Chapter 2 : Is It or Is It Not?

904 114 42
                                    

Selamat datang kembali.

Maaf kalau chapter 2 nya lama...

Enjoy...

***

Jadwal hari ini adalah recording setelah eliminasi pertama. Daehwi benar-benar bersyukur dengan peringkatnya, meskipun banyak komentar negatif tentang sikapnya setelah menjadi center dan saat pemilihan tim saat evaluasi tim kemarin. Daehwi sempat mengadu pada Youngmin hyungnya tentang komentar-komentar tersebut. Daehwi masih ingat apa yang dikatakan oleh Youngmin hyung saat Daehwi datang dengan menangis.

"Jangan kau pikirkan komentar-komentar negatif seperti itu, Daehwi-ya. Kau tahu itu adalah salah satu risiko menjadi seorang idol. Lagipula kau masih sangat muda, wajar jika kau punya ambisi yang sebesar itu untuk memenangkan stage dengan memilih anggota tim yang kau pikir akan bisa memenangkan hati penonton. Lebih baik kau memikirkan tentang penampilanmu selanjutnya, jangan terus-terusan murung seperti ini. Kau seperti bukan Daehwi yang kukenal jika kau murung terus seperti ini."

Daehwi benar-benar berterima kasih pada Youngmin hyungnya. Jika bukan karena Youngmin hyung, mungkin Daehwi sekarang masih berada di bawah awan kelabu. Daehwi benar-benar sayang pada Youngmin hyungnya, bukan berarti Daehwi tidak sayang pada Donghyun hyung atau Woojin hyung, tapi Daehwi paling sayang pada Youngmin hyung.

("Tentu saja kau paling sayang pada Youngmin hyung, kau, kan, sering dimanja sama Youngmin hyung." — Woojin.

"Enak, ya, jadi maknae." — Donghyun.)

Daehwi menunduk, melihat angka yang tertera di dadanya, di samping namanya. Angka yang tercetak besar. Angka tujuh, rankingnya setelah eliminasi pertama. Di antara keempat orang trainee Brand New Music, rankingnyalah yang paling tinggi, Daehwi kembali menyucapkan syukur.

Daehwi ingat apa yang pernah Somi ceritakan padanya saat Somi mengikuti Produce 101 tahun kemarin. Jika format tahun ini sama dengan tahun kemarin, maka sekarang ini saatnya evaluasi posisi. Daehwi tahu benar posisi apa yang dia inginkan, dan berhubung rankingnya cukup tinggi, Daehwi yakin bisa mendapatkan posisi yang diinginkannya.

(Daehwi hanya berharap untuk tidak satu tim dengan Kang Dongho.)

Daehwi mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan sambil menunggu siapa yang akan menjadi anggota timnya nanti. Format tahun ini sedikit berbeda dari tahun kemarin. Tahun ini, para trainee memilih posisi yang diinginkannya dengan rahasia, tidak seperti tahun kemarin yang terang-terangan. Daehwi akui, sedikit plot twist seperti ini akan terlihat lebih menegangkan.

Dari tempatnya berdiri, Daehwi bisa mendengar dengan jelas suara Boa daepyonim memanggil Kang Dongho. Daehwi berdoa kembali. Semoga Kang Dongho memilih lagu lain, semoga Kang Dongho tidak satu tim dengannya. Keberadaan Kang Dongho sangat tidak baik bagi kesehatan jantungnya.

Daehwi benar-benar benci takdirnya dengan dengan Kang Dongho.

Ya, Tuhan, Daehwi sudah ingin pingsan melihat judul lagu yang dibawa Kang Dongho. Bagaimana bisa? Masih ada lagu lain yang bisa dipilih, mengapa Kang Dongho harus memilih lagu yang sama dengannya? Tak cukupkah Daehwi harus bersaing dengan Jung Sewoon dan Choi Minki? Sekarang Kang Dongho juga satu tim dengannya.

Ya, Tuhan, punya salah apa Daehwi di kehidupan yang lalu hingga harus terus dan terus berhubungan dengan Kang Dongho? Tak bisakan Kau memutus benang takdir yang mengikat kami?

Daehwi menangis dalam hati.

***

Daehwi hanya bisa menghela napas. Keadaan timnya kacau sekali. Setelah selesai pemilihan leader dan center/main vocal, timnya langsung berubah menjadi kacau, benar-benar kacau. Tiga dari empat orang anggota timnya punya pengalaman mengaransemen lagu. Terutama Kang Dongho. Daehwi tahu Kang Dongho aktif dalam memproduseri lagu-lagu di album NU'EST. Tiga kepala dalam satu tim. Tiga pendapat. Tidak ada titik temu. Kacau.

The Story of a Very Confused Lee DaehwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang