04

1K 122 5
                                    

Paring : Sasuke x Naruto
Rate : T
Warning : taypo bertebaran


Orang yang pertama yang naruto lihat justru bukan anggota pengurus bunkasai tapi Seorang laki laki bertubuh langsing yang mengenakan kemeja putih  bermata hitam pekat  sedang duduk di dekat air mancur taman sedang melukis pemandangan.
‘ duh.. napa ada sai senpai tapi kayaknya dia gak sadar aku di sini deh, kalo sampai tu kating tau pasti dia mau ikut juga, bakal ilang dong kesempatan ku buat baikan sama sasuke’ batin naruto
Naruto perlahan membalikan badan nya dan berusaha menjauh dari situ sebelum sai senpai menyadarinya tiba tiba ada yang memanggil nama naruto
“NARUTO”
Sakura yang tiba tiba memanggil nama naruto dengan suaranya yang keras membuat naruto dan sai senpai terkejut

‘ sakura lu napa teriak di taiming yang gak tepat sih untung hinata gak ikutan’ batin naruto

“ y.. yo sakura. hinata ternyata sakura ya, yang jadi tambahan relawannya”

“ abisnya aku gak percaya sepenuhnya sama elu kalo lu bisa ngebujuk sasuke-kun jadiin aku sebagai relawan, jadi aku bujuk aja sendiri ”

“ so..sorry, abis aku lagi ada masalah sama teme”

“ heh.. naruto-kun ada masalah apa dengan sasuke-kun, apa ada yang bisa ku bantu?”

“ ehm.. thanks hinata hanya aja —“

“ naru~chan~~”

Sai senpai yang tiba-tiba merangkul naruto dari belakang membuat sakura dan hinata terlihat  heran dengan kedekatan naruto dan sai senpai

‘ gawat, napa sai senpai nyadar aku di sini’ batin naruto

“ naru-chan kebetulan ya kamu ada di sini juga ya”

‘ sebenarnya aku udah tau sih ‘ batin sai

Sai senpai hanya tersenyum sambil mengacak ngacak rambut naruto tiba tiba mata naruto tak sengaja melihat sosok pujaan hatinya sedang berdiri stay cool tepat di depan matanya wajah naruto pun langsung  menjadi merah.

Sasuke melihat sai senpai dengan tatapan yang sangat dingin

“ kenapa ada orang yang bukan anggota pengurus bunkasai di sini”

Sasuke bertanya dengan wajahnya yang datar namun bernada sedikit tinggi dan dingin seperti ia tidak suka melihat keberadaan sai senpai

“ kenapa emangnya kalo bukan?  emangTaman ini milik neenk moyang mu? Samapi ngelarang orang kayak gitu, gini- gini aku senpai mu jadi tolong jaga sopan santun mu”

Sai senpai membalas perkata’an sasuke dengan wajah tersenyum namum sangat JLEB naruto merasa risih dengan dengan mereka berdua namun takut meleraikan mereka, ia hanya terdiam dan berharap ada yang meleraikan mereka berdua.

“ udah ah.. jangan bertengkar mulu,  sasuke-kun ayo kita ke mall cari bahan-bahannya”

Sakura tiba-tiba langsung merangkul tangan sasuke dan sasuke yang biasa paling anti tertempel cewek malah tidak melepas rangkulan sakura walau wajahnya terlihat tidak menyukainya

naruto hanya bisa terdiam melihatnya rasa marah, cemburu dan sedih bercampur aduk namun ia hanya bisa terus memendamnya dan berpura-pura terlihat baik-baik saja
    
  mereka dan sai senpai pun pergi ke mall mencari bahan-bahn untuk perlengkapan bunkasai, hinata yang bendara osis tengah sibuk mencari bahan dengan harga termurah sementar sasuke yang menentukan kualitasnya sakura bertugas mencari perlengkapan untuk menghiasi bunkasi sementara naruto yang akan mengangkat barang bawaan yang akan di bantu sai senpai

kesibukan mencari bahan-bahan membuat sasuke dan naruto lupa akan masalah mereka dan dengan santainya berdiskusi

setelah selesai membeli semua perlengkapan bunkasai, mereka memutuskan untuk beristirahat di kafe terdekat sementar sai senpai langsung pergi setelah mendapatkan telfon suasana saat di kafe sangat canggung sepertinya sasuke dan naruto sudah mengingat masalah mereka dan tidak lagi mengobrol satu sama lain lagi

sementar hinata tengah duduk manis memakan cake kesukaannya dan sakura yang sedang mengabadikan ketampanan sasuke secara diam-diam

“ a..aku ka toilet sebentar ya “

Naruto yang tak tahan dengan situasi canggung yang terus menerus seperti itu memilih menenangkan diri sejenak, saat naruto pergi ternyata mata sasuke terus mengarah padanya tanpa ia sadari

