"SAHABAT... banyak yang mengatakan jika SAHABAT itu berbeda dengan TEMAN. Maka jika begitu artinya, aku hanya memiliki satu... satu orang SAHABAT. Yaa... dia menjadi satu-satunya sahabatku, dan itu kusadari saat hanya ada dia diantara sekian banyak teman yang menghapus air mataku. Dia... SAHABATKU..."
2005, Oktober
Pelajaran terakhir telah usai, bel pun telah berbunyi. Para siswa dan siswi berbondong-bondong keluar kelas. Salah satu siswi masih berdiam di kelas karena ia masih harus merapikan catatannya, setelah semua selesai ia pun bersiap pulang.
"Anela..," panggil seseorang yang mengejutkan Anela.
"Boby, kenapa?" tanya Anela kesal.
Anela kesal melihat Boby yang masih menunggunya, Boby berkata jika ia menuliskan surat balasan pada Anela. Dan surat itu berada di tasnya sekarang.
"Surat balasan?" tanya Anela bingung.
Ia melihat kedalam tasnya namun tak menemukan ada surat didalamnya, Boby pun merebut tas Anela dan menunjukan surat balasannya.
Anela terkejut melihat tasnya di coret-coret dengan sepidol, Boby menjelaskan jika ia tidak memiliki kertas jadi ia langsung saja menulisnya di tas Anela. Seperti yang Anela lakukan sebelumnya padanya.
"Kapan? Memang kapan aku menulis sesuatu di tasmu?" tanya Anela kesal.
Boby pun menunjukan tasnya yang hanya ada garis panjang oleh bolpoin, Anela mengerang kesal. Ia berkata jika ia sudah meminta maaf sebelumnya pada Boby karena tidak sengaja mencoret tasnya.
"Kenapa kamu malah menulis kata-kata seperti ini di tasku?" omel Anela.
Boby berkata karena itu jangan memulainya dahulu jika ia tidak ingin di balas olehnya.
"Terserah, balikin tas aku!" pinta Anela semakin kesal.
Namun Boby tak mau mengembalikannya dan malah lari membawa tasnya pergi, sontak saja itu membuat Anela mengejar-ngejar Boby. Mereka pun saling berkejaran kesekeliling sekolah. Hingga akhirnya Anela mendapatkan tasnya, namun tali tasnya masih di genggam erat oleh Boby.
"LEPAS!!!" teriak Anela.
Sementara Boby malah tertawa melihat Anela dan dengan satu kali tarikan, Anelapun terhuyung kebelakang dan membuat tali tasnya terlepas dan sobek.
"Upss..," Boby terkejut.
Anela menatap Boby tajam, namun Boby sama sekali tidak meminta maaf. Ia malah berkata pada Anela untuk tidak mencoba mencari gara-gara lagi dengannya. Anela hanya diam sambil menatap Boby tajam hingga akhirnya Boby berlalu meninggalkan Anela.
Anela pun melihat tasnya yang sudah rusak kini, ia mengumpat kesal pada Boby seraya mencoba membenarkan tali tasnya. Namun tetap saja tidak bisa karena tasnyapun sudah sobek.
Anela pun akhirnya menangis melihat tasnya yang kini tak bisa terpakai lagi, ia melihat sekeliling sudah tidak ada orang. Ia pun menangis semakin kencang, dan tanpa ia sadari seseorang berjalan kearahnya.
"Hei... lagi ngapain disini?" tanya orang itu.
Anela mengangkat wajahnya melihat orang itu.
"Dean..," jawab Anela tersendat.
Ia memperlihatkan tasnya pada Dean, Dean terkejut melihat tas Anela menjadi sobek seperti ini hingga barang-barangnya berjatuhan.
"Ini kenapa? Kok jadi rusak begini?" tanya Dean khawatir.

YOU ARE READING
Diary Sahabat
Teen FictionApa yang kamu tahu tentang PERSAHABATAN? Apa menurut kamu teman dan sahabat itu sama? Kamu salah... Persahabatan adalah kejujuran, keterbukaan, kepercayaan, kesetiaan, dan ketergantungan. Sahabat tentu berbeda dengan teman, walaupun persahabatan sel...