20 : KEPINGAN MASA LALU

5.4K 400 33
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

"TIDAKKK, JANGAN..." teriak seorang wanita berambut merah sambil memeluk perutnya yang tengah hamil besar.

"Kenapa yang mulia ratu Mito, apa kau takut?" Seringai seorang wanita yang tengah berdiri didepannya sambil menggandeng tangan seorang gadis kecil disampingnya.

Mito ratu kerajaan Namikaze ini terbaring tidak berdaya disebuah ruangan yang entah ada dimana, karna tadi dia dibuat pingsan sebelum dibawa keluar dari istana.

Minato saat ini tengah memberantas para pemberontak diperbatasan wilayah kerajaan Namikaze bersama putra sulungnya Kurama dan jendralnya Kakashi serta para prajurit kerajaan Namikaze

Hal itu mempermudah para penjahat itu menculik Mito apalagi karna kondisi Mito yang tengah hamil besar membuat Mito tidak bisa melakukan perlawanan berarti.

"Apa mau mu Sara?" Tanya Mito dengan Nada marah, kedua tangan dan kakinya diikat kanan kiri dengan tubuh terlentang.

"Apa mauku.... hmm... Karin kau mau apa?" Tanya Sara pada anak yang berdiri disampingnya.

"Aku mau itu" tunjuk Karin pada perut Mito yang tengah mengandung sembilan bulan tersebut.

"APA..." pekik Mito

"Ya aku mau itu, karna itu akan membuatku sulit nantinya" ucap Karin kecil

"Maksud mu apa putri kecil" desis Mito tapi Karin tidak merasa takut dan malah menjawab perkataan Mito

"Karna itu akan mengancam posisiku sebagai putri sulung, karna aku yakin dia akan selalu diutamakan" Ucap Karin tanpa ekspresi sambil berjalan mendekat kearah Mito.

"Tidak, itu tidak mungkin kau akan tetap menjadi putri yang utama" jawab Mito tapi Karin tidak menghiraukannya dan malah membuang muka sombong pada Mito.

"Hahaha kau memang pintar anak ku" ucap Sara lalu memandang Mito

"Kau sudah dengar kan apa yang diinginkan anak ku" ucap Sara sambil mendekat ke arah Karin yang kini berdiri disamping Mito.

"Karin lakukan saja apa yang kau mau"

"Baik ibunda" Karin mengangguk lalu memandang Mito.

Karin putri yang baru berusia 6 tahun itu sudah terobsesi dengan sebuah tahta dan dia tidak ingin Mito memiliki seorang putri karna itu bisa mengancam posisinya sebagai putri sulung kerajaan Namikaze, sudah cukup satu adik perempuan yang berasal dari Kushina dia tidak ingin ada putri lagi di istana kerajaan ini.

"Jangan apa yang kau lakukan" tanya Mito saat Karin menyentuh perut besarnya dan...

Bukkk...

Arghhhh...

Karin memukul perut besar Mito dengan sekuat tenaga... hingga membuat Mito menjerit kesakitan.

Bukkk, bukk, bukkk...

Karin terus memukul-mukul perut Mito tanpa memperdulikan jerit kesakitan Mito dan darah yang mengalir dari rahimnya.

"Kau harus mati, mati, mati..." ucap Karin tanpa belas kasihan  sambil terus meninju perut Mito.

"Jangan kumohon hentikan, belum tentu anak yang ku kandung ini seorang putri" pinta Mito disela kesakitannya hingga mendapat respon dari Karin dengan berhenti memukul perut Mito dan memandangnya.

"Jangan kau pedulikan ucapan wanita itu Karin, bukankah sudah jelas para peramal mengatakan dia mengandung bayi perempuan jadi kau tak perlu ragu" ucap Sara mempropokasi Karin kecil yang lansung dijawab dengan anggukan kepala oleh Karin dan kembali memukul perut Mito hingga dia merasa puas.

Tahta, Cinta, SaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang