Antara Kita dan Tuhan

457 7 2
                                    

Oleh : Talinaa_

Ketika aku mengatakan bahwa setitik rasa di hatiku tertaut padamu, apakah kamu akan percaya? Mungkin tidak terlalu besar karena setiap bagian dari hembusan nafasku sudah menjadi milik kedua orang tuaku.

Namun nyatanya hanya kamu, orang asing yang mampu menyusup ke balik celah dan menemukan bagian terkecil dari pusat pengatur perasaan. Untuk pertama kali, ada yang memegangnya dengan sangat erat.

Mau kah kamu bertanggung jawab?
Mau kah kamu mengklaim apa yang sudah kamu ambil dari bagian diriku?
Setitik hati yang mungkin suatu saat nanti akan menulari teman-temannya dan membiarkan dadaku menggelinjang tidak karuan ketika bersamamu.

Teruntuk kamu, sang kamuflase yang bersembunyi di dalam kebaikan dan pengetahuan pintar, jangan memberikan harapan yang tiada artinya bagiku. Jangan pula membalas perasaan sayangku dengan cara yang salah.

Temui ayahku dan utarakan permohonanmu untuk meminta diriku.

Buat mereka percaya bahwa kamu akan melindungi permata indah yang sudah mereka jaga.

Kemudian, ucapkan sederet janji yang kamu persembahkan dengan tulus agar Tuhan merestui jalinan kasih antara kita.

Karena hanya itu jalan terbaik yang bisa aku agungkan untuk menghormati Sang Pencipta yang selalu menjagaku agar menjadi orang yang pantas untukmu.

-•-

Jika kamu membalas Tuhan dengan rasa syukur walau hanya setitik air, maka Dia akan memberikan beribu kasih sederas hujan.

Goresan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang