“Aku ingin tidur lagi,” keluh Sandeul yang kemudian menghempaskan badannya ke sofa dan mencari posisi yang benar-benar nyaman.
“Kau baru bangun 10 menit yang lalu, Deul.” kata Baro yang seumuran dengan main vocal group kami itu.
“….” Tak ada jawaban. Seperti biasa, member kami yang paling kekanak-kanakan itu akan langsung terlelap jika sudah menemukan posisi yang pas untuk dia mengistirahatkan seluruh sarafnya.
Aku hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala wajar akan sikap duckie~ Semacam julukkan untuknya karena Sandeul juga member yang paling berisik seperti seekor bebek.
“Heung …” Baro mengeluarkan ekspresi datarnya.
Aku terus berkutat dengan gitar dan kertas yang sudah sepaket dengan pensil ditangan, mencari-cari nada lagu yang pas untuk comeback kami mendatang.
“YA !! Hyung !!” teriak Baro entah memanggil siapa. Aku terus melanjutkan pekerjaanku karena merasa bukan aku yang dipanggil.
“Hyung !!” teriaknya lagi.
“Hyung !!” Kali ini Baro telah berdiri di sampingku dan mengguncang bahuku keras.
“Aghh, ne?” tanyaku polos sambil mendongkak ke arah baro yang berdiri menjulang, padahal ia termaksud member terpendek di B1A4.
“Sifat serius dalam bekerjamu memang daebak, tapi tolong sadarkan juga dirimu jangan hanya terhanyut dengan pikiranmu sendiri.” kata Baro entah dia memuji atau kesal. Memang jika aku sudah mulai membuat lagu, aku tak akan memerdulikan sekitar.
“Kkkk~ Mian.” kataku polos.
“Eo” jawabnya dan seketika duduk dihadapanku. Raut wajahnya yang tadi terlihat kesal akan sikapku seketika berubah menjadi antusias.
”Wae geurae?” tanyaku.
“Aku sedang membuat lirik lagu untuk rap ku nanti, aku butuh pendapatmu.” Katanya yang terbakar semangat.
“Biar kulihat,”
“Ige.” Baro menyodorkan kertas yang sudah lusuh.
“Coba nyanyikan.” suruhku sambil memperhatikan kertas yang tadi diberikan Baro dan memangku gitar kesayanganku untuk membuat nada.
“Nega eomneun georireul georeobogonega eomneun chareul tago~ I walk this street without you, I get in the car without you~ naega dasi jeonhwahalge jagiya~ I’call you again baby~ “ Baro larut dalam rap nya sendiri. Begitu pun aku sibuk dalam duniaku sendiri untuk mencari nada-nada yang cocok untuk rap nya tersebut.
“Otte?” tanyanya. Setelah menyelesaikan rap nya tersebut.
“Itu sangat cocok untuk comeback kita mendatang. Lanjutkan terus dan aku akan mencarikan nada untuk rap mu.” Pujiku.
“I know.” kata member kami yang akan kurang percaya diri tanpa adanya topi yang melekat dikepalanya dengan gaya sombong ketika dia di puji.
“Aku ingin mengambil snack dulu.” ucap Baro sembari berdiri dari duduknya.
“Eo” Balasku. Aku mulai berkonsentrasi lagi dengan cara memejamkan mata dan memasang alat pendengaranku dengan cermat.
Tanpa terasa aku benar-benar masuk kedalam lagu yang akan terlahir sebentar lagi. Aku mulai bersenandu dengan nada yang akan cocok dengan lagu baru B1A4 kelak, mungkin aku terlalu jauh masuk ke dalam inti lagu tersebut sehingga aku terbawa arus oleh memori lama yang sudah terkubur jauh dalam ingatan.
YOU ARE READING
Lonely
FanfictionMemori Kita bertebarran seperti asap yang selalu ada disetiap helaan nafasku. Aku harap kita bisa kembali seperti dulu, Anna. Jung Jinyoung seorang Publikfigur yang merupakan salah satu anggota BoyBand B1A4 yang sedang mengejar karirnya saat ini, S...