Chapter 3 : The Big Reveal

846 119 67
                                    


Halo, selamat datang kembali...

Terima kasih sudah mau menunggu...

Happy reading...

***

Daehwi sepertinya harus meralat perkataannya tentang momen paling menakutkannya. Jika sebelumnya Daehwi mengatakan bahwa momen paling menakutkannya adalah saat empat orang trainee Pledis (hanya Kang Dongho maksudnya) memasuki ruangan, atau insiden doubling saat rehearsal, kedua hal tersebut masih kalah menakutkannya dibandingkan dengan apa yang terjadi saat ini.

Saat ini, Daehwi sedang duduk di pojok ruangan latihan individu dengan Kang Dongho duduk di depan pintu, lebih tepatnya duduk menghalangi pintu agar Daehwi tidak bisa kabur, dan tiga orang trainee Pledis lainnya duduk mengelilinginya.

(Daehwi bisa melihat seberapa dekat Hwang Minhyun dan Kim Jonghyun duduk.)

Daehwi benar-benar takut dan tak tahu harus bersikap bagaimana mengahadapi empat orang di depannya ini. Lima orang, jika kau menghitung wajah Aron yang terlihat dari layar tablet.

Daehwi sudah duduk di dalam ruang latihan selama sepuluh menit sejak insiden terjatuhnya botol minum milik Daehwi dan terpergok sedang menguping pembicaraan para trainee Pledis, ralat, member NU'EST. Sebenarnya bukan salah Daehwi, sih. Jika memang pembicaraannya tidak ingin didengar orang lain, tutup pintu dengan benar, dong. Jangan seenaknya menyalahkan Daehwi yang tidak sengaja mendengar.

(Daehwi ingin sekali mengatakannya, tapi melihat raut wajah mereka menciutkan nyalinya.)

"Daehwi-ya," tiba-tiba saja Choi Minki berbicara, "kalau boleh aku tahu, sejak kapan kau berdiri di depan pintu?" Menguping, Daehwi bisa mendengar kata tak terucap tersebut.

Kang Dongho memicingkan matanya, "Kau sengaja?"

"Dongho-yah," kali ini Kim Jonghyun yang bersuara, ada nada memperingatkan di dalamnya. "Lebih baik dengarkan dulu apa yang ingin Daehwi katakan."

Semuanya kembali memandang Daehwi.

"Jadi, bisa kau ceritakan pada kami sejak kapan kau berdiri di depan pintu, Daehwi-ya?"

Daehwi hanya bisa menelan ludahnya. Gugup. Mengapa mereka menakutkan sekali, sih? Bahkan Aron yang hanya terlihat dari layar tablet juga terlihat sangat menakutkan.

"Umm.... Aku... umm.. dari saat Dongho hyung ingin memberikan tomat pada Jonghyun hyung. Maafkan aku, hyung, aku benar-benar tidak bermaksud untuk menguping. Aku tahu kalau kalian memang ingin berkumpul," Daehwi dapat melihat bagaimana perubahan raut wajah Kang Dongho, dari yang semula menakutkan jadi tambah menakutkan saat mendengar perkataan Daehwi, "tapi, aku benar-benar tidak sengaja! Aku hanya ingin berlatih! Aku tidak tahu kalau kalian berkumpul di sini. Aku berani bersumpah, hyung!"

Daehwi menundukkan kepalanya. Tidak berani untuk beradu pandang.

"Mengapa kau berlatih sendiri? Di mana anggota timmu yang lain? Mengapa tidak berlatih bersama? Mengapa..."

Jika Kim Jonghyun tidak segera menutup mulut Hwang Minhyun dengan telapak tangannya, mungkin daftar pertanyaan Hwang Minhyun akan jauh lebih panjang. Tapi, pertanyaan Hwang Minhyun, kok, sepertinya hanya pertanyaan yang asal keluar, ya?

"Hyung, kau serius bertanya seperti itu atau kau hanya asal bertanya, sih?" Entah dari mana munculnya keberanian Daehwi untuk bertanya seperti itu. "Dua anggota timku ada di sini sekarang, dan kau masih bertanya di mana anggota timku yang lain?" Daehwi memutar bola matanya.

The Story of a Very Confused Lee DaehwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang