V1: Chapter 1 - [Stranded]

53 5 14
                                    

"Akhirnya, dunia yang busuk ini akan kembali seperti semula"

"Ya!! Dengan mesin ini aku akan mengulang sejarah kehidupan dunia ini" kata seseorang pemuda dibalik bayangan malam.

Planet Nesla tata Nivellian tahun 2xxx, seseorang pemuda telah berhasil membuat sebuah mesin waktu dan ingin mencoba menyelamatkan sebuah planet yang dihuninya dari kehancuran.

"Hmm, tidak perlu menunggu lama sebaiknya langsung aku coba" kata pemuda tersebut.

Pemuda tadi masuk kedalam sebuah jet dengan persenjataan lengkap, dan mulai meyalakan mesin jetnya beserta mesin waktunya.

"Engine on... Prepare for depart, in 1...2...3... And go" terdegar suara komputer Ai dari mesin tersebut.

Kemudian pemuda tadi beserta jetnya sudah hilang dalam sekejap mata.

"Ugh dimana ini?!, ahh!! Aku berhasil akhirnya aku kembali ke masa lalu" kataku sedikit bangga.

"Sial!! tapi kenapa aku masih di dalam kapsul ini, dan kenapa kekuatanku tidak berfungsi, sial!!!"

Setelah hujatan-hujatan yang muncul dari mulutku, tiba-tiba sebuah alarm tanda bahaya terdengar.

"Warning!! Quarantine lockdown initiated, single unknown being was sighted" terdegar suara Ai komputerku.

"Oh... apalagi sekarang!! Sial!! Musuh sudah mulai menampakkan diri" kataku sedikit frustasi.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang mengetuk kaca kapsul yang aku tempati, dan berkata.

"Halo.... Apakah ada orang di dalam... halo...."

"Ya!! Ada aku didalam, jadi tolong bisakah kau tekan tombol yang berwarna merah itu..." kataku dengan nada yang santai agar dia tidak ketakutan.

"Maksud anda yang ini..." katanya sambil menekan tombol merah yang ada di sebelah kapsulku.

Setelah dia menekan tombol tadi, tiba-tiba sebuah asap tebal keluar dari dalam kapsul, dan akupun akhirnya bisa keluar. Dengan secepatnya aku berdiri dibelakangnya, dan kemudian membekapnya dari belakang.

"Heh!! dasar musuh bodoh!!, bisa-bisanya kau menurunkan kewaspadaanmu padaku, terima ini!!"

Sebelum melancarkan serangan tanpa sengaja tatapan kami saling bertemu, ternyata orang ini adalah seorang wanita, dan anehnya lagi kenapa dia menangis. Dengan secepatnya aku melepaskan peganganku dan berkata.

"Maafkan aku tiba-tiba membekapmu dari belakang, aku pikir kau adalah musuhku jadi aku langsung waspada"
Kataku dengan suara yang lirih.

Kenapa aku melepaskannya, karena aku tidak tahan melihat air mata yang keluar dari seorang wanita, dan hal tersebut mengingatkanku pada adikku yang sudah meninggal.

"Ti-tidak apa-apa... lagi pula aku juga tidak apa-apa, aku menangis tadi karena asap yang keluar dari benda seperti telur itu mengenai mataku..."

'Ehh!! Telur dia bilang, bukannya itu kapsul hibernasi bagaimana bisa dia menyebutnya telur' batinku karena kata-katanya yang sedikit aneh.

"Terimakasih sudah mengeluarkanku dari benda tadi, Namaku Navern Steel dari ras Primal Stellar" kataku sedikit memperkenalkan diri.

GALACTICA STRANDEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang