Hari festival sekolahpun tiba. Semua murid yang berpartisipasi sudah bersiap-siap menampilkan bakat mereka didepan pengunjung festival dan tamu undangan.
Tidak terkecuali dengan Nana, ia juga tengah bersiap-siap dengan melakukan pemanasan.
"Nana kau sudah siap? berikutnya penampilan kita" tanya Hoseok dijawab anggukan oleh Nana. Mereka berdua mulai bersiap-siap di belakang panggung.Tiba-tiba suara hpnya berbunyi"halo ayah ada apa?" sahut Nana menjawab telpon dari ayahnya.
"Nana-yya... maafkan ayah, ayah tidak bisa melihat pertunjukanmu, ada rapat yang sangat penting dan ini menentukan nasib pekerjaan ayah" kata Ayah Nana.
"Iya ayah tidak apa-apa, ayah konsentrasi saja bekerja" kata Nana. Nana memang anak yang pengertian, paling tidak begitulah menurut ayahnya.
"Kalau pekerjaan ayah selesai dengan cepat, ayah akan langsung kesekolahmu sekalian menjemputmu" kata Ayah Nana.
"Baiklah" sahut Nana.
"Ayah harus kembali bekerja yaa... semoga pertunjukanmu sukses Nana-yya" kata Ayah Nana.Skip~~~
Festival-pun berlangsung meriah dan sukses. Semua siswa dari setiap klub extrakulikuler merasakan kepuasan tersendiri, karna telah berhasil mempertunjukan bakat dan kebolehan mereka.
"Nana-ya sedang apa?" tanya Yoongi yang sekarang sudah mulai akrab juga dengan Nana seperti teman-temannya yang lain.
"Eoh? aku sedang menunggu ayahku" jawab Nana yang sudah mangganti pakaiannya dengan seragam.
"Ayahmu akan datang menjemputmu?" tanya Yoongi lagi.
"Hmm... katanya selesai dari kantor dia akan datang menjemputku" sahut Nana.Tak lama kemudian terlihat ayah Nana datang, Nana yang melihat kedatangan ayahnya segera melambaikan tangannya, agar ayahnya dapat melihat keberadaanya.
"Yoongi-ya... aku pulang duluan yaa" kata Nana berpamitan pada Yoongi.
"Hmm... hati-hati dijalan" sahut Yoongi sambil sedikit tersenyum melihat punggung Nana yang semakin menjauh."Hei! apa yang kau lihat?" tanya seseorang dari arah belakang Yoongi, yang tentu saja membuatnya sedikit terkejut.
"Kau mengagetkanku saja Namjoon-a" kata Yoongi pada sahabatnya itu.
"Nana ya... kau sedang memperhatikan gadis itu ya?" tanya Namjoon. Dia melihat senyum tipis dimulut sahabatnya itu yang jarang sekali diperlihatkan,
"Yak! kau menyukainya yaa?!" Pekik Namjoon.
Sedangkan Yoongi hanya tersenyum semakin lebar seperti mengiyakan ucapan sahabatnya itu."Sudahlah ayo, bukankah hari ini kita harus berkumpul di basecamp" ajak Yoongi yamg diikuti oleh Namjoon.
Skip~~~
Namjoon dan Yoongipun tiba dibasecamp, disana sudah ada teman-temannya yang lain.
Jin, Hoseok, V, Jimin, dan Jungkook."Kalian darimana saja, kenapa baru datang?" tanya Jin yang sudah sedikit kesal karna lama menunggu.
"Itu karna dia, kami jadi telat" kata Namjoon sambil menunjuk Yoongi.
"Yak! kenapa kau menyalahkan ku?" seru Yoongi kesal.
"Asal kalian tau, setelah fastival selesai aku mencari-cari gunung es ini kemana-mana, sampai pada akhirnya aku menemukannya sedang bicara dengan Nana dan masih terus memperhatikannya sampai gadis itu pergi" kata Namjoon panjang lebar.
"Benarkah?!" kata yang lain serentak sama-sama kaget, seakan tidak percaya seorang Yoongi yang dingin seperti salju dikutub, bisa memperhatikan orang lain seperti itu. Apalagi ini adalah seorang gadis, ini merupakan sebuah rekor."Kalian ini kenapa sampai kaget seperti itu?" kata Yoongi yang santai menanggapi keterkejutan teman-temannya.
"Yak! Yoongi jangan-jangan kau menyukainya yaa?" tanya Jin to the point.
"Hei, aku juga tadi menanyakan itu, dan kalian tau--" Namjoon berhenti sejenak membuat teman-temannya penasaran.
"Dia tersenyum lebar, bayangkan gunung es seperti dia tersenyum lebar" kata Namjoon penuh semangat lebih terdengar seperti ejekan bagi Yoongi, begitu juga dengan kelima sahabatnya itu yang lebih merasa keterkejutan."Yak! kalian ini... kenapa membesar-besarkan, memangnya aneh kalau aku sedang ingin tersenyum?" tanya Yoongi heran.
"Tentu saja aneh, kami mengenal dirimu dengan baik Yoongi, kau tidak akan mendapat julukan gunung es jika kau tidak memiliki sifat dingin pada setiap orang" kata Jin.