“ ja.. aku sepertinya juga harus ke toilet sebentar dan sakura hapus semua foto ku yang ada di hp mu”

‘ geh.. ternyata ketahuan’ batin sakura
  
Naruto menghadap cermin toilet dan menghela napas panjang yang terdengar sangat berat, ia masih belum mempunyai keberanian untuk meminta maaf deluan ke sasuke dan belum siap batin menceritakan kejadian yang ada di gedung belakang sekolah

“aku harus jelasin gimana sama sasuke kalo ternyata aku di bully fansnya gara-gara mereka nemu trus baca buku diary ku“

“dobe ternyata kau punya buku diary ya, emang apa isi nya sampai mereka ngebully lu”

Sasuke yang telah berdiri di depan pintu toilet semenjak naruto menghela nafas dan telah mendengar semua keluh kesal yang naruto ucapkan

‘ HE.. orang yang di omongin napa harus nongol sih, tunggu tadi dia mendengar semuanya? Gi..gimana jelasinnya? ‘ batin naruto

“ ah.. a..aku ke mau kembali”

Naruto tidak menjawab pertanyaan sasuke dan malah langsung menundukan kepalanya, ia terlihat gugub dan sedikit panik

Saat naruto akan melewati sasuke tiba tiba sasuke langsung menarik naruto dan menyudutkannya di tembok tapi naruto masih tetap menundukan kepala

Sasuke tiba tiba menghela nafas dan perlahan mengangkat dagu naruto hingga mata mereka saling bertemu. Naruto terlihat kaget ketika melihat ekspresi sasuke yang terlihat sedih, marah dan kawathir yang bercampur aduk ia kembali merasa bersalah karna hanya memikirkan dirinya sendiri

‘aku ini bodoh ya, bukannya aku sudah berjanji ingin berubah tapi sangat cepat aku melanggarnya’ batin naruto

Mata naruto mulai berkaca-kaca dan perlahan ia memeluk sasuke dengan lembut, ia mulai menangis di dada sasuke tanpa mengeluarkan suara

Perlahan sasuke memeluk balik naruto dan mendekatkan wajahnya di dekat telinga naruto, ia mulai berbisik pelan

“ baka, aku menghawatirkan mu sudah ku bilang aku akan membantu mu jika kau ada masalah jangan membuat ku berfikir kau tidak mempercayaiku ”

“ hem.. gomenne aku akan menceritakannya nanti”

Setelah naruto menenangkan diri sasuke langsung menarik tangan naruto pergi dari kafe dan mencari tempat lain tanpa memberitau sakura dan hinata

“ oke, jadi sekarang tolong penjelasannya DOBE”

Naruto terpaksa menceritakan apa yang terjadi kepada sasuke

“ jadi mereka menemukan buku diary di laci mu saat mereka selesai membaca mereka langsung menyeretmu ke belakang sekolah dan membully mu habis-habisn hingga penuh luka padahal mereka cewek”

“ I,,iya”

‘ ya lord malu banget, aku pengen sembunyi seminggu di lubang kelinci’ batin naruto

“ yang aku penasaran apa isi buku diary mu sampai mereka membully habi-habisan, apa kau menulis kalo kau suka sama aku?”

“ i..iya a..aku menulisnya”

Seketika sasuka langsung terdiam membatu setelah mendengar pengakuan kata “ iya” dari naruto, naruto pun hanya tertunduk malu karena tidak menyangka ia akan menyatakan perasaan nya seperti ini


“ sejak kapan kau menyukai ku”


“ se..sejak dulu, karena jika aku membuat masalah walau kau akan mengomeli ku habis-habisan tapi  kau adalah orang pertama yang mengulurkan tangan mu padaku saat itu aku berpikir kapan ya aku bisa membalas budi mu dan bisa jadi orang seperti mu”

Sasuke perlahan mulai tersenyum kecil mendengar pengakuan naruto karena saat ia di tembak ia hanya akan mendengar alasan “kau ganteng, kau keren, kau pintar”  tapi naruto memberikan alas an yang sangat sederhana namun sangat menyentuh sasuke

“ jadi apa kau mau jadi pacarku?”

“ HE? (///)”

Naruto kaget ketika mendengar penawaran sasuke yang ia anggap seprti sangat langkah

“ bu..bukan kahkau tidak perlu menanyakan hal itu”

“ hem.. jadi gimana saat bunkasi kita date, nanti aku akan memberitahu jawaban ku setelah itu”

“ he? Tunggu, maksudnya apa?”

“kau telmi jadi aku tak perlu menjelaskannya secara rinci ya, aku berharap besar date dengan mu”

Sasuke langsung pergi setelah memberitahu rencana dadakan itu tanpa penjelasan rinci dan meninggalkan naruto yang masih kebingungan dengan muka yang masih blushing

“ HEEE”
.

.

.

To Be Continued
(butuh penerangan vote)

OsananajimiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang