Pertemuan

36 5 3
                                        

"Kamu itu berbeda dari yang lain. Perbedaan dari dirimu itulah yang membuat aku ingin mengenal mu lebih jauh"

-Derrel Stephen Aldrich

*******

Sinar matahari pagi menyambut dengan penuh kehangatan. Begitu pula dengan seorang gadis yang sedari tadi tersenyum di sepanjang koridor sekolah, tak jarang banyak yang menyapa nya. Entah mengapa hari ini ia merasa sangat semangat sekali untuk melakukan aktivitas yang biasa nya ia lakukan. Sedari tadi rona bahagia selalu terpancar diwajahnya.

"Doooorrrr!!!"

Jesica terlonjak kaget dan menoleh kesal kepada seseorang yang baru saja mengagetinya.

"Olivvvv! Untung aja gue ga jantungan" geram nya kesal. Olivia terkekeh geli.

"Ya abis elo dari tadi gue liatin senyam-senyum ga jelas kaya orang gila"

"Sembarangannn lo! Masih normal nih" Olivia terkekeh geli melihat muka kesal Jesica. Entah mengapa ia sangat suka sekali membuat sahabatnya itu kesal.

"Ya trus kenapa? Bahagia banget kayaknya. Ah gue tau nih pasti tadi malem abis kangen-kangenan ama doi kan? Yakan yakan?" Olivia menaik turun kan alisnya dan menggoda Jesica.

"So tau lo"

"Alah itu muka udah merah gitu kaya kepiting rebus"

"Masa iya?" Jesica sontak langsung memalingkan mukannya kekaca jendela kelas dan meraba-raba wajahnya. "Mana enggak ada perasaan"

Olivia menahan tawanya "Bego. Gue tipu mau aja"

Jesica menatap Olivia kesal "Olivvvvv" Geram Jesica. Olivia tertawa geli melihat kepolosan Jesica. Menurutnya sahabat nya yang satu itu mau-mau saja dikerjai olehnya.

"eh iya btw lo udah ngerjain tugas fisika?" tanya Olivia kepada Jesica yang sedang mengotak-atik ponselnya.

Jesica menoleh kan pandangan nya dan menyeritkan dahinya "Emang ada tugas?" tanya Jesica heran.

"Dih? Lo lupa? Perasaan lo ga amnesia deh" Ujar Olivia kebingungan. Pasal nya sahabat nya yang satu ini tidak pernah lupa yang namannya mengerjakan tugas.

Jesica mengetukan jarinya didagu tampak berfikir dan mengingat-ingat soal tugas fisika yang ditanyakan oleh Olivia tadi.

"Mampuss gue lupa!" Jesica menempuk jidatnya yang tidak bersalah. "Liv liv  liat tugas fisika lu dong" Seru Jesica panik. Sementara itu Olivia memandang Jesica keheranan.

"Wait wait, jangan bilang lo belom ngerjain sama sekali?" Tanya Olivia mengintimidasi. Jesica menganggukan kepalanya cepat disertai raut kepanikan diwajahnya.

"Yaampunn Jesica! Lo itu amnesia apa gimana si? tumben-tumbenan amat lo belum ngerjain tugas, mana bentar lagi bel masuk" Jesica melirik arloji ditangannya. Waktu sudah menunjukan pukul 06.45 dan itu artinya masih ada 15 menit lagi yang tersisa.

"Bawel lo! udah mana sini tugas lo!" Sewot Jesica

"Yeh ni anak, udah minjem, ngomel-ngomel, gak sabaran lagi" Olivia membuka resleting tas nya dan mengambil buku fisika yang tadi malam sudah ia kerjakan. Belum sempat Olivia mengucapkan sesuatu, Jesica sudah langsung merampas buku itu dan pergi meninggalkan Olivia.

"Pinjem dulu ya Oliv, nanti gua balikin!" Seru Jesica dikoridor sekolah. Olivia terkekeh gemas melihat Jesica yang lari dengan terburu-buru sampai-sampai menabrak beberapa murid yang berlalu lalang di sepanjang koridor. Ia merasa heran kepada Jesica mengapa Jesica bisa sampai melupakan tugas, padahal ia sangat tau sekali Jesica tidak pernah lupa yang namanya mengerjakan tugas. Pasti ada sesuatu yang tidak beres yang terjadi kepada sahabat nya yang satu itu.

Crumbs of HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang