Di sebuah restoran mewah.
"Yoi bro! kemana aja lo selama beberapa minggu ini?" tanya pria bernama Raymon ke arah temannya yang bernama Alan.
Raymon melihat wajah sang teman sepertinya sedang frustrasi atau mungkin sedang memikirkan sesuatu.
"Gue kira lo ngilang mungkin setelah hari itu di bar sama Stasya. Antara puas dan nggak puas," celetuk Kenzo.
"Hahahah!" Kenzo dan Raymon terbahak setelah mendengar kalimat terkahir dari Kenzo.
Alan melirik ke arah dua temannya yang tertawa senang ketika melihat wajahnya yang kusut.
"Gueagi pusing ngurusin keamanan negara, lagi latih junior-junior gue," jawab Alan ketus.
Kenzo dan Raymon manggut-manggut.
"Hah masa? ceilee junior lo nggak usah datih juga udah jago di ranjang," ledek Raymon.
Alan melirik dingin ke arah temannya.
"Oh, santai bro! jangan diambil hati, biasa aja, lo kan tau, gue cuma bercanda doang," ujar Raymon.
"Sialan lo, bukan junior 'itu' yang gue maksud, ini junior gue yang prajurit, bego!" balas Alan.
"Hahahaha!" Raymon tertawa.
"Gue kirain junior lo yang sering dibawa dan lo simpan di dalam resleting celana, padahal junior asli hahaha." Cengiran nakal Raymon melirik ke arah depan resleting celana Alan.Alan terlihat dongkol.
"Ngapain lo lihat depan celana gue? penasaran sama bentuknya?" tanya Alan."Hahaah, gue nggak penasaran. Buat apa penasaran? punya gue lebih bagus dan berotot dari pada punya lo," canda Raymon.
Alan tersenyum miring menanggapi ucapan Raymon.
"Huu, tau ah lo Lan, Ray udah brapa Alan lama nggak hadir dalam acara kumpul-kumpul kita?" tanya Kenzo sang dokter. "Gue udah upa kapan hari itu pas Alan dan Stasia masuk mobil dan udah nggak kelihatan lagi batang hidungnya." Kenzo terlihat sedang menghitung hari, kapan mereka saling bertemu.
"Gue nggak tau. Malam itu gue mabuk berat, bangun-bangun udah di tempat tidur," jawab Raymon sambil mengangguk. Dia melirik ke arah Alan dan berkata, "Makanya jangan terlalu asik sama cewek-cewek lo dong, kita dikacangin."
Alan hanya diam sambil menikmati koktail. Mereka janjian berkumpul di restoran barat ini untuk melepas penat karena lelah bekerja. Biasanya mereka akan pergi ke bar eksklusif dan menikmati beberapa gelas minuman orang dewasa dan sedikit memainkan tangan pada gadis-gadis yang ada, atau mereka tidak bisa disebut gadis lagi.
Kenzo melirik ke arah wajah acuh tak acuh dari Alan, lalu dia melirik ke arah Raymon yang sedang terkekeh memperlihatkan deretan giginya.
"Muka lo bikin gue mau muntah. Pesan kamar sama boking perempuan satu. Atau bisa ambil salah satu karyawan perempuan lo yang ingin naik ke ranjang lo," ujar Kenzo.
"Hehehe tau aja lo kalau gue lagi nafsu. Hum ... nggak bisa gue pungkiri emang kalau gue lagi kepengen sekarang. Maklum, gue lagi kesepian nih," kata Raymon.
"Cari aja tempat keramaian buat lo kalau kesepian, kan beres," celetuk Alan.
"Maksud gue, gue itu lagi ah, tau ah." Raymon malah terkekeh sendiri.
"Ntar malam kita kumpul lagi yuk? hari ini terlalu siang, gue suka keramaian malam," ujar Kenzo.
"Ok, ntar malam kita ke club, gimana?kita cari yang baru buat senang-senang, gue bosan main sama itu-itu aja, nggak ada gairah lama-lama," ujar Raymon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Virgin Blood [Revisi]
Romance-Raisa, Rasyi, dan Putri mereka bertiga saudara bersepupu dari ibu, menurut legenda, keluarga ibu mereka merupakan klan penyihir. Ibu mereka dikutuk karena menikah dengan manusia. Oleh sebab itu, kutukan itu menurun pada anak gadis mereka, yaitu har...