Your Guardian

793 17 7
                                    

Judul : Your Guardian
Genre : Random
Oleh : Talinaa_

Tanyakan pada semua orang. Apakah ada yang mencintainya lebih dari aku? Apakah ada yang menyayanginya melebihi perasaanku? Jawabannya adalah tidak. Tidak ada. Tidak seorang pun. Jika ada maka orang itu haruslah aku. Hanya aku.

Bahkan aku tidak akan merasa bersalah untuk menyingkirkan semua orang yang juga berebut perhatian darinya. Karena dia adalah Chika, seorang gadis manis dengan rambut hitam legamnya yang baru memasuki Sekolah Menengah Atas. Dia adalah sahabatku.

***

Rumahku tepat berada di depan rumahnya, hal itu menjadi bonus untukku agar bisa bertemu dengan Chika setiap hari. Dengan intensitas bertemunya kami yang bisa dibilang sangat sering, Chika tidak pernah mengeluarkan kata bosan ataupun reaksi yang menjengkelkan. Dia memang anak yang baik, dan aku menyukainya.

Seperti hari-hari sebelumnya aku menunggu kepulangan Chika dari sekolah. Tubuhku bersandar penuh pada bantalan sofa yang terletak di teras rumahnya. Orang tua Chika juga tidak keberatan, mereka selalu melemparkan senyum saat melihatku. Ayahnya adalah pekerja yang menghabiskan waktu 14 jam di kantor sedangkan ibunya bekerja di sebuah swalayan pada sore hingga malam hari. Aku merasa iba dengan keadaan Chika yang ditinggal sendirian di rumah, karena itu sebisanya aku akan bermain dengannya setiap hari.

"Nano ...." Teriakan keras yang sudah sangat kuhafal melantun menembus udara. Chika melebarkan matanya dengan binar-binar yang tidak bisa disembunyikan. Senyumnya mengembang lebar saat melihatku dan langkah kakinya berubah menjadi cepat, menghampiriku.

Aku beranjak dari sofa, menunggunya hingga dia berada di depanku. Ada yang berbeda dari Chika kali ini. Rambutnya dikuncir kuda. Diam-diam aku menampilkan raut tidak suka. Dari sudut pandangku, lebih baik jika rambut hitamnya dibiarkan saja tergerai. Dengan diikat seperti itu sama saja dengan mengekang rambutnya. Aku sangat tidak suka.

Tapi sepertinya Chika tidak menyadari itu. Dia tetap tersenyum memperlihatkan gigi putihnya yang rapi. "Aku membawa ini." Tangan kananya terjulur ke arahku, memperlihatkan kantong berwarna putih. Sekejap saja kemarahanku hilang saat tahu bahwa Chika membawa snack kesukaanku lagi. Kadang dua atau tiga hari dia selalu seperti ini, membuatku tidak enak padanya tapi di sisi lain aku juga menyukainya.

"Aku tidak sengaja mampir ke supermarket tadi." Aku hanya tersenyum maklum. Setiap kali dia membawa makanan, selalu saja alasan itu yang dipakai. Aku tahu bahwa dia memang perhatian denganku.

Untukku yang tidak mengetahui keberadaan orang tua dengan jelas, perhatian Chika adalah suatu hal yang besar. Aku dibuang sejak kecil, kemudian ditemukan dan ditampung di tempat dimana banyak yang senasib denganku. Lalu takdir membawaku ke sepasang suami istri yang ingin mengadopsiku, orang yang akan selalu mendapatkan ucapan terima kasihku karena dapat memertemukanku dengan Chika.
Saat Chika sedang membuka pintu rumah, tiba-tiba ada pemuda yang menyapanya. Terlihat dari seragam yang dia kenakan, sepertinya mereka satu sekolah.

"Hai Chika. Apa ini rumahmu?" Chika terlihat terkejut tapi sedetik kemudian bibirnya merekah, tersenyum sangat lebar. Aku tidak pernah melihat Chika tersenyum seperti itu selain kepadaku.
"Farel, kenapa bisa di sini?"

"Aku baru saja pindah ke sini, rumahku di blok V. Kebetulan aku ingin berjalan-jalan dan tidak sengaja bertemu denganmu."
Tanpa berpikir panjang Chika berlari kecil menuju teman yang bernama Farel itu. Aku tetap diam memperhatikan mereka. Apakah Chika selalu ceria seperti ini saat bertemu teman-temannya di sekolah? Aku menggeram dalam hati saat melihat tangan Farel terangkat membenarkan anak rambut Chika yang menutupi wajahnya.

Seharusnya Chika hanya tersenyum untukku. Seharusnya Chika hanya baik kepadaku. Seharusnya tangan kotor itu tidak bermain pada rambut hitam kesukaanku. Dengan otomatis aku mengibarkan bendera perang pada Farel. Dia merebut Chika dariku. Apalagi fakta bahwa pemuda itu pindah di sekitar sini bukan hal yang bagus. Bagaimana jika Chika bermain dengan Farel dan melupakanku? Tidak. Aku tidak mau. Aku akan membuat bagaimanapun caranya agar Farel tidak akan mendekati Chika. Karena Chika hanya untukku.

Goresan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang