+26

1.1K 109 39
                                    

" Hyung " Jungkook menunjukkan pandangan kurang yakinnya . Jin mengerutkan dahinya melihat wajah Jungkook . " Wae irae Kook ? " soalnya

" Hyung pasti ke Jimin hyung akan datang malam ni ? " tanya Jungkook , dia mengeluh dia tak yakin Jimin yang sekeras batu tu akan datang . Jin tersenyum kearahnya . " Kita tengok je Kook , biar Tae yang cairkan hati dia . " Jungkook angguk

" Kook bebetul harap Jimin hyung akan datang . Kook rindu nak tengok Jimin yang dulu " Jin tersenyum hambar dia juga begitu teramat merindukan Jimin yang dulu

" Kita bergantung pada takdir , kalau takdir menemukan kita dengan Jimin malam ni , kita kena bersyukur dan sebaliknya Kook ." Jungkook angguk lantas memeluk Jin

" Harap takdir berpihak pada kita " Jin membalasnya selama 2 saat mereka melepaskan pelukan itu . Jungkook mula berjalan untuk pergi namun terhenti apabila dia tersepak sebuah kamera tegak lantas kamera itu pecah

Ternganga Jungkook saat itu , dia berpaling melihat wajah Jin yang juga terkejut . " Kook kau memang nak sambung legasi Namjoon ke ? " soalnya , Jungkook tersengih

" Mollayo . "

***

Jimin berjalan ke arah katil di bilik sakitnya itu perlahan . Badannya makin kurus sekarang biarpun dia makan tiga kali sehari . Dia duduk perlahan di katilnya

Kalendar dicapai olehnya . " 13 jun.. " ucapnya perlahan mengingati tarikh tersebut . " Bts fiesta ye malam ni... " Dia tersenyum terimbas kembali kali terakhir dia menyambut bts fiesta bersama bts

Tidak dapat dilupakan disaat dia menari bersama Jungkook dan Jhope semasa mereka bertiga digelar 3J . Jimin tersenyum namun senyumannya mati tiba-tiba

Dia mengeluh lantas meraup wajahnya . Jam dinding dikerling olehnya . " pukul 5 petang? harini aku tido lama gila . " ucapnya perlahan lantas kakinya digerakkan keluar dari bilik sakitnya itu

Demi mencari udara segar juga mencari makanan akibat kelaparan siapa suro kau bangun lambat lol . Kantin di hospital itu dituju

Setelah mengambil makanannya dia duduk di sudut yang tiada orang . Dia menikmati makanan itu sendiri tanpa dia sedar , dia teringat memorinya apabila menjamu selera dengan yang lain

Riuh rendah yang tidak pernah hilang dari diri bts sehingga kini , namun terasa sepi setelah tiadanya Jimin . Jimin juga begitu , sepi tanpa mereka

namun status sebenarnya menghalang dirinya supaya bersama dengan mereka , dia tidak mahu bts mendapat malu kerana dirinya . Cukuplah dia sahaja yang menderita tetapi bukan bts

Jimin POV

Aku menjamah makanan di hadapanku , tapi di suatu sudut fikiran aku melayang ke arah bts . Aku rindu diorang... Aku memejam mataku , aku tak boleh pentingkan diri . Biarlah diorang happy tanpa aku

yea kau buat keputusan yang bijak Jimin . Ktak ! aku mengangkat wajahku apabila terdengar bunyi itu . wajah Jihyun bertandang di hadapanku . Aku memalingkan wajahku

" Kenapa kau nak derma kat omma aku ha? " Aku mengeluh , aku terlampau malas untuk bergaduh dengan budak tak reti bahasa ni . aku berdiri berkira untuk pergi tapi terputus bila Jihyun menarik kolarku

" Kau pekak ke pabo ! " tengkingnya membuatkan semua orang melihat ke arah kami . Aku menepis tangannya kasar . " Aku derma biar omma sihat pastu korang boleh bahagia aku mati apa lagi kau tak puas hati ha ? " Dia smirk , aku dah lali dengan dia punya smirk nasib aku sakit kalau tak

dah lama aku cincang bibir kau budak . " Aku tak perlukan bantuan anak haram " perkataan menyakitkan itu juga yang dia keluarkan . Aku sedar dari mana asal aku tapi aku ada maruah . " Aku malas gaduh ngan kau .." ucapnya lantas ingin pergi

 Last Dance - PJM Where stories live. Discover now