Sudah dua bulan Daniel tidak kembali ke apartemen ini lagi. Hari - hari Momo berjalan seperti biasa. Kebiasaan Hikkokomori nya masih ada dan dia bahkan sudah tidak keluar apartemen lebih dari seminggu.
Tapi jangan salah, berada di apartemen terus menerus bukan berarti ia bermalas-malasan. Well yeah, She is being potato couch but at least she showers like 2 times a day. So she's very hygienic.
Momo tiduran di atas sofa empuknya sambil mengerjakan novel yang sebentar lagi deadlines. Ini semua karena christian yang selalu memberikan deadlines singkat kepadanya. Momo mengerjakan Novel nya sambil mengutuk satu orang bernama, Christian Yu, editor bukunya yang sangat menyebalkan.
Jika saat seperti ini biasanya Daniel akan datang, membawa berbagai macam makanan kesukaan Momo, membuka tirai yang menutupi jendela 24/7.
Just kidding, he wouldn't do that. Yang akan dia lakukan adalah membuat Momo lupa dengan novel nya dan melakukan olahraga di atas ranjang.
Hapenya kembali berdering. Momo melirik ke arah jam dindingnya. Pada jam 10 pagi biasanya Christian akan menelpon untuk menagih chapter novel nya.
Setelah hapenya selesai berdering, ada pop up chat what's app dan line di laptopnya. Keduanya adalah chat dari Christian.
What's app
+IAN
Woyy
Woyyyyy
KAMU KENAPA GA PERNAH READ SIH
Jawab telpon akuLINE
+IAN
Mo, Aku ada di lobby
Moo.. Come here babeee I'm in lobby right now.Momo hanya melihat chat tersebut sekilas lalu menutup laptopnya dan meletakkannya di meja sebelah sofa. Tangannya menggapai remote AC di nakas, menurunkan suhu ruangan. Kepalanya masuk lebih dalam ke selimut yang menutupi tubuhnya sampai dada.
Tanpa memedulikan bahwa Ian sedang menunggu di lobby, Momo kembali tidur menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Mata Momo tertutup, dan tubuhnya di tutup oleh selimut tetapi otak serta pikirannya masih bekerja.
Mostly hal yang ia pikirkan adalah bagaimana alur novel nya akan berlanjut, setelah itu yang ia pikirkan adalah Daniel. That damn Daniel yang menghilang selama dua bulan. Tanpa kabar, tanpa datang ke apartemen Momo.
Momo tanpa sadar merindukan Daniel, cara Daniel merengkuh tubuhnya, menciumi setiap inci tubuh nya. Dengan segala pikiran-pikiran tersebut, dirinya jatuh tertidur lelap.
Daniel...
------
"wake up sleepyhead"ujar seseorang dari dapur begitu Momo terbangun dari tidur lelapnya.
Matanya masih berkunang, dan kepalanya sakit bukan main. Awalnya Momo tidak mengenali orang yang barusan berbicara. Sebagian otaknya malah memberi tahu itu semua hanyalah ilusi atau fenomena hantu belaka. Tetapi begitu kunang-kunang yang ada di matanya pergi.
Ruangan di kamarnya seketika menjadi terang tidak seperti biasanya, tirai akan Momo tutup serapat-rapatnya. Dari ruangan yang sangat terang ini.
Momo dapat melihat sosok lelaki dengan hanya memakai kaus lengan pendek memperlihatkan otot2 juga tattoo nya sedang memasak sesuatu di dapur. Momo mengetahui dengan pasti siapa lelaki tersebut. Ia mendecak kesal dan bersedekap menatap kesal lelaki tersebut.
"woy, at least wear your clothes, lagi di rumah gadis juga"tegur Momo, ia beranjak menghampiri lelaki tersebut.
Karena walaupun sebegitu benci nya Momo ketika orang datang ke apartemennya, tidak merubah kenyataan bahwa masakan lelaki ini sangat enak dan membuat Momo senang.
"aku udah pake baju, nih kaos kutang hahhahaa"tawa lelaki tersebut menggelegar menghiasi seisi apartemen Momo yang tidak seberapa besar ini.
Momo hanya menggeleng mendengar tawa khas editor nya tersebut, Ian. Momo bersandar pada meja dapurnya, mencomoti sosis-sosis yang sengaja di potong kecil-kecil oleh Ian.