkin ini pertama kalinya kita ngejalanin yang namanya pacaran jarak jauh. Tapi percayalah kalo kita bisa sama-sama saling jaga perasaan satu sama lain kita pasti bisa kok ngelewatinnya." Perempuan yang diketahui bernama Jesica itu kini mulai tersenyum dan menatap laki-laki itu dalam, dan merasa kalau ada sorotan pedih dimatanya. Tetapi justru Gavin malah bertindak seolah-olah ia kuat menerima itu semua.
Jesica yang sudah tak kuat menahan tangisnya, ia pun mulai memeluk erat Gavin dan menumpahkan semua rasa sesaknya yang sedari tadi ia tahan.
"Jesica sayang Gavin .. . Gavin jangan pernah tinggalin jesica yaa." Gavin menganguk didalam pelukan Jesica. Ia memeluk erat Jesica, seolah-olah ia ingin Jesica harus ada disisinya kapanpun. Ia pun kini mulai menangis karna tak kuat untuk meninggalkan Jesica yang sangat berarti untuknya.
Gavin melepas pelukannya dan berusaha tersenyum getir. Tangannya yang semula berada di bahu jesica kini mulai beranjak naik kewajah jesica untuk menghapus sisa-sisa air matanya.
"udahan ah nangisnya, kamu jelek kalo muka kamu kaya gitu. Masa iya pas aku pergi, kamu ngasih muka ke aku yang jelek. Ayo coba sekarang senyum yaa" Kedua Tangan gavin menarik bibir Jesica untuk membentuk sebuah senyuman yang manis untuknya. "nah kann kalo kaya gini tambah cantik, tambah cinta juga aku nya" Gavin tersenyum seraya mencoba menghibur wanitanya ini dan juga dirinya.
"Gavin nak, ayo sayang. Sebentar lagi pesawat kita akan berangkat." ujar seorang perempuan baya yang dipastikan itu adalah mamanya Gavin. ia merasa iba menatap sepasang kekasih yang ada dihadapannya. Sebenarnya ia merasa tidak tega jika harus melihat anaknya sesedih itu. Tapi apa boleh buat, bisnis suaminya tidak bisa ditinggalkan.
Gavin menoleh kebelakang "Iyaa ma, ini sebentar lagi gavin selesai kok"
Gavin kemudian menatap Jesica seraya tersenyum sendu. " Sayangg, kamu jaga diri baik-baik yaa. jangan suka telat makan mulu, besok-besok kan aku udah ga disini jadi aku gabisa ngomel-ngomelin kamu dan bawain makanan buat kamu. trus Jaga mata sama hati kamu buat aku. Jangan nakal, jangan bandel. dan satu lagi jangan sedih ataupun nangis pas aku tinggal. kamu harus kuat! harus senyum gaboleh cengeng! oke sayang!"
Jesica mengangguk patuh, baginya Gavin adalah sosok laki-laki yang sangat berarti untuknya. Gavin bukan hanya bisa menjadi pacar untuknya bahkan ia bisa menjadi sahabat, abang, sodara ataupun orang tua bagi jesica.
Gavin mencium kening Jesica lamaa, satu bulir tetes air mata mengalir di pipinya. Ia merasa tidak kuat jika harus meninggalkan orang yang dicintainya saat ini.
"Aku pergi dulu yaa .. . Kamu jaga diri baik-baik. Aku akan selalu sayang dan cinta sama kamu." Jesica mengangguk patuh seraya tersenyum sendu. Ia ingat pesan Gavin kepadanya kalua ia tidak boleh cengeng dihadapan Gavin ketika Gavin pergi.
Gavin pun mulai beranjak meninggalkan Jesica dan menyusul orang tuanya. Ia kemudian menyeret koper yang berada disebelahnya.
"GAVINNN !!" suara khas Jesica menggema di bandara Soekarno Hatta ini. Gavin yang baru beberapa langkah lantas menolehkan pandangannya ke Jesica. Ia tersenyum kemudian menatap Jesica yang ia rasa akan mengucapkan sesuatu.
Jesica tersenyum menahan air matanya. ia pun menghembuskan nafasnya. "I LOVEE YOUU GAVINNN !!" teriak Jesica kencang. Pandangan orang-orang yang ada dibandara ini kini mulai beralih ke sosok cewe imut yang sedang berdiri seraya tersenyum disana. Gavin terkekeh melihat tingkah dan kekonyolan pacarnya itu. ia pun tersenyum semanis mungkin.
"I LOVE YOU TOO JESICA !!"
******
Hallo semua apa kabar? aku harap si baik yaa wkwk. Oh iyaa ini cerita kedua aku dan mohon maaf banget buat cerita LOSE belum aku lanjut karna otak aku udah buntu dan bingung mau ngetik apaa. Eh malah nemunya cerita buat yang ini. So sorry banget yaa gaes. Tapi insyaallah suatu saat nanti bakalan aku lanjut kok tenang ajaa. jadi buat kalian semua dibaca dulu yak cerita yang ini.
Thank youuu gaessss luvv luvv wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Crumbs of Hearts
Teen FictionMungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang, Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. **