Teeet....... teeet.... teeet.....
Bel sekolah berbunyi. seluruh siswa segera menuju kelas masing-masing, berjejalan di koridor ingin cepat masuk kelas sebelum pelajaran dimulai. Bisa berabe urusannya kalau pas masuk kelas gurunya lagi ngajar.
Untungnya Kayla sudah berada di kelas sebelum bel sember itu berkumandang. Membaca ulang buku catatan karena hari ini, tepatnya pagi ini ada ulangan fisika.
Fisika mudah apalagi bagi Kayla. Dia termasuk anak yang cepat belajar (walaupun cepet lupa juga), mudah menghafal, dan lumayan kreatif. Dia punya banyak cara untuk menghafal rumus-rumus yang lumayan riweuh jadi mudah di hafal. Ya, walaupun itu menurut dia sendiri.
Ibu Ros masuk kelas sepuluh menit setelah bel berbunyi. Setelah itu, kertas soal dibagikan. Bukannya tegang, kayla malah asyik makan permen karet sambil gambar-gambar. Niatnya sih makan permen karet supaya bisa lebih konsentrasi.
Sembilan puluh menit waktu pengerjaan berakhir. Bu Ros meminta anak-anak mengumpulkan kertas ulangan. Setelah diperiksa, kertas yang telah dibubuhi nilai dikembalikan. Ada yang senang ada yang kecewa. Adam, murid tercerdas di kelas wajahnya tetap datar seperti biasanya. Padahal dia tentu dapat nilai tertinggi di kelas.
******
"Ah apaan ini, masa nilai gue cuma segini? Perasaan soalnya nggak susah. Gue salah dimana sih? Shit! kalo nilainya segini alamat remedial deh!" Kayla kesal tidak terima. Dia heboh sendiri melihat kertas ulangannya.
"Mungkin lo salah hitung kali Kay, atau kurang teliti. Lagian ulangan lo malah gambar-gambar nggak jelas." Adam menghampiri Kayla yang bertingkah aneh.
"Apa sih lo?! Iya semua tau lo pinter Dam, gue yang bodoh. Masa soal gini aja gue salah. Argh!!!" Kayla menggerutu kesal.
"Lo kan nggak sebodoh itu. Emang nilai lo berapa sampe lo bertingkah kayak orang gila?" Adam keheranan.
"Nilai gue tujuh sembilan Dam, tujuh puluh sembilan!" Kayla melotot ke arah Adam sambil menunjuk-nunjuk nilainya.
"Setidaknya lo nggak ikut remedial. KKM nya diturunin sama bu Ros. Jadi tujuh puluh delapan." Adam berkata datar lalu pergi meninggalkan Kayla.
"So, gue cuma beda satu poin dari KKM. Damn!!" Kayla masih kesal walaupun nggak separah tadi.
"Kayla... pliss lah nggak usah panik. Lu harus bersyukur, nih liat nilai gua aja 5 gua masih bahagia-bahagia aja, lagian nih ya, nilai di atas kertas nggak nentuin kesuksesan kita dimasa depan. Kantin kuy!" Icha menghampiri Kayla yang keliatannya panik banget. Tapi ya dasar Icha, mau nilai dia sempurna kek atau bahkan kurang dari 5 dia tetep gitu gitu aja. Cuek abis anaknya.
********
Kayla menolak ajakan Icha ke kantin. Dia lagi ingin sendiri, tidak ingin di ganggu. Kayla berjalan asal-asalan kayak orang yang nggak punya gairah hidup. Dia duduk di kursi pojok kantin ditemani sepiring siomay yang cuman diaduk-aduk.
"Hoi! Ngapain lo ngubek-ngubek siomay doang? Mending lo bantuin kang bangunan ngaduk semen daripada lu ngaduk siomay bentuknya jadi nggak jelas gini." Alexi datang menggebrak meja dan duduk di hadapan Kayla.
"Apaan sih lo, gak lucu tau."
"Lo kenapa? Bete ya? Di putusin ya?" Alexi menebak-nebak.
"Mana ada jomblo diputusin, sotak."
"Ooh.... lo dikacangin si doi?"
"Nggak, Al. Please gue lagi males ngomong, ocehan lu tahan dulu deh."
"Halah, biasanya nyerocos gak berhenti masa tiba-tiba males ngomong? Gue dengerin deh lu mau curhat apa aja." Alexi tersenyum lebar.
"Nih ya, gue kesel nilai fisika gue tujuh. Padahal gue nggak pernah dapet nilai 7 sebelumnya, Al." Kayla masih cemberut.
"Ya elah gitu aja kok langsung badmood? Hidup, pasti ada naik ada turun, mungkin sekarang lo lagi turun dan lo harus berusaha buat bangkit, Kay!" Kata Alexi penuh semangat.
"Iya gue juga tau, tapi nggak seenak kayak apa yang lu omongin. Bagi gue ini bencana." Raut muka Kayla berubah serius.
"Lebay lo, mending makan nih siomay biar otak lo punya energi buat normalin jalan pikir lo." Alexi menyodorkan siomay ke depan mulut Kayla."Nah gitu dong, makanan di makan jangan diaduk-aduk." Alexi tersenyum tipis memandang Kayla lekat-lekat.
------------
Haiii!!
Maaff ya baru balik, part ini udah di anggurin 3 mingguan kayaknya. Berhubung banyak kegiatan dan tugas-tugas jadi yaaa baru sempet lanjutin sekarang.Di part ini gue paling suka bayangin muka Alexi pas lagi senyum. Sorot Matanya yang biasanya tajem bakal berubah jadi mmm... pokoknya maniiiss banget lah kalo diliat. Apalagi lesung pipit nya keliatan setiap Alexi senyum. Ughh kerennn lah pokoknya! Kalian bisa bayangin sendiri.
Di part selanjutnya kira-kira Kayla dan Alexi bakal ngapain lagi ya setelah makan berdua di sini?
Pengen tau???
Follow aku dan Vote cerita ini ya guys!!!!
J A N G A N L U P A ❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY, IM HERE!!
Teen FictionKau selalu memperhatikan bintang Yang kadang ada Kadang menghilang Cahayanya tak seterang bulan Namun kau selalu tertegun kagum Tapi bulan Bulan yang kukuh bersinar Walau kadang sendiri tanpa berteman bintang Tetap setia bersanding dengan langit m...