"Benar... itu menjadi aneh lagi ketika Yoongi bersikap hangat, apalagi pada seorang gadis" kata Taehyung.
"Wooaahhh ! daebak ! sepertinya global warming sudah melanda seorang Yoongi si es kutub" kata Jimin.PLETAK!
"Aww! kenapa kau memukulku?" tanya Jimin sambil meringis kesakitan mengusap kepalanya yang menjadi korban kepalan tangan Yoongi.
"Sebaiknya jaga mulutmu itu, jangan seenaknya mengatai orang seperti itu" kata Yoongi yang tenang-tenang saja melihat Jimin meringis kesakitan.
Skip~~~~
Beberapa hari ini Nana terlihat seperti kurang bersemangat untuk sekolah. Hal ini juga di sadari oleh teman-temannya.
"Nana... kau baik-baik saja kan?" tanya Naeun.
"Aku? memangnya aku kenapa? aku merasa baik-baik saja" jawab Nana.
"Akhir-akhir ini kau terlihat seperti tidak bersemangat Nana-yya" kata Naeun.
"Aku aku baik-baik saja Naeun-ah" balas Nana.
"Kalau begitu ayo kita kekantin, kau belum makan siang kan?" ajak Naeun.
"Aku tidak lapar Naeun-ah, kau saja yaa..." tolak Nana.*****
Sesampainya dikantin Naeun langsung menghampiri meja tujuh pria tampan yang sudah seperti grup boyband itu.
"Naeun... kau sendirian, dimana Nana?" tanya Jimin.
"Dia tidak mau saat aku ajak kesini" jawab Naeun.
"Sepertinya ada yang salah dengan Nana" kata Hoseok.
"Benar, belakangan ini dia seperti menghindar dari teman-temannya" sambung Taehyung.'Ada apa dengan Nana... apa dia ada masalah... aiisshhh... kenapa aku jadi khawatir seperti ini' bisik Yoongi dalam hati.
******
Saat bel pulang sekolah berbunyi, tanpa menunggu lama Nana langsung melesat keluar kelas,vtanpa menghiraukan teman-teman sekelasnya yang heran melihat Nana yang terlihat seperti terburu-buru.
"Jimin, dimana Nana?" tanya Yoongi yang baru keluar dari kelasnya dan menghampiri kelas Jimin yang sekelas dengan Nana.
"Dia tadi langsung melesat keluar kelas bagai kilat, saat mendengar bel berbunyi" Kata Jimin.
"Apa?!" seru Yoongi kaget
"Iya padahal tadi aku berniat mengajaknya pulang bersama" kata Naeun.Tanpa pikir panjang Yoongi segera berlari,vhendak mengejar Nana.
"Ada apa lagi dengannya?" kata Jimin heran saatcmelihat Yoongi langsung berlari seperti itu.Yoongi segera mengendarai mobil sport mewahnya berniat mencari Nana dihalte dimana gadis itu selalu menunggu bis yang menuju ke arah rumahnya datang.
Dan benar saja Nana ada disana, dia terlihat menunduk sedih dibangku halte itu sendiri."Nana-yya" panggil Yoongi.
Nana menengadahkan kepalanya yang sedari tadi menunduk matanya terlihat memerah seperti habis menangis.
"Yo-Yoongi...csedang apa disini?" tanya Nana kaget dan gugup, takut jika Yoongi menyadari bahwa dirinya baru saja menangis.
"Kau menagis?"DEG
Benar saja Yoongi menyadari bahwa Nana baru saja menangis.
"A-ahh... aku tidak menangis Yoongi-yya" elak Nana, dengan menampilkan senyum manisnya bermaksud menutupi kesedihannya.
"Kau tidak pandai berbohong Nana-yya" kata Yoongi seraya mendudukan dirinya disamping Nana.Nana langsung menunduk lesu.
"Kau tau... sebenarnya akhir-akhir ini ada yang mau aku katakan padamu Nana-yya, tapi melihatmu sedih seperti ini membuatku ragu untuk mengatakannya" Kata Yoongi.Nana mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Yoongi yang duduk disampingnya.
"Memangnya apa yang mau kau katakan padaku Yoongi-yya?" tanya Nana.
"Apa kau memerlukan bantuanku?" sambungnya lagi. Yoongi tersenyum tipis, mengingat tingkat kepedulian Nana, dia seperti mengenyampingkan kesedihannya saat ini dan lebih memperhatikan masalah orang lain."Itu lah yang aku suka darimu Nana-yya, kau lebih mementingkan orang lain daripada dirimu sendiri" kata Yoongi.
"Eoh?" Nana tidak mengerti maksud Yoongi.
"Kau... kepribadianmu... kepedulianmu... sifatmu... semua itu... aku menyukainya" kata Yoongi.TBC
VOMMENT PLEASE ^ . ^
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You✔
Fanfiction[Completed] [revisi] cast: Kim Nana Min yoongi Member bts Kim Nana adalah seorang gadis biasa, Nana harus berpindah-pindah sekolah karna pekerjaan ayahnya. Kali ini Nana pindah ke sebuah sekolah yang baru BTS High School... hmm b...