-Raisa Vaty Bunner
Gadis perawan berusia 22 tahun bekerja sebagai salah satu guru les bahasa Belanda, memiliki ibu bernama Rashanda Vaty Maltar yang katanya asalnya dari perbatasan Nepal dan china, dan ayah dari Belanda Thomas Fredy Bunner, salah satu dosen hukum.
Wajahnya terlihat cantik berkat gen blasteran yang dimilikinya. Selain bisa bahasa Belanda, dia tak bisa bahasa asing lainnya. Cukup aneh memang, tapi memang kenyataanya.
Dia mengambil jurusan sastra bahasa Belanda di salah satu universitas tempat di mana ayahnya menjadi dosen hukum. Dia baru menyelesaikan studi S1 ilmu dan Sastra bahasa Belanda tahun lalu dan sekarang mengajar les Bahasa Belanda bagi siapa saja yang ingin belajar bahasa Belanda. Tarif les bahasa Belanda cukup murah dan dia selalu mengambil bayaran per minggu. Hal ini dilakukan agar dia tetap memiliki uang setiap minggu untuk memenuhi kebutuhannya.
Meskipun pekerjaan sang ayah dosen hukum yang cukup dibayar mahal, namun dia ingin mencari uang dengan usahanya sendiri. Hitung-hitung sebagai promosi budaya dari budaya campuran miliknya, yaitu blasteran Belanda-Nepal.
Sekarang dia sedang sibuk memeriksa hasil ulangan dari beberapa anak didiknya. Masalahnya, dia tidak hanya mengajari les bahasa Belanda secara berkelompok, dia juga memberikan les privat. Jadi, setelah selesai memeriksa hasil ulangan tertulis dari para anak les-nya, Raisa akan segera ke rumah anak lesnya yang lain.
"Hum ... coba aku lihat hasil ulangan tulis Erika ... yah bagus ... kosa kata Erika cukup banyak, dia tidak punya masalah lagi untuk kekurangan kosa kata bahasa Belanda ...," ujarnya sambil memeriksa hasil ulangan seorang anak didiknya yang bernama Erika.
"Erika ini dia bilang dia benar-benar ingin pergi ke Amsterdam dan juga ingin sekali punya suami orang Belanda. Ah, mungkin suatu saat cita-cita atau impiannya akan terwujud. Ok, aku aminkan," gumamnya.
Nilai ulangan Erika tidak buruk, dari sepuluh soal latihan, Erika bisa menjawab semuanya dengan begitu mudah. Ya, mudah. Sebab soal latihan itu hanyalah kosa kata dari bahasa Indonesia dan harus diartikan dalam bahasa Belanda. Nilai Erika mencetak nilai sempurna untuk latihan kali ini.
Berikutnya Raisa meraih kertas ulangan anak didiknya yang bernama Riko.
"Hum ... coba aku lihat hasil ulangan Riko. Ah ... rupanya anak ini berkembang sangat pesat juga. Bahkan kosa katanya benar semua, juga ada persamaan dari kosa kata lain yang ditulis hum ... murid ini sangat menjanjikan."
Raisa manggut-manggut senang saat memberi nilai A plus pada anak didiknya yang bernama Riko itu.
Setelah itu Raisa meletakan kertas ulangan Riko dan meraih kertas ulangan anak les yang lain.
"Hum ... Siti ini meskipun kosa katanya belum bagus, tapi dia ada niat untuk belajar. Terbukti dari sepuluh soal, dia mampu menjawab tujuh soal dengan benar," gumamnya.
Sekitar sepuluh orang, Raisa memeriksa kertas ulangan anak lesnya, dia memisahkan nilai yang tertinggi di bagian atas dan yang terendah di bawah.
"Baiklah, aku harus ke rumah Mister Frank, anaknya selalu menungguku untuk mengajarkan bahasa Belanda. Sekalian saja aku mampir ke minimarket terdekat dan membeli beberapa hadiah untuk anak-anak lesku yang makin hari makin pintar," ujar Raisa.
Dia berdiri dari kursi dan mengambil tas kerja lalu tas yang berisi buku dan kamus bahasa Belanda.
Raisa kemudian berjalan meninggalkan tempat les setelah memberi salam pamit.
"Mbak Ros, Kak Al, aku ke rumah les anak didikku yah. Itu anaknya Mister Frank," ujar Raisa.
Mbak Ros dan Al yang merupakan sesama rekan pengajar di lembaga les bahasa Belanda itu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Virgin Blood [Revisi]
Romance-Raisa, Rasyi, dan Putri mereka bertiga saudara bersepupu dari ibu, menurut legenda, keluarga ibu mereka merupakan klan penyihir. Ibu mereka dikutuk karena menikah dengan manusia. Oleh sebab itu, kutukan itu menurun pada anak gadis mereka, yaitu har